_16_ Reyhan luluh sama Liya

13 3 0
                                    

°°°°°

°°°°

°°°

°°
°


"Nak, Reyhan.. rencananya sehabis Lulus mau apa?" Ujar nyokapny aca di pertengahan makan malam..

"Emm, belom ada rencana apa apa si Tan.. dan bingung juga mau masuk universitas mana.." ujar Reyhan gugup

"Ouh,...emm, gimana kabar orang tua kamu...baik? " Ujar nyokapny aca..
"

Em, Alhamdulillah buat ibu yg lagi  di Brunei baik' aja..." Ujar Reyhan Tersenyum tipis
"Ouh mamah kamu lagi di Brunei?, Lagi liburan atau tugas pekerjaan? Trs papah kamu di sana juga?.." ujar nyokapny aca sekaligus..

"Emm,..ibu di sana karena tugas pekerjaan nya tan, dan ayah ada di Jakarta..." Ujar Reyhan Tersenyum tipis..

"Ouhhhh, nak Rey, sekali kali ajak lah orang tua kamu kesini main, Tante mau kenal.." ujar nyokapny aca Tersenyum..

"Stth..mah!! Jangan kelebihan deh!! Kaya mau lamaran aj!!" Ujar aca menyela pembicaraan..

"Acaa, mamah kan cuma mau..". Tersela Reyhan.. "suatu hari nanti saya akan bawa orang tua saya menemui Tante sama om.., insyaallah..jika tuhan mengizinkan..." Ujar Reyhan Tersenyum senang..
S

kip-

"Emm, Tan makasih ya buat hidangan makan malam nya.. masakan Tante enak banget!! Aku suka...:)" Ujar Reyhan Tersenyum tipis..

"Makasih nak Reyhan, lain kali tante masakin lagi menu lainnya..ya.." ujar nyokapny aca..

"Makasih banyak Tan...oiya om makasih ya.. udh ngundang untuk main ke rumah.." ujar Reyhan tertawa kecil.
"

Yaa..sama sama..." Ujar bokapnya aca Tersenyum tipis..
Skip.

"Haiii ca,..." Sapa daren yang tiba-tiba muncul di samping aca..

"Haiii..." Ujar aca singkat.

"Kamu mau kemana? Buru' banget?..." Ujar daren..

"Kantin!.. udh di tunggu sama Diyan." Ujar aca tanpa melihat Daren sedetikpun

"Bareng ya? Aku juga mau ke kantin." Ujar daren Tersenyum senang..

"Bisa ga lu ngomong nya gausah aku kamu! Lebay tau ga..." Ujar aca mengalihkan pembicaraan..

"Ya..tapi kan ca..." tersela.. ketika Daren blom selesai ngomong aca langsung pergi.
S

kip-

"Ca, gua denger guru' lagi pada rapat buat kelulusan nanti?" Ujar Diyan penasaran..

"Iyahhh..jadi nanti jam pelajaran pertama kosong.." ujar aca ..

"Kenapa ga rapat di jam pelajaran terakhir aja si? Kan biar balik cepet!!" Ujar Liya agak kesal..

"Kurang tau juga sih, kenapa guru' milihnya di awal jam pelajaran..." Ujar aca Bingung

"Btw lii.. lu masih ada harapan ke Reyhan?..." Tanya Diyan mengalihkan pembicaraan. Seketika aca terdiam menatap Diyan..

"Masih sih kayak biasa...eh  bantuin gua ya, gua mau nembak Reyhan duluan..." Ujar Liya Tersenyum senang

"Kenapa gitu? Emng ga bisa lu nunggu Reyhan sampai dia punya perasaan yang sama ke lu?" Ujar Diyan agak kaget,

"Nggak Yan, kalo gua nungguin dia sampai dia punya perasaan yang sama kayak gua kedia.. mau sampe kapan gua gini terus?" Ujar Liya resah..

"Ya, emngnya gada cara lain apa? Sampe sampe lu ngerendahin diri lu sendiri buat laki' yang gak pernah ada rasa sama lu?" Ujar Diyan kesal..

"Iya yan, Menurut gua, itu cara satu satu nya buat Reyhan luluh sama Liya.." ujar aca menyambung pembicaraan..

"Apapun rintangannya" ujar Liya semangat..

"Apapun kendalanya," ujar aca Tersenyum tipis
"

Kita tempuh bersama!" Ujar keduanya dengan tertawa kecil..

"Idihhhh..Lo pada udah gila kali ya?" Ujar Diyan agak jiji
S

kip.


Destiny said. {BERSAMBUNG}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang