3. Pedagang Ramuan

17.3K 2.3K 38
                                    

Dua orang gadis dengan memakai hanfu berwarna hitam ditambah dengan cadar yang menutupi setengah wajahnya di keramaian kini sedang menata barang jualannya di meja-meja kecil setelah tadi meracik ramuannya dengan susah payah. Kedua gadis itu adalah Niura dan pelayan sekaligus temannya yaitu Yi Jian.

Setelah merasa semuanya sudah rapi dan sudah siap untuk dipasarkan, Yi Jian segera berteriak-teriak untuk mengundng para pembeli, "Ramuan penawar parasit dan beberapa ramuan kecantikkan dan pelangsing!" Teriaknya sementara Niura sibuk sendiri membaca buku-buku kecantikkan.

Teriakkan Yi Jian membuat para pengunjung penasaran dan berkunjung ke kedai itu apalagi ditambah dengan kata-kata 'ramuan penawar parasit' yang membuat mereka tertarik karena selama ini belum ada penawar wabah tersebut.

"Benarkah ini ramuan penawar parasit, Nona?" tanya salah satu pengunjung pria tua bangka yang sepertinya mengidap penyakit tersebut. Pria itu mengangkat satu labu (botol ramuan) lalu di terawang untuk waspada penipuan.

Niura yang benci jika ia diragukan segera bangkit lalu menyuruh Yi Jian untuk melanjutkan bacaan bukunya.

"Ini memang benar, ini ramuan penawar parasit langka yang hanya saya pemiliknya. Jika anda ingin membelinya, silahkan, tapi harga sedikit mahal karena ini terbatas dan langka. Jika tidak ingin membeli, pergilah karena masih banyak orang yang membutuhkan," jawabnya merendahkan. Sebenarnya ia berbohong tentang ramuan ini 'terbatas' karena sebenarnya Yi Jian telah membuat ramuan ini abadi dan tidk akan habis menggunakan kultivasinya.

"Baiklah jika begitu, katakan pada yang  rendahan ini berapa harga ramuan ini?" tanya kakek itu lagi sembari mengeluarkan tael emas dan perak. Sepertinya ia berasal dari keluarga bangsawan.

"Tiga tael perak untuk satu labu (botol ramuan)" jawab Niura sembari memberikan ramuan tersebut lalu menerima kepingan tael perunggu hingga berjumlah satu tael perak. Yi Jian ditugaskan oleh Niura untuk mengobati pasiennya yang telah membeli ramuan, sementara Niura menjualnya.

Kakek tadi masuk menghampiri Yi Jian yang sedang duduk di sebuah bangku rotan lalu menyuruh kakek itu duduk. Yi Jian kini mengeluarkan satu jarum runcing yang ia masukkan ke dalam labu (botol ramuan) lalu menusukkannya ke tengkuk sang kakek membuat sang empunya kesakitan di bagian tengkuknya. Tak lama kemudian, enam cacing parasit keluar dari lubang tusukkan jarum tadi dan tertutup kembali.

Para pengunjung yang menyaksikan hal itu terkagum dan tak percaya hingga mereka berebut untuk mendapatkan ramuan dan pengobatan. Tak jarang juga para gadis yang membeli ramuan kecantikkan dan pelangsing termasuk Tian Tian ba, Tian zhi, dan Tian Hua atau adik dan kakak tiri Xiao Li beserta selirnya. Mereka membeli ramuan kecantikkan yang telah Niura berikan racun dosis kecil untuk membalawkan dendamnya. Ini sebuah kesempatan bukan? racun dibalas racun, kejahatan dibqlas kejahatan dan nyawa dibalas nyawa.

"Sungguh diluar nalar!" Seru seseorang yang menyaksikannya.

"Benar, Kawan. Seumur hidupku aku tidak pernah melihat kecepatan penyembuhan apalagi penyakitnya sangan berbahaya seperti yang dilakukan kedua nona anggun itu," jawab temannya yang berada di samoing menyetujui.

Seorang gadis dengan hanfu kelas rendah meminum ramuan kecantikkan yang telah diracik oleh Niura dan Yi Jian merasa sangat terkesima. Ia merentangkan tanganny tak percaya kala melihat cahaya kecil memenuhi kulitnya dan langsung merubah kulitnya yang sebelumnya kusam dan gelap, kini menjadi cerah dan lembut.

Semua orang semakin tak berdaya melihat fenomena ini. Ada sebagian gadis yang kecewa karena selir dan kedua anaknya memborong sisa ramuan kecantikkan itu hingga tak bersisa.

Semua ramuan mereka telah habis terjual dan kini uang mereka bertambah drastis dan jangan lupakkan mereka yang telah kelelahan sedari tadi.

"Xiao Li, bagaimana jika kita kembali ke penginapan?" tanya Yi Jian setelah membersihkan jarum-jarum yang berserakkan. Xiao Li atau Niura hanya mengangguk lalu segera berkemas.

***

Dua orang gadis cantik berusia enam belas tahun dengan ceria berlari-lari di pusat kota sembari membawa kantungan besar uang koin yang sangat banyak hasil jeri payah mereka sendiri.

Setelah memasukkan kantungan uang koin tersebut ke dalam cincin ruang, Niura segera berlari-lari dan sesekali melompat bahagia. Ia bahagia bukan karena memiliki uang yang banyak atau menjadi tabib dadakkan. Tetapi ia bahagia karena berhasil membuat selir Tian Hua dan kedua anaknya meminum ramuan kecantikkan yang telah ia beri sedikit racun.

"Ayo Yi Jian, hei ayo. Cepatlah menyusulku!" Ujar sang wanita cantik yang tak lain adalah Niura atau Xiao Li yang terus berlari meninggalkan Yi Jian yang terengah-engah.

Derap langkah menghampiri Niura terdengar kasar dan cepat. Dalam sekejap Yi Jian telah berada di dekatnya dengqn menggunakan cahaya.

"Kecepatan lari mu lumayan juga, tapi sayangnya kau curang. Kau menggunakan tenaga dalam mu untuk itu." Niura terkagum, kemudian memanyunkan bibirnya merasa tidak adil. Bagaimana bisa, Yi Jian seenaknya menggunakan kekuatan tenaga dalam di hadapannya yang lemah ini.

Yi Jian terkekeh kemudia menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Maaf, aku hanya kelepasan saja, hehe," jawabnya.

Tidak mendengar jawaban dari Niura membuat Yi Jian cemas. Ia takut jika Niura marah dan memutuskan pertemanan dengannya. Bagaimana pun caranya, ia harus membujuk temannya ini.

"E-eum ... bagaimana jika kita berhenti ke sebuah kedai untuk makan?"

Princess of Rainbow Element [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang