PROLOG

40.7K 3.3K 405
                                    

Baca mumpung belom dihapus

Nb: Untuk yang punya penyakit pikun diharapkan jangan baca karena novel ini bisa mengakibatkan gagar otak dan penyakit jantung hingga kehilangan janin.

Novel ini hanya boleh dibaca untuk yang masih hidup saja.

"Novel tidak berguna!"

Menyesal sekali karena telah membuang waktunya hanya untuk menyelesaikan satu novel yang sangat membosankan. Akhir dari cerita yang menggantung tanpa sequel.

"Kurang ajar! Kurelakan untuk tidak masuk kelas organisasi hanya untuk membaca novel sialan ini? Pesan moral pun tak ada!"

Merasa puas setelah mencaci-maki alur dari cerita novel yang telah ia baca sepenuhnya namun sangat mengecewakan, ia meletakkan kembali novel tersebut pada tempatnya. Memilih kembali mana buku novel lagi yang akan ia baca, namun kali ini ia benar-benar lebih teliti dengan deskripsinya.

"Mungkin ini cocok, deskripsinya menarik," gumamnya setelah merasa cocok dengan buku pilihannya yang baru.

Dia berdiri di tengah ruangan besar nan megah yang penuh dengan buku-buku yang tebal. Di tengah gelapnya malam, gadis itu harus menyelesaikan bacaan novel yang semakin membuatnya penasaran dengan akhir dari cerita itu.

Waktu telah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, namun manik mata hitam pekat milik seorang gadis dengan rambut sepinggang itu tetap menatap ke sebuah novel dengan genre fantasi di hadapan lemari tua nan besar di perpustakaan kota.

Gadis bernama Niura yang baru menginjak usia 16 tahun, duduk di bangku kelas 10 SMA. Ia sangat aktif di lingkungan manapun baik di sekolah, maupun di rumah. Setiap pulang sekolah ia selalu mengikuti kegiatan extra kulikuler pramuka, menjadi ketua karate di sekolah, dan kegiatan osis yang membuatnya jarang menghabiskan waktu dirumah.

Niura hanya tinggal sendirian di Indekosnya. Ia juga tak pernah lupa untuk berkunjung ke perpustakaan kota karena ia tak punya uang untuk membeli novel yang amat sangat tebal itu. Untuk biaya hidup, ia menghabiskan hari liburnya untuk mengajar karate privasi di aula kota.

Niura adalah gadis penyuka tantangan, hal baru, dan ia tidak pernah puas dengan yang dimilikinya hingga membuatnya buta dunia dan tidak mengenal lelah.

Niura juga memiliki cita-cita menjadi seorang pencipta mesin jelajah waktu agar ia bisa bertemu dengan karakter-karakter novel yang ia baca. Dan jangan lupakan juga jika Niura itu penyuka tanaman obat tapi tidak bisa membuat obat. Konyol bukan?

"Sang kaisar pergi meninggalkan permaisuri untuk menghampiri selir-selirnya setelah mengancamnya agar tidak terus menggangu seluruh kegiatannya." Gadis itu bergumam saat membaca konflik narasi yang mulai muncul di novel. Ia berusaha tetap fokus pada novel itu agar lebih dapat sensasinya.

"Ish, tega sekali kaisar itu! Jika saja aku yang menjadi permaisuri itu, sudah pasti akan kuhabisi kaisar itu dengan sekali gerakan karate!" Gadis itu mengumpat, giginya menggertak, tangannya yang bebas terkepal. Sungguh, ia sungguh kesal karena penulis novel ini menciptakan tokoh utama yang sangat lemah hingga mudah terkena tipu daya.

Karena kesal dan suasana hatinya menurun, Niura segera menaruh kembali novel tadi, dan jari-jemari lentiknya mulai memilih-milih buku baru yang akan ia baca dan ia berharap buku pilihannya kali ini tidak akan se-menyebalkan tadi.

"Mungkin ini bagus," gumamnya kala merasa telah menemukan apa yang ia cari. Buku novel dengan genre fantasi yang mengandung akademi kesukaannya. Ia berharap bisa bersekolah di akademi seperti itu walaupun itu sangatlah mustahil. Gadis itu tertawa karena halusinasinya yang terlalu tinggi hingga sulit untuk diadaptasi dalam logika.

Seakan tersadar bahwa dirinya sudah melewati waktu membaca, ia segera meletakkan novel yang belum selesai ia baca hingga tamat dengan tergesa-gesa sedikit takut jika perpustakaan segera ditutup karena memang perpustakaan ini selalu sepi semenjak hadirnya e-book digital.

Bayangkan saja, jika kau berada di ruangan perpustakaan yang amat besar sendirian, dengan dentuman jarum jam yang bising dan bau khas buku-buku tebal yang penuh debu. Mengerikan!

Gadis itu semakin panik kala melihat penjaga perpustakaan sedang menutup pintu perpustakaan hingga membuatnya terpaksa harus berlari dengan sempoyongan. Dirinya yang panik berlari sekuat tenaga melewati lorong-lorong perpustakaan yang sangat besar tiada habisnya sembari mengikat rambutnya yang terasa sangat mengganggu.

"Jangan ditutup dulu!"

Tangannya melambai-lambai ke arah penjaga yang akan menutup pintu itu, gadis itu terus berlari karena perpustakaan ini sangat besar. Bagaimana pun caranya, ia harus bisa pulang! Walaupun tidak ada siapa-siapa di kost'an nya

"Tungguuu!" Teriaknya tak fokus membuat kakinya tersandung ke lemari terbesar di ruangan ini dengan panjang kira-kira 6 meter dan tinggi 7 meter yang terbuat dari kayu jati itu terlihat sudah tua dan keropos.

Brukk

"Aakh!" Niura terjatuh dengan posisi yang tidak stabil. Kakinya yang tersandung lemari buku itu masuk ke sela-sela lemari hingga terjepit. Tangannya berusaha menarik kakinya hingga lepas, namun gagal.

Lemari tua nan besar itu menimpa tubuh ramping Niura dengan cepat membuat gadis itu tak kuat lagi walaupun ia mahir berkarate sekalipun ia tidak bisa jika situasinya seperti ini karena beban yang ia tahan berkisaran sekitar satu ton. Buku-buku yang berjejer rapih berjatuhan seketika berserakan menyelimuti sekujur tubuh gadis itu.

Ia tergeletak di lantai dengan punggung menahan bobot lemari dan seluruh tubuhnya tenggelam dalam buku-buku tebal dengan aroma khasnya. Bau amis darah menembus indra penciuman Niura hingga perlahan pandangannya mulai mengabur. Niura masih memiliki impian, bagaimana pun ia harus tetap bertahan walaupun tubuhnya terasa patah-patah dan kaku.

Perlahan namun pasti, Niura kehabisan oksigen dan tulangnya seperti telah remuk membuat buku-buku putih itu menjadi merah karena darahnya. Kepalanya terasa pecah, lehernya tercekik tangannya sendiri, napasnya naik turun tak terkendali. Mencoba untuk berpasrah dengan keadaan dan berserah diri jika memang ini adalah akhir dari kisah kehidupnya, ia pasrah. Keinginan terakhir Niura adalah bisa seperti para tokoh-tokoh dalam novel fantasinya jika ada kesempatan kehidupan untuk yang kedua kalinya, walaupun itu sangat mustahil.

"Ka-kabul ka-kan ... imp-pianku ... Tu-tuhan..."

Gadis itu pasrah, menutup matanya perlahan dan ... napasnya terhenti.


Princess of Rainbow
Element

🌈

Terimakasih semuanya, untuk pembaca PoRE semoga kalian nggak bosen, ya. Buat vote komen kalo ngerasa bagus, kalo nggak, ya silahkan mau jadi siders gpp:) itu hak kalian. Hak author hanya menghibur kalian dengan story ini.

Nb: baca novel jangan nunggu end, kalian gatau usia kalian bakal sampe mana:)

Dedess
Ig:@de.sintah
Ig:@desintafzx.story

^^

25-Oktober-2020

Princess of Rainbow Element [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang