11.1

2.1K 156 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

Cepat cari orang yang telah menabrak Wangbi Soo!” perintah Wang Hyunjae kepada semua pengawalnya.

Fyi: Wangbi = Ratu
        Wang = Raja

Semua pengawal itu bersujud lalu pergi berlalu meninggalkan ruang pertemuan.

Hyunjae keluar dari ruang pertemuan dan melangkah menuju Wangbi Gung.

Fyi: Gung = Istana

Para Wangbi dan pelayan-pelayannya memberi hormat kepada Wang Hyunjae. Ketika Wang Hyunjae mulai menjauh, para Wangbi itu mulai berkumpul.

Menggosipi siapa yang akan Wang temui. Aktivitas mereka terhenti kala pengawal setia Wang menghentikannya.

“Maaf, Mama. Walaupun kalian adalah Wangbi di kerajaan ini, kalian tetap harus menjaga tata krama dan sikap kalian. Saya permisi,” ucap pengawal itu, lalu ia pergi.

Fyi: Mama = Yang mulia (untuk perempuan)

—————

“Daebi, aku tak apa-apa,” ucap Wangbi Sooyoung berusaha meyakinkan Daebi.

Fyi: Daebi = Ibu suri

“Aku tidak bisa tenang jika kau terluka seperti ini, Soo,” ucap Daebi.

“Aku baik-baik saja, Daebi,” ucap Wangbi Sooyoung.

Daebi menggelengkan kepalanya. Kemudian ia mulai memijat kaki Wangbi Sooyoung yang sedikit kebiruan.

Wangbi Sooyoung menghentikan tindakan yang Daebi lakukan. Itu sama saja ia tak sopan kepada Daebi.

Semua orang berdiri tak kala mendengar bahwa Wang Hyunjae memasuki kamar Wangbi Sooyoung.

Wangbi Sooyoung hanya bisa duduk di atas ranjangnya sambil menatap pintu kamarnya.

Ketika Wang Hyunjae masuk, semua orang langsung bersujud, kecuali Daebi dan Wangbi Sooyoung.

Wang Hyunjae duduk di pinggir ranjang Wangbi Sooyoung. Ia memerintahkan semua orang untuk keluar, termasuk Daebi.

Wang Hyunjae mengusap surai milik Wangbi Sooyoung sambil menatap matanya.

“Apa kakimu sakit?” tanya Wang Hyunjae.

Wangbi Sooyoung menggelengkan kepalanya. “Kakiku tidak apa-apa, Jeonha.”

Fyi: Jeonha = Yang mulia (untuk laki-laki)

“Jangan berbohong!” perintah Wang Hyunjae.

“Aku hanya khawatir padamu. Karena saat ini kau tengah mengandung,” jelas Wang Hyunjae.

“Sekarang tidurlah, kau perlu istirahat,” saran Wang Hyunjae.

Wangbi Sooyoung hanya diam sambil memandang Wang Hyunjae yang membantunya berbaring.

“Wae?” tanya Wang Hyunjae kala melihat Wangbi Sooyoung yang menatapnya.

Wangbi Sooyoung tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan untuknya. Ia malah menggigit bibir bawahnya di bagian dalam.

“Apa yang kau inginkan?” tanya Wang Hyunjae.

Wangbi Sooyoung menunjuk Wang Hyunjae sebagai jawabannya.

Wang Hyunjae tersenyum melihat tingkah menggemaskan dari Wangbinya itu. Ia meletakkan kepala Wangbi Sooyoung di atas bantal. Ia mulai melepas jipsin yang ia kenakan.

Fyi: Jipsin = Sepatu tradisional Korea

Ia langsung mengangkat Wangbi Sooyoung ke atasnya. Wangbi Sooyoung menatap Wang Hyunjae.

“Kau yang meminta, maka kau yang harus memulainya, Wangbi Soo,” ucap Wang Hyunjae.

Dengan malu-malu Wangbi Sooyoung mulai memajukan wajahnya ke arah Wang Hyunjae yang tengah menatapnya.

Toktok

Wangbi Sooyoung menghentikan gerakannya kala ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya. Ia menatap Wang Hyunjae sebelum ia kembali di turunkan dari atas tubuh Wang.

Wang Hyunjae kembali duduk di pinggir ranjang setelah memakai jipsinnya.

“Masuk!” seru Wang Hyunjae.

Tbc

Maaf kalo ceritanya aneh. Karena aku baru belajar cerita kayak gini. Maaf ya.

[2] Jisoo One Shoot Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang