“Kamu jaga diri baik-baik, ya, Sayang,” tutur Jaehyun pada Jisoo.
Jisoo hanya bisa menganggukkan kepalanya sembari bergumam, “Hmm.”
“Ya sudah, kalau sudah selesai, kamu telepon aku,” ucap Jaehyun.
“Iya, Jae,” tandas Jisoo.
Dengan perasaan kesalnya Jisoo melangkahkan kakinya meninggalkan Jaehyun yang masih berdiri mematung di tempatnya sambil menatap Jisoo dengan tatapan tajamnya.
Sedangkan disisi lain, Jungkook tengah menatap Jisoo yang sedang berjalan. Perlahan-lahan Jungkook berjalan mengikuti Jisoo yang masih fokus dengan langkahnya.
Tiba-tiba dengan sigap Jungkook menarik Jisoo ke sebuah ruangan yang sepi. Ia mengunci pintu ruangan tersebut.
Hal ini membuat Jisoo terlonjak kaget melihat hal tersebut.
“Jung? Kenapa kamu kunci pintunya?” tanya Jisoo dengan nada kagetnya.
Jungkook berjalan ke arah Jisoo yang berada di tengah ruangan yang mereka tempati saat ini.
“Kenapa kamu menghianatiku, Jis?” tanya Jungkook.
Jisoo terdiam mendengar pertanyaan Jungkook.
“Kenapa kamu menghianatiku, Jis?” ulang Jungkook.
Jisoo menatap ke lantai, ia sama sekali tak menghiraukan pertanyaan yang Jungkook layangkan untuk dirinya.
“Kenapa, Jis?!” Nada bicara Jungkook semakin naik ketika tak mendapatkan jawaban apapun dari Jisoo.
Pundak Jisoo bergetar ketika mendengar nada bicara Jungkook yang mulai meninggi dan meninggi.
“Kenapa?!” Jungkook mencengkeram pundak Jisoo.
Jisoo hanya bisa pasrah ketika cengkeraman itu semakin menguat seiring berjalannya waktu.
“M-ma-maafin aku, Jung,” lirih Jisoo.
Jungkook memandang wajah Jisoo tak percaya. “Maaf? Maaf untuk apa? Huh?!” Jungkook yang mulai tersulut emosi lantas dengan tak sengaja ia mendorong pundak Jisoo sampai-sampai membuat Jisoo terjungkal dan jatuh.
“Ahhhh ...!” pekik Jisoo ketika ia merasakan perutnya seperti ada pedang menancap disana.
Darah mulai keluar. Jisoo menatap ke arah Jungkook yang mulai panik.
“Jung, maafin aku, aku cinta kamu, Jung,” lirih Jisoo sebelum seluruh kesadarannya benar-benar hilang.
—————
Jisoo terbangun di sebuah ruangan putih yang sama sekali tak terdapat apapun.
Jisoo tersenyum ketika melihat seorang anak laki-laki tengah berlari melawatinya begitu saja. Seketika senyum Jisoo menghilang ketika mengingat pendarahan yang ia alami.
Anak laki-laki itu berhenti di depan Jisoo dan menggenggam tangan Jisoo.
“Ibu, ayo,” tutur anak itu.
Jisoo memandang wajah anak laki-laki itu tak percaya.
Apa tadi ia memanggilku dengan sebutan ibu? batin Jisoo.
“Ayo, Bu, kalau tidak nanti kita terlambat bertemu dengan bibi.”
—————
Bugh
Bugh
Bugh
Jaehyun berkali-kali melayangkan tinjuannya ke arah Jungkook dan Jungkook sama sekali tak mengelak dari tinjuan itu.
“Jae, stop!” pekik Mingyu yang berusaha melerai Jaehyun.
“Apa yang lo lakuin sama Jisoo, huh?!” tanya Jaehyun.
“Maaf, maaf, maaf,” lirih Jungkook berkali-kali.
Ketika Jaehyun ingin melayangkan tinjuannya kembali, tiba-tiba seorang dokter keluar dari UGD.
Jaehyun melepaskan cengkeramannya dari kerah Jungkook dan bergegas ke arah dokter.
“Bagaimana keadaan calon istri saya, Dok?” tanya Jaehyun.
“Syukurlah, masa kritisnya sudah berlalu dan sekarang bu Jisoo sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat tapi, maaf kandungannya tidak bisa terselamatkan karena pendarahan yang begitu hebatnya,” tutur dokter itu.
“Terima kasih, Dok,” ucap Jaehyun.
Dokter itu menganggukkan kepalanya lalu permisi pamit.
Jaehyun menatap Jungkook yang sedang dibantu oleh Eunwoo dan Mingyu dengan tatapan sengit.
Gue gak akan bebasin lo, Kook. Lo udah bunuh keturunan gue dan lo harus rasain akibatnya, batin Jaehyun.
—————
Jaehyun duduk dengan tenangnya disamping ranjang yang Jisoo tempati. Ia sesekali melihat ke arah Jisoo yang sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar.
Tak lama setelah itu perlahan-lahan kesadaran Jisoo mulai terkumpul. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.
“Sayang,” ucap Jaehyun.
Tiba-tiba tangan Jaehyun ditepis oleh Jisoo ketika Jaehyun ingin menyentuh tangannya.
“D-dimana Jungkook?” tanya Jisoo terbata-bata.
“Ngapain kamu nyariin orang yang udah bunuh anak kita, Jis!” bentak Jaehyun.
“Dimana Jungkook?” ulang Jisoo.
“Dia udah mati,” sarkas Jaehyun.
—tbc—
Hi, hello, anyyeong yeorobun
Welcome back to Annisaaaa31 world wkwkwk. Oks maaf aku baru bisa up sekarang.
Dimaafin gk nih?