Part 3

4.1K 621 6
                                    





Renjun perlahan menaruh tasnya di atas meja sembari membalas senyuman teman sebangku sementaranya.




Si pemuda yang di katai sang guru bersuara om-om itu memang terlihat tanpa ekspresi awalnya. Tapi saat Renjun berjalan mendekat ke arahnya, Jaemin langsung tersenyum bersahabat ke arahnya, membuat Renjun teramat lega. Awalnya Renjun sedikit was-was jikalau nanti si pemuda bersuara om-om itu akan mengacuhkannya, dan Renjun mau tak mau harus bersiap-siap untuk kemungkinan yang itu.





Pemuda bersurai kelam itu mempunyai postur wajah yang menawan dengan dagu lancip, hidung mancung dan juga mata dan alis yang proporsional. Meskipun yahh, Renjun akui isi dari kelas 12 IPA unggulan ini visual semua. Tapi teman sebangkunya ini terlihat berbeda karna terlihat pendiam. Tatapan matanya tajam bahkan akan susah Renjun bayangkan, bagaimana rupa Jaemin jika tertawa lepas seperti yang kini teman-teman barunya tengah lakukan setelah mendengar ejekan beruntun sang guru tentang Jaemin.




" Halo, kenalin. Renjun."




" Jaemin."







"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jaemin terbatuk saat sang pelatih membantingnya dengan cukup kuat di tanah yang berumput itu.



" Konsentrasi kau kacau sekali hari ini. Sudahlah. Latihan selesai untuk hari ini." Ujar sang pelatih dengan logat bataknya. Sang pelatih yang juga merupakan seorang tentara itu menepuk celananya sekilas sebelum melangkah pergi ke bagian belakang gedung kodim dan menghilang di balik pintu besi hijaunya.



Sekali lagi Jaemin terbatuk dan berusaha bangkit berdiri. Anak-anak lain yang juga berlatih bersamanya terlihat ragu untuk membantu Jaemin. Alhasil mereka hanya memperhatikan Jaemin telah menjadi bulan-bulanan sang pelatih itu dengan wajah iba.




" Kenapa kalian belum bubar?" Tanya Jaemin yang membuat 9 orang anak dengan pakaian beladiri yang berbeda-beda itu tersentak dan serentak membubarkan diri setelah membungkuk sekilas ke arahnya. Meskipun sebagian besar dari mereka adalah anak para tentara, tapi Jaeminlah yang paling di hormati disini karna merupakan anak yang paling kuat di antara 10 murid yang ada disana. Jikalau tak ada satupun tentara yang bisa melatih, Jaeminlah yang akan melatih mereka.




Jaemin menepuk-nepuk dobok putihnya yang di tempeli rumput sebelum melangkah ke arah tasnya untuk mengambil minuman.



Setelah menghabiskan setengah dari isi botol minuman isotoniknya, Jaemin segera meraih tasnya dan beranjak dari tempatnya biasa berlatih dan menyusuri jalanan beraspal yang berada di wilayah bangunan kodim.




Jaemin keluar dari gerbang samping kodim yang langsung membawanya ke jalanan kompleks perumahannya. Kompleks perumahan Jaemin memang berada tidak jauh dari kompleks perumahan para tentara yang berada di belakang kodim.



R A I N | jaemren, Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang