Suasana kelas IPA unggulan kini hening. Masing-masing sibuk dengan kertas lembar jawaban dan lembaran soal. Beberapa ada yang bekerja kelompok, berdua ataupun sendiri-sendiri.
" Please, kasih aja gue soal kimia sebanyak-banyaknya. Tapi jangan kasih gue teks bahasa inggris sebanyak ini!" Haechan mendesah frustasi.
Seungmin yang sedang fokus dengan soal di tangannya melirik ke arah Haechan.
" Woi para bule! Bantuin gue napa dah." Rengek Haechan memecahkan suasana hening kelas unggulan.
Mereka yang tengah fokus pun kini menoleh ke arah Haechan yang duduk bergerombol dengan Han Seungmin Jeno dan Eric.
" Kita bisa aja bantu lo sekarang. Gampang banget malah bagi kita. Tinggal kasihin jawaban yang ada disini." Ujar Seungmin sembari mengangkat lembar jawabannya.
" Tapi saat ujian nanti gimana? Kita ujian pake komputer. Lo bakalan bisik-bisik ke kita gitu buat minta jawaban sedangkan nanti soal kita bisa aja beda?" Lanjut Seungmin lagi.
Jeno tersenyum mendengar ucapan Seungmin.
" Aku akan bantu kamu memahami tense by. Tapi kamu juga harus berusaha memperbanyak vocab. Mau kan?" Tanya Jeno membuat Haechan yang awalnya menatap Seungmin memelas, kini beralih menatap kekasihnya itu.
" Nah itu. Apa guna pacar lo bule kalau lo nya oon bahasa Inggris." Celetuk Eric sembari kembali menyilang-nyilang lembar jawaban. Haechan menatap Eric kemusuhan.
" Enak ya lo kalau ngomong! Lo sih enak bapak lo bule dan kalau ngomong pake bahasa inggris mulu tiap hari. Kagak segampang itu memahami bahasa, tolol." Haechan udah kesel pake banget.
" Udah By udah. Sini aku bantu, seharusnya pahami dulu pertanyaannya baru baca teksnya. Ntar juga paham sendiri mana jawabannya." Ujar Jeno sembari lebih mendekatkan kursinya ke kursi Haechan. Haechan merengut dan kembali meraih pensilnya.
Di saat mereka kini sibuk berdiskusi dan membantu satu sama lain, seorang konselor sekolah memasuki kelas dan mengalihkan perhatian seluruh anak kelas.
" Kalian latihan soal? Pak Jackson mana?" Tanya sang Konselor setelah berada di depan kelas. Di tangannya ada selembar kertas.
" Pak Jackson ada urusan ke kantor dinas pendidikan bu." Jawab Jeno, si ketua kelas.
Sang Konselor manggut-manggut.
" O yaudah. Ibu kesini mau kasih ini. Kalian isi dengan jurusan yang kalian akan pilih beserta universitasnya." Sang Konselor sekolah memperlihatkan sebuah kertas. Lalu berjalan ke arah kanan ke meja Jinyoung dan menyerahkan kertas itu untuk di isi.
Sang Konselor kembali ke depan kelas.
"Minggu sebelumnya kan ibu udah kasih tau kalian tentang jurusan yang ada di sebuah universitas dan kalian juga udah nanya-nanya tentang kehidupan di kampus dan juga tentang keraguan kalian dalam memilih jurusan. Ibu harap kalian bisa bijak dalam memilih jurusan. Kertas itu nanti sebagai patokan untuk ibu dalam mengisi pangkalan data siswa kalian yang berguna buat SNMPTN nanti. Ibu dan tim SNMPTN yang akan mengisikan data kalian nantinya agar kalian nggak perlu repot-repot." Ujar sang Konselor sekolah sembari mengamati kertas yang kini sudah di gilir.
" 2 hari lagi pembukaan pendaftaran SNMPTN. Jadi kalau kalian ingin merubah jurusan yang sudah kalian tulis di kertas itu, masih bisa dalam kurun waktu dua hari lagi. Jadi pastikan kalau jurusan yang kalian pilih itu benar-benar jurusan yang kalian inginkan. Kalian tau? Banyak mahasiswa yang sudah di terima di sebuah universitas merasa salah jurusan karna saat dia memilih jurusan, dia hanya mengambil jurusan secara acak. Ibu nggak mau kalian merasakan penyesalan semacam itu saat udah kuliah nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
R A I N | jaemren, Hwankyu ✔
FanfictionWelcome to: 15th My Jaemren fanfic and 1st My Junghwankyu Fanfict " R A I N " On revisi! Kalo ada ga sesuai berarti belum ke revisi. Cerita tentang seluruh OTP saya versi lokal. Start 29 september 2020 Finish 26 oktober 2020