Mas Coffe
Jisoo ft. Cristian Yu
Erina | TianHappy Reading
“Rina, minum kopi yuk,” ajak Wina pada sang sahabat.
“Dih males ah, ntar lambung ku kumat lagi,” tolak Erina.
“Ihhhh, ayolah. Mumpung ada diskon lima puluh persen karena grand opening, masa kamu nolak diskon-an,” ucap Wina.
“Apa?! Diskon! Kalo gitu skuy jalan!” seru Erina bersemangat.
Erina dan Wina berjalan menuju salah satu cafe yang baru buka di dekat kampus mereka. Dari jauh terlihat cafe itu sangat ramai, mungkin karena baru buka dan ada diskon juga.
Ketika baru masuk, mereka disuguhkan dengan nuansa cafe yang begitu indah. Warna classy dinding dan warna putih plafon menambah kesan yang cukup memukau mata.
Cafe ini memiliki tiga lantai. Yang saat ini mereka berdiri bisa dibilang lobby kalau di hotel-hotel, karena cafe ini memiliki lantai bawah tanah dan lantai kedua sebagai rooftop agar pengunjung bisa menikmati sensasi melihat langit.
Mungkin cukup sekian untuk deskripsikan cafe ini, kita beralih lagi ke Wina dan Erina yang sedang berada di hadapan seorang laki-laki tampan yang akan mencatat pesanan mereka.
“Saya pesan hot latte yang art latte-nya gambar angsa dan choco milk cake-nya satu. Kalau lu, Rin?” ucap Wina.
Laki-laki itu pun mencatat pesanan yang Wina ucapkan tadi.
Erina yang ditanya hanya diam saja sambil memandangi wajah laki-laki yang mencatat pesanan.
“Mbak? Mau pesan juga atau enggak?” tanya laki-laki itu sambil mengayun-ayunkan tangannya dihadapan wajah Erina.
Hal itu membuat Erina tersadar dan ia seketika menjadi gugup. “A-a eh saya pesan hot latte yang heart sama strawberry cake satu,” ucap Erina.
Laki-laki itu mencatat pesanan Erina, tapi ketika ia ingin pergi untuk menyiapkan pesanan itu langkahnya terhenti karena seruan Erina.
“Mas! Sama nomor teleponnya ya!” seru Erina yang langsung membuat seluruh pelanggan cafe menatap ke arah meja mereka.
Malu, itulah yang dirasakan Wina ketika itu. Memang ya, cinta itu enggak memandang orang dan bisa buat orang jadi gila, sama seperti Erina saat ini.
─────
Lima belas menit mereka menunggu, akhirnya pesanan mereka datang tapi bukan laki-laki tadi yang mengantar dan hal itu membuat Erina mendesah malas.
“Selamat dinikmati, Kak.”
Pelayan itu pergi dari meja Erina dan Wina lalu kembali ke dapur untuk membuat pesanan orang-orang.
“Udah kali, Rin. Mungkin dia sibuk layanin yang lain makanya enggak antar pesanan kita,” ucap Wina.
Erina hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia tak berselera lagi. Gadis itu hanya memandangi hot latte dengan art latte bergambar heart.
Ketika Erina mengangkat cangkir kopinya tiba-tiba terlihat sebuah kertas dibawah cangkir itu. Muka Erina langsung berseri-seri ketika tahu di dalamnya terdapat nomor telepon dan username twitter.
“Wow,” seru Erina.
Gadis itu langsung mengambil ponselnya dan mengecek username twitter itu lalu men-chat nomor telepon itu.
Mas Kopi
Halo, mas. Save ya, aku Erina yang
kamu kasih nomor telepon di cafeSudah ya, Erina. Saya Tian
Senang berkenalan dengan kamuOh ya ampun, apakah aku punya sayap? Kenapa bisa terbang seperti ini, batin Erina beradu.
END