Selamat Membaca
***
Dahiku mengerut seiring dengan beberapa pesanku yang belum juga dibalas oleh Jisoo, padahal ia selalu membalas pesanku dengan secepat kilat. Aku tau, itu adalah sebuah kebiasaan yang sulit ia hentikan. Jika Jisoo sudah melakukan hal ini pasti aku melakukan kesalahan padanya, tapi apa? Apakah mungkin Jisoo masih marah mengenai kejadian tadi sore itu? Ouh.
Pasalnya, saat ini, seharusnya Jisoo sudah selesai latihan. Dan hal itulah yang membuatku berani untuk mengirim pesan beberapa kali padanya. Aku tidak memikirkan jika Jisoo akan semarah ini.
Me: Chu ... Eum ... bales sayang huhuhuuu.
Me: Kamu online tapi ga bales chatku? Jisoo!!!!!
Dengan rasa kesal yang berkecambuk di dada, kusimpan handphoneku di atas tempat tidur dengan sedikit melemparnya. Tak lama setelah itu, handphoneku bergetar. Bergegas kuraih handphone dan mencoba melihat siapakah pengirim pesan yang baru saja masuk itu.
My Chu: Apa?
"Ih, apa doang?" gumamku dengan bibir yang sudah melengkung ke bawah.
Me: Kamu kenapa sih? Harus ya aku spam dulu baru di bales?
My Chu: 'Kan kamu tau aku lagi latihan!
"Euh, ga bisa, ini ga bisa diselesaikan lewat chat gini!!!!" gumamku lagi seraya langsung menekan tombol telfon di layar.
Tak perlu menunggu lama, Jisoo dengan segera mengangkat panggilanku.
My Chu: Eum?
"CHAENG BALIKIN MINUMAN GUE!!!!"
"ITU DI AMBIL JENNIE, LISA!!!!"
Sebelum mulai membuka suara, saat mendengar suara bising dari balik telfon, handphone sedikit kujauhkan dari telinga, karena teriakan mereka bisa-bisa merusak gendang telingaku.
My Chu: Apa? Aku tutup, ya.
Me: Ih, jangan. Iya iya sebentar. Itu temenmu suruh diem dong, telingaku sakit nih.
"Heh, shhhhhh. Jangan berisik!" ujar Jisoo, dan untuk beberapa saat peringatannya berhasil dan membuat ketiga temannya itu berhenti berteriak.
"YAAMPUN KAK ITAL, KENAPA BARU TELFON JISOO SEKARANG? DIA NUNGGU KAKAK TELFON DULUAN KATANYA!" Terdengar suara Lisa berteriak dari ujung sana. Sedangkan Jisoo sepertinya sedang berusaha memarahi Lisa.
"Jangan ngaco!" ujar Jisoo.
"KAK ITAL, JISOO SENGAJA GA BALES CHAT KAKAK. KATANYA CAPEK NGECHAT DULUAN TERUS, KAKAK GA PERNAH NYARI DIA DULUAN!" Kini terdengar suara Jennie mulai ikut-ikutan seperti Lisa. Sedangkan Chaeyoung hanya bisa tergelak di sana.
My Chu: Sebentar, aku mau ngarungin ketiga anak ini, terus buang di sungai Han. Sotoynya kelewatan!
Me: Loudspeaker dong, Chu.
My Chu: Kamu jangan ikut-ikutan gila!
Me: Cepet, loudspeaker!
Terdengar suara Jisoo yang sedang menghela napasnya dengan pasrah, dan hal itu sungguh membuat senyum di wajahku mengembang dengan sempurna.
Me: Udah?
"Udah, kak!" timpal Chaeyoung dengan diakhiri kekehan darinya, Lisa, dan Jennie ikut tergelak juga bersama-sama.
Me: Masa sih Jisoo sengaja kaya gitu? Dari tadi Jisoo ngapain aja?

KAMU SEDANG MEMBACA
24HRS
FanfictionJika Tuhan bisa menambah waktu, aku ingin menikmati waktu denganmu lebih banyak daripada 24jam dalam sehari. Cerita asli : babyccima Tanggal pembuatan : 22 September 2020