37. Sultan Dadakan

7.7K 1.1K 66
                                    

Maapin kemarin gk up, makluminlah author yg satu ini notabenya masih pelajar, bagi2 waktu di real life sama buat kalian itu rasanya ... aah mantap! Jangan bosen2 nunggu Dedes up, ya nnti kasih E-sertif deh😘

Happy reading!
***

Para remaja berkumpulan, mereka berbaris dengan tertib menunggu giliran untuk mengumpulkan barang hasil jelajah hutan mereka selama ini. Masing-masing dari mereka saling memamerkan barangnya masing-masing. Setiap kelompok pasti mendapatkan barang unik tersendiri, contohnya adalah kelompok hitam yang mendapatkan berlian biru, dan kelompok merah yang mendapatkan zamrud ayodi.

Menarik bukan? Namun di sela-sela ini yang paling menyombongkan dirinya adalah kelompok ungu yang dipimpin oleh Xin Qian dan kelompok hijau yang dipimpin oleh Xinxin. Dua kelompok itu yang paling menonjol karena heboh, karena kelompok Xin Qian mempunyai banyak kristal beast hasil curian, dan itu membuat mereka membencinya. Meresahkan!

Hampir sama dengan kelompok Xin Qian, kelompok Xinxin mendapatkan banyak kristal beast karena hasil bantuan sang pemiliknya, Roiden. Roiden yang perannya sebagai raja dari para ballack dengan senang hati memberikan miliknya kepada Xinxin, kekasihnya.

Di barisan belakang, ada satu kelompok yang paling tenang. Mereka bersikap seakan merekalah yang paling rendah. Mereka adalah kelompok hitam. Jika kalian lupa, kelompok hitam adalah kelompok yang dipimpin oleh kesayangan kalian, Niura. Mereka semua merendah, sudah pasrah dengan segala yang terjadi. Sesekali Liwei meminta maaf kepada ketiga temannya terutama kepada Niura karena kesalahannya tempo hari, ketika dirinya sangat ceroboh hingga membuat kristal beast mereka direbut paksa oleh Xin Qian dan menyalahkan Niura.

Mereka semua tidak mempermasalahkan itu. Menurut Niura, hasil bukanlah hal yang harus dibanggakan, namun perjuangan, dan proses. Mereka juga memahami betul sikap dan sifat Liwei yang pecicilan.

"Hei, kalian! Tunggu apa lagi? Ini giliran kalian," ucap seseorang membuyarkan lamunan mereka. Niura mengerjapkan matanya beberapa kali lalu memimpin mereka semua menuju tempat penimbangan.

"Apa nama kelompok kalian?" tanya sang penjaga. Wanita itu terlihat sedang membuka lembar baru dalam buku yang ia pegang sembari menanya-nanyakan segala hal kepada Niura, sang ketua.

Niura mengangguk perlahan, "Nama kelompok kami adalah Hitam, Nyonya," jawabnya dengan semangat, sembari meletakkan sekantung kristal beast di meja.

Wanita itu mengerutkan alisnya, "Apakah kalian yang merebut kristal-kristal milik kelompok lain?" tanya wanita itu membuat mereka semua membelak kaget. Bagaimana bisa wanita itu asal ucap sembarangan? Bahkan mereka sendiri pun telah menjadi korban.

Senyuman di bibir Niura memudar, matanya yang lembut mulai menajam menatap wanita itu. "Atas dasar apa anda menuduh kelompokku sebagai seorang pencuri?" tanyanya mengidentifikasi.

Wanita itu terkekeh, "Ayolah, gadis muda ... aku sudah tau, dari namanya saja sudah jelas. Hitam berarti kegelapan, kegelapan melambangkan kesuram——"

"Cukup!" Niura menggebrak meja di hadapannya yang memisahkan antara ia dan wanita itu membuat ucapan wanita itu terpotong. Gebrakkan meja itu berhasil membuat mereka yang berada di sekitarnya memperhatikan mereka.

Yihua yang merasa risih langsung menatap sinis, "Apa yang kalian lihat? Bubar!" Dan semua orang pun bubar dengan tatapan yang berbeda-beda.

"Hitam bukan berarti rendahan, bahkan yang cerah pun belum tentu suci. Sepertimu, bekerja sebagai seorang pengumpul kristal yang dipercaya akan kejujuran dan kebijaksanaanmu, namun siapa yang aku lihat sekarang ini, Nyonya Xya? Kau meragukan seseorang yang bahkan menjadi salah satu korban. Aku tau kau adalah junjungan dari kelompok Ungu, jadi jagalah sikapmu!"

Princess of Rainbow Element [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang