30

974 103 0
                                    

Second
Jisoo ft. Taehyung and Taeyong
Binar | Tara | Tama


Happy Reading

Tara menggenggam tangan Binar. Ia mengusap sesekali punggung tangan yang halus itu dan menciumnya sesekali juga.

Tara menatap mata indah milik Binar. “Kamu percaya sama aku, kan?” tanya Tara.

Binar mendadak gugup ketika mendengar pertanyaan yang terlontar dari belah bibir milik Tara. Ia menundukkan kepalanya.

“Binar,” panggil Tara.

Binar sama sekali tak ada niatan untuk mengangkat kepalanya. Ia belum siap dicela banyak orang mengenai hubungan mereka.

“Binar, Arin enggak bisa hamil, kamu harapan aku satu-satunya,” ucap Tara.

“A-aku enggak bisa, Mas. Mama kamu pasti marah kalau aku rebut posisi Arin di hati kamu,” sahut Binar tanpa mau menatap wajah Tara.

“Kamu bahkan sudah mengambil alih separuh tubuh aku, Binar. Posisi kamu dan Arin itu lebih tinggi di hati aku,” jelas Tara.

“Kita bahkan masih berhubungan meski aku sudah nikah sama Arin. Aku enggak cinta sama dia, kamu tahu itu kan?” tanya Tara.

“Kita masih sepasang kekasih kan, Binar?” sambung Tara.

Binar menggelengkan kepalanya. “Aku bukan kekasih kamu lagi, Mas. Kita sudah selesai seminggu sebelum pernikahan kamu, aku selalu tolak semua bantuan kamu, tapi kamu terus memaksa aku untuk terima bantuan kamu,” jawab Binar.

“Aku bersedia menjadi ibu pengganti untuk anak kalian, tapi aku enggak mau terima tawaran kamu untuk menikahi aku,” sambung Binar.

“Enggak, kamu harus nikah sama aku, aku mau kamu jadi istri aku!” tolak Tara dengan nada tinggi.

“Tapi aku enggak mau jadi yang kedua, Mas!” bentak Binar sambil berdiri dari duduknya.

Gadis itu sudah habis pikir dengan Tara yang terus memaksanya untuk menikah dengan pria itu.

Tara menggertakkan giginya, rahangnya mengeras ketika mendengar Binar membentaknya. “Kalau begitu aku bakal ceraikan Arin,” sela Tara yang langsung mendapat delikan dari Binar.

“Kamu sudah gila ya, Mas!” Binar menatap Tara dengan tatapan berapi-api. “Kamu mau aku dibilang perebut suami orang, huh!”

“Aku enggak mau dan tetap enggak akan mau, jangan paksa aku buat nikah sama kamu ataupun mengancam aku bakal ceraikan mbak Arin,” tutur Binar sebelum menyentakkan genggaman tangan itu.

“Aku mau keturunan, Binar! Arin enggak bisa hamil!” pekik Tara ketika Binar berjalan menjauhinya.

Tubuh Binar berbalik dan menatap Tara yang berdiri sejauh tiga meter dari dirinya saat ini berdiri. “Mas hanya enggak mau berusaha, aku tahu mas belum melakukan itu sama mbak Arin. Mbak Arin cerita semuanya sama aku. Mas enggak akan bisa punya anak kalau belum dicoba, Mas itu serakah dan tamak. Mas mau semuanya,” jelas Binar.

Binar berjalan menuju seorang pria yang sedang berdiri di depan sebuah mobil hitam. Pria itu langsung mengecup bibir Binar ketika gadis itu sudah sampai di hadapannya.

“Terima kasih sudah mau jemput aku, Mas Tama,” ucap Binar.

Tama tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Sama-sama, Sayang,” jawabnya.

Tara yang melihat itu dari jauh hanya bisa mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih.

Binar masuk ke dalam mobil itu, sedangkan Tama menghadiahi Tara dengan senyum miring terlebih dahulu sebelum memasuki mobil itu juga.

END

The last story in here

[2] Jisoo One Shoot Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang