8. Petualangan Laut Gaxia

14.3K 1.8K 33
                                    

"Xiao'er ... berhati-hati lah di jalan."

Niura tersenyum menanggapi pesan permaisuri, "Baiklah ibu, Yi'er ... semoga kultivasi mu berhasil."

"Terima kasih," jawab Yi Jian dengan senyuman yang merekah.

Mereka bertiga melambaikan tangan satu sama lain. Niura berjalan menjauh menuju hutan gaxia agar cepat sampai ke laut gaxia. Ia memakai hanfu putih dengan bordiran perak dengan rambut hitamnya yang dihias dengan tusukkan rambut semakin membuatnya terlihat sangat anggun.

Menyusuri hutan yang gelap dengan pepohonan yang amat besar dan beragam. Bermacam-macam tumbuhan liar tumbuh di sekitaran hutan ini dengan begitu lebatnya. Embun-embun yang menempel di rerumputan membuat oksigen segar karen hujan semalam.

Berjalan dengan santainya membuat Niura merasa sedikit lelah dan lapar. Melihat ada sebuah apel merah menggantung di pohonnya membuat hasrat untuk memakannya timbul dalam benak Niura.

"Sepertinya pria itu membuatku kecanduan apel," gumamnya terkekeh. Ia memanjat pohon apel yang rindang itu tanpa menunggu lama. Kaki dan tangannya yang sangat lincah membuatnya cepat sampai atas. Saat ia berhasil memetik apel itu, tiba-tiba saja kakinya tergelincir embun hujan semalam hingga ia jatuh.

"Aaaaaa ...!"

Niura memejamkan matanya, "Aku bodoh! Sepertinya sebentar lagi tulang ekorku akan patah menghantam tanah," gumamnya pasrah.

Ia menggenggam apel itu sekuat tenaganya tak peduli dirinya sembari terus memejamkan matanya seolah tak ingin melihat kemalangannya.

'Gadis nakal' batin seseorang yang menatapnya dari jauh.

Satu meter lagi Niura pasti akan menghantam tanah. Namun sesuatu terjadi.

Hap

Niura merasakan dirinya seperti melayang dan tidak ada pergerakan. Ia membuka matanya perlahan dan ia terkejut saat melihat dirinya sedang berada dalam gendongan seorang pria bermata merah gelap.

"Aaaaa---

"Emph!" Dengan cepat pria itu menutup mulut Niura dengan tangannya.

"Apakah kau merindukan apel dariku?" goda pria itu membuat Niura membuang apel yang ia pegang.

"Turunkan aku!" Jerit Niura kesal.

Pria itu hanya menggeleng membuat Niura semakin kesal.

"Turunkan aku sialan!" Rengeknya lagi.

"Tidak mau," jawab pria itu lembut sembari memanyunkan bibirnya dan menggelengkan kepalanya cepat.

Gemas.

Ya, itulah yang dirasakan Niura. Namun, perasaannya kepada pria itu lebih di-dominasikan dengan perasaan benci. Niura memukul-mukul dada bidang milik pria bermata merah gelap itu sekuat tenaganya namun, apalah daya seorang manusia bermata hitam yang ditakdirkan untuk mati sia-sia.

Niura mengalungkan kedua lengannya pada leher pria itu lalu mendekatkan bibirnya pada telinga pria itu membuat sang empunya tersenyum.

'Aku tidak menyangka gadis ini seagresif ini' batin pria itu sambil menunggu Niura melakukan misinya.

Niura semakin mendekati bibirnya ke teling pria itu.

Semakin dekat. Ia membuka mulutnya.

"TURUNKAN AKU SEKARANG! Teriak Niura tepat di telinga pria itu membuat pria bermata merah itu terkejut dan menurunkan Niura, lebih tepatnya membanting.

"Awwh!" Niura meringis sembari mengelus elus bokongnya yang menghantam tanah dengan keras. Pria itu menatapnya datar seolah olah tidak terjadi apa-apa.

Princess of Rainbow Element [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang