_4_ pacarnya aca

33 4 0
                                    

°°°°°

°°°°

°°°

°°

°

Aca terdiam kaget...

"Ca?!" Dengan memegang kedua tangan aca..

"Ko...lu, disini Rey?,.. lu tau dari siapa gua disini?.." Ujar aca bingung..

"Gak penting gua tau dari siapa...gua panik ca!! Lu ga masuk dan gua gak tau apa alasan ny.." paniknya

"Rey!... Gua tuh ga masuk baru satu hari!...gausah lebay gitu deh.."  melepaskan genggaman Reyhan dan duduk di bangku depan..

"Ya ca... Lu kan penting buat gua.. kemanapun lu pergi, gua akan cari lu ca!.." ujar Reyhan cemas..
"Kemarin, lu.. em, j-jalan yah, sama Liya?" Ujar aca Sedikit gugup..
"Jalan? Nggak, siapa yang bilang?" Ujar Reyhan bingung
"Gak penting siapa orang yang bilang," ujar aca,
"Nggak ca, sumpah, kemarin gue cuma nganterin Liya balik doank.. soalnya gue liat dia kasian banget, jalan sendirian Maghrib Maghrib, basah kuyup karena hujan.. ya, gue karena gue kenal aja sama dia, dan dia teman lu juga kan? Gue anterin balik aja daripada dia knp np gitu kan.." ujar Reyhan sedikit gugup
Aca terdiam menatap Reyhan kemudian tersenyum tipis,
"Gue gak pernah marah ko, lu mau pergi kemana pun sama siapapun, gue kan cuma teman lu, gak lebih.. ya kan? Jadi, gak ada lah haknya gue ngelarang larang lu.." ujar aca dengan senyuman tipis..
Galama nenek aca datang...

"Ca... Ada tamu?.." ujar nenek..

"Ha..nek.." kagetnya aca.. Lalu berdiri menghadap nenek.. "Oh nek... Kenalin ini" tersela gugup..

Kemudian Reyhan menjalurkan tangannya ke nenek..

"Reyhan nek..., Pacarnya aca." Ujar Reyhan tersenyum lalu melihat wajah aca dengan senyuman,  aca sedikit kaget ketika Reyhan bilang itu,

"Pacarnya aca?...wah.. mening kasep pisan eyy ca.." ujar nenek penuh senyum

Dengan mengagumi dan memegang tangan Reyhan..

"Tapi nek... Reyhan.." tersela.

"Aduh ca..ada tamu ko ga di ajak masuk..." Nenek menuntun Reyhan ke ruang tamu

"Duduk dulu...nenek mau bikin minuman..." Ujar nenek kemudian ke dapur

Nenek segera berjalan ke arah dapur dan membuat minuman..

"Ca? Kenapa? Lu gapernah cerita ke gue tentang ini?.." cakapny dan eyecontac dengan aca..       
"Cerita apa? ..Lagian,Ya..gapenting juga kan?.." ujar aca mengalihkan pandangannya

" Susah ca. Meyakinkan semua orang dan membohongi keadaan.. bahwa kita baik'aja..." Ujar Reyhan memegang tangan aca

Seketika nenek datang membawa minuman.. dan aca melepaskan pegangan tangan Reyhan

"Ni minuman nya sudah jadi..." Lalu menarukan minuman di meja..

"Sok atuh, mangga di minum..." Lalu nenek duduk di sofa..

Kemudian Reyhan meminum minuman ny...

"Nak Reyhan, udah berapa lama pacaran sama aca.." ujar nenek tersenyum senang..

"Nek! Aku tuh sama Reyhan..."Ujar aca tersela..

" Baru satu bulan nek..."  Ujar Reyhan Tersenyum Dengan menyela pembicaraan aca..

"Oh..satu bulan,... semoga langgeng ya biar bisa sampe Lulu kuliah..." Ujar nenek penuh senyum

"Doain aja nek..." Tersenyum senang...

Tiba'aca memegang tangan Reyhan...

"Nek...aca mau keluar ya nyari angin sama Reyhan,"  Aca berdiri dan menggandeng tangan Reyhan...

Seketika aca langsung menarik Reyhan keluar..

"Ca!..mau kemana?"  Ujar Reyhan bingung

"Jalan'..." Tersenyum manis
"Pake helm, jangan?..."   Memberikan helm..

"Gausah..." Mengambil helm dan menarony di meja teras...

Lalu mereka berdua segera jalan...

Sepanjang jalan aca hanya bisa memeluk erat tubuh Reyhan dari belakang...

"Rey, mau ga...ke salah satu taman di Bandung..."
"Boleh tuh.."

Ketika sampai Reyhan langsung memarkirkan motornya...

Destiny said. {BERSAMBUNG}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang