39. Bijaksana

8.1K 1.1K 64
                                    

Seperti hari-hari sebelumnya, para peserta pertandingan Servia telah kembali berkumpul di aula pertempuran. Kali ini tidak semua, hanya 7 kelompok saja yang ikut, dan ada banyak warga yang sengaja berkumpul untuk menyaksikan pertandingan bergengsi ini secara langsung.

Hari ini mereka semua mengenakan hanfu yang beragam sesuai kekaisaran masing-masing. Begitu pula dengan kelompok hitam, ungu, dan hijau yang mengenakan hanfu berwarna kuning emas yang melambangkan kekaisaran Quon sendiri.

Seluruh bendera dari berbagai kekaisaran di benua Servia berkibaran di setiap tempat. Bahkan para kaisar pun turut hadir dalam rangka yang ditunggu-tunggu ini. Lampion-lampion merah bernyala-nyala menghiasi malam yang penuh semangat ini.

Sang Jendral menaiki panggungnya dengan pakaian yang terlihat mewah. Membungkukkan badannya ke arah para Kaisar yang duduk paling depan, dan di belakang para Kaisar terdaat para juri yang duduk berjejeran. Para juri itu telah terlatih sejak pertandingan-pertandingan angkatan pertama hingga mereka semua sangat dipercayai oleh Kaisar Xingsheng sendiri.

Aula ini berbentuk melingkar layaknya stadion, yang panggungnya terletak di tengah-tengah bangku-bangku yang tak terhitung jumlahnya.
Untuk mencegah terkena serangan dari para petarung, pegawai Istana telah merancang khusus tempat duduk yang tinggi, bukan melebar, hal itu bahkan membuat mereka leluasa melihat pertarungan secara nyaman.

Para peserta menghampiri Kaisarnya masing-masing untuk melakukan upacara penyerahan bendera. Semua ketua kelompok berada di barisan terdepan, dengan lengan kanan yang senantiasa memegang bendera kekaisarannya masing-masing, sementara tangan kirinya memegang sebuah pita yang menjulur panjang ke belakang. Pita yang menjulur ke belakang itu turut dicekal oleh anggota yang lain, sehingga terlihat jelas kekompakkan mereka.

Para peserta berjalan mengelilingi lapangan, dengan iringan musik yang dinyanyikan oleh beberapa orang pesair tersohor di Servia. Setelah mengelilingi lapangan sebanyak dua keliling, para ketua kelompok menancapkan bendera yang mereka genggam di hadapan kaisar dengan penuh hormat.

Kaisar Hongli sedari tadi memerhatikan wajah Niura yang tak asing baginya. Bagaimana bisa, si 'sampah' itu menjadi seorang kultivator yang bahkan menjadi ketuanya? Sementara kedua putri dari selirnya sedang sekarat karena racun yang diracik oleh Niura di pasar itu tanpa sepengetahuan siapapun.

Niura pasrah membungkuk hormat di hadapan ayahnya, walaupun sebenarnya ia sangat membencinya. Ia tidak ingin dipandang tidak mempunyai sopan-santun oleh orang lain. Menyunggingkan senyuman paksaan, lalu dibalas senyuman oleh sang Kaisar dengan paksaan juga.

'Dia tidak boleh menang!' batin Kaisar Hongli. Ia malah mendukung Xin Qian dan Xinxin yang tak lain adalah putri perdana menteri setianya.

Niura mendengar itu. Mendengar setiap bait dalam hati ayahnya, namun ia tidak merasakan sakit hati. Ia malah merasa senang, senang karena ia mengetahui siapa yang dapat ia percaya, dan tidak. Bagaiman ibunya begitu bodoh hingga menikahi pria seperti itu?

Mereka semua kembali duduk di tempatnya masing-masing. Mendengarkan segala usulan yang dilontarkan oleh sang Jendral dengan teliti. Walaupun sedikit terganggu dengan para penonton yang tidak bisa senyap.

"Selamat malam semuanya, salam saya kepada lima Kaisar Servia yang terhormat dari berbagai dinasti. Saya, sebagai Jendral dari Kekaisaran Zhen senang melihat keantusiasan kalian. Dengan ini saya mengucapkan, selamat dan semangat untuk perjuangan!"

Jendral itu mengangkat stik besi untuk memukul gong besar di hadapannya, ia mengayunkannya ke atas hingga otot-ototnya terlihat sangat mempesona. Langsung saja ia turunkan ke bawah untuk memkulnya dengan sekuat tenaga.

Dung~ Du ....

Belum genap 2 pukulan, sang Jendral langsung menghentikan aktivitasnya saat melihat banyak prajurit yang datang menghampiri Kaisar Xingsheng dengan seorang pemuda yang kedua lengannya buntung. Beberapa prajurit meletakkan patung yang terbuat dari emas di hadapan para Kaisar dengan berhati-hati.

Princess of Rainbow Element [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang