"Untuk apa itu?" tanya Liwei heran saat melihat Niura mengeluarkan empat bulu burung merak dari sakunya.
Niura tersenyum, ia memberikan mereka satu-persatu bulu burung merak itu. "Ini adalah bulu merak yang telah aku beri campuran racun," jawabnya sambil memainkan bulu merak itu.
Sontak jawaban dari Niura membuat Yihua membelakkan matanya, "Apa kau ingin meracuni kami?" tanyanya lalu meletakkan bulu merak itu di tanah.
"Hahaha ... apa keuntunganku meracuni kalian? Kalian tenang saja, aku memberi ini untuk kalian berjaga-jaga," jawab Niura terbelak. Yihua mengambil bulu itu kembali, lalu melihatnya dengan rinci.
"Apa yang bisa ... kita lakukan dengan bulu merak, ini?" tanya Yi Jian yang sama bingungnya.
"Apakah kalian tidak dengar penjelasanku sebelumnya?" tanya balik Niura kesal. Ia memalingkan wajahnya ke arah lain, kedua tangannya ia lipat di dada, pertanda ia sedang marah.
Liwei menjawab, "Tentu saja kami tau, kau telah memberikan racun dalam bulu merak ini." Ia membalikkan tubuh Niura, membuatnya saling berhadapan.
"Kalian gunakan bulu itu sebagai hiasan rambut kalian. Jika ada ballack, kalian gunakan itu untuk menusuk lehernya ...."
Mereka langsung mengangguk paham. Ternyata benda itu sangat berguna. Ya, karena ballack itu sangat anti dengan racun, kenapa tidak terpikirkan sedari tadi?
"Huh! Ketua semakin jenius saja," kagum Yihua sambil bertepuk tangan ria. Sangat bersyukur berada di sekitar orang-orang tangguh yang positif.
"Lalu ... apa yang harus dilakukan sekarang?" tanya Yi Jian saat menyadari bahwa mereka sudah berhenti berbicara.
Niura menatap Yi Jian dengan senyumannya yang tak pernah luntur. "Apalagi? Ambil kristal beast di punggung ballack yang telah kuledakkan tadi," jawabnya, lalu bangkit dari duduknya.
Mereka bertiga ikut berdiri. Membuntuti Niura menuju jasad ballack yang telah hancur itu dengan menutup hidungnya karena bau busuk yang menyengat, membuat mereka risih.
Niura mengeluarkan pedang di pinggangnya, dan mulai menebas punggung ballack yang masih kokoh itu.
Cringgg ... Cringgg ... Cringgg
Kristal beast berwarna ungu muda berjatuhan ke tanah. Mereka yang dibawah segera memungutinya satu-persatu, memasukkannya ke dalam kantong, lalu memberikannya kepada Niura.
Niura memasukkan kantong berisi kristal beast itu ke dalam cincin ruangnya, lalu melompat dari atas punggung ballack ke tanah.
Hap
Yi Jian mendekati jasad ballack itu dengan sebilah pedang di tangan, menelusuri setiap tubuh ballack itu, ia menyatukan alisnya bingung, lalu menatap Niura yang tengah menatapnya juga.
"Apa?" tanya Niura yang merasa diperhatikan.
Yi Jian menyelipkan pedanganya di pinggang, lalu berjalan menghampiri Niura. "Apakah kau tidak ingin bijih besi Skana, lagi?" tanyanya.
Niura sedikit perpikir, lalu mengangguk. "Ya ... memangnya kenapa? Apakah kau mau juga?" tanyanya kembali. Ia memainkan pedanganya dengan jari-jemati lentiknya, lalu diputar-putar.
"Aku tidak melihat jantung ballack itu," jawab Yi Jian kebingungan, memangnya ballack itu hidup tanpa jantung?
Niura tertawa mendengar jawaban itu, ia mengeluarkan kantong berisi dua bijih besi Skana dari cincin ruangnya. "Satu bijih besi dari ballack pertama, dan satu bijih besi dari ballack yang meledak itu," jawabnya sambil menunjuk ballack yang terkapar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess of Rainbow Element [Repost]
RandomTAMAT! Reinkarnasi yang membawanya berpetualang ke benua Servia. Benua dengan sejuta kejutan dan tantangan tersendiri yang mengharuskannya untuk menuntaskan misi-misi dan rintangan agar dapat masuk ke akademi impiannya dan menemukan belahan jiwanya...