7

2.3K 200 6
                                    

Toktok

Jisoo memandang pintu itu dengan tatapan malasnya. Ia memakan buah yang ada di atas meja belajarnya. Ia sama sekali tak menghiraukan ketukan pintu yang terus saja terdengar.

“Jisoo-ya.”

“Nde, Eomma,” seru Jisoo. Ia berjalan malas menuju pintu kamar. Ia membuka pintu itu, tampak seorang laki-laki muda dan wanita paruh baya berdiri di depan pintu kamarnya.

Wae?” tanya Jisoo.

“Silakan Taeyong Saem,” ucap Dara–eomma Jisoo–mempersilahkan laki-laki itu masuk.

Kamsahamnida,” ucap laki-laki bernama Taeyong itu.

Mereka masuk ke kamar Jisoo yang cukup berantakan.

“Kau tidak membersihkan kamarmu?” gumam Dara dan dibalas dengan helaan nafas oleh Jisoo.

“Kalau begitu saya permisi,” ucap Dara, lalu keluar dari kamar itu.

Taeyong duduk di kursi yang ada di kamar Jisoo.

“Hari ini kita belajar matematika,” ucap Taeyong.

Jisoo hanya diam tak ingin membalas ucapan guru lesnya itu.

“Kenapa diam begitu?”

“Aku tak mau belajar dengan Saem lagi,” tutur Jisoo.

Wae?”

“Sebaiknya Saem pulang, aku akan menyuruh eomma mencarikanku guru baru.”

“Ada apa denganmu, Jisoo?”

“Aku tak mau melihat wajah Saem lagi.”

“Jisoo,” panggil Taeyong.

Jisoo berjongkok dan menangis ditutupi oleh kedua lengannya.

Taeyong yang melihat itu langsung mensejajarkan tingginya dengan Jisoo dan merengkuh tubuh ringkih itu.

Taeyong beberapa kali sempat ditolak tindakannya oleh Jisoo. Tapi, lama kelamaan Jisoo sudah tidak menolak tindakan yang Taeyong lakukan.

Saem jahat,” lirihnya.

Jisoo memukul dada Taeyong berkali-kali. Taeyong mengusap surai Jisoo dengan lembut.

———

“Ada apa denganmu, Jisoo?”

“Jauhi aku, Saem.”

Wae?”

“Kau sudah menikah. Aku tak mau perasaan ini semakin dalam terhadapmu,” jelas Jisoo.

Tawa Taeyong pecah setelah mendengar penjelasan anak muridnya itu.

“Kau itu memang gadis SMA yang polos,” ucap Taeyong.

Jisoo membulatkan matanya mendengar ucapan Taeyong.

“Dari mana kau tahu aku sudah menikah?”

“Semalam seorang kakak-kakak menghampiriku dan menyuruhku untuk menjauhimu karena ia istrimu,” jawab Jisoo.

Taeyong memandang wajah Jisoo lama. Ia menyentuh dagu Jisoo dan mulai mendekatkan wajahnya ke arah Jisoo. Taeyong mulai bisa merasakan deru nafas Jisoo. Ia terus mendekatkan wajahnya ke arah Jisoo.

Cup

Taeyong menempelkan bibirnya dan bibir gadis itu. Ia melumatnya sejenak. Ketika ia ingin melepasnya tiba-tiba Jisoo membalas ciuman itu.
Setelah beberapa menit akhirnya kedua sejoli itu melepaskan tautan mereka.

Jisoo menatap Taeyong dengan nafas terengah-engah. Ia tersenyum senang kepada Taeyong.

Saranghae, Oppa,” ucap Jisoo.

Taeyong menarik tengkuk Jisoo dan menyatukan kembali bibir mereka.

end

Huaaaaa. Aku kaget denger kabar NCT 2020. Aku gak sabar menanti kalian 21 prince sijeuni.

[2] Jisoo One Shoot Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang