Part 8

1.8K 357 3
                                    



Renjun berjalan santai di koridor sekolah sembari memeriksa chat masuk dari teman-teman sekolah lamanya. Sesekali di minumnya jus alpukat yang di pegang dengan tangan satunya.

Renjun tertawa pelan ketika membaca chat absurd dari teman-teman lama yang menggila karna merindukannya. Berkali-kali Renjun melontarkan makian pelan di karnakan isi dari grup chat teman-teman lamanya itu membuatnya kesal sekaligus rindu.


Saat Renjun berniat untuk mengakhiri chatnya, tiba-tiba saja tubuhnya di tabrak dengan kencang oleh seseorang hingga membuat Renjun kehilangan keseimbangannya dan berakhir terjatuh menghempas lantai. Ponsel dan minumannya pun  ikut terlempar.

" Woi! Lo jalan ga pake mata ya bangsat!"


Renjun yang tengah meringis di karnakan tulang ekornya yang terasa nyeri setelah berciuman dengan lantai itu pun menoleh ke arah sumber suara.

Renjun mendongak menatap seorang pemuda yang wajahnya memerah menahan marah menatap bajunya yang kini telah penuh dengan tumpahan jus alpukatnya Renjun.


Belum sempat Renjun mengatakan apapun, pemuda itu langsung menarik kerah Renjun, memaksanya untuk berdiri. Renjun bergidik menatap pemuda yang kini berwajah menakutkan tengah mempelototinya. Renjun tampaknya harus bersiap menerima kemarahan si pemuda yang sudah bergelimang jus alpukatnya itu.

" Lo liat anjing seragam gue! Bangsad!" Pemuda itu kembali berteriak di depan wajah Renjun dan melepaskan salah satu tangannya bersiap melayangkan tinjunya ke arah Renjun.

Renjun menutup matanya erat, bersiap menerima pukulan si pemuda yang sedari tadi sibuk memberikan sumpah serapahnya kepada Renjun.



Hingga detik berikutnya tak ada apapun yang terjadi, malahan cengkraman pemuda yang berada di kerah bajunya sudah tak lagi Renjun rasakan.

Renjun segera membuka matanya, dan terkesiap melihat ada Jaemin yang berada di sebelahnya menahan bogeman si pemuda itu dengan tangannya.



" Lo siapa anjing!"


Bugh!


" Jaemin!"

Renjun langsung memegangi Jaemin yang baru saja terkena pukulan si pemuda kalap itu. Renjun panik luarbiasa ketika Jaemin menyingkirkan tangannya dan malah menatap si pemuda yang telah memukulnya itu.

Kerumunan murid yang kebetulan sudah berada disana sejak kejadian Renjun terjatuh itu kini semakin bertambah saja jumlahnya. Dan tak ada satupun dari mereka yang berniat untuk mengadukan ke guru atau melerai karna reputasi pemuda yang bertengkar dengan Jaemin itu termasuk buruk. Takutnya saat melerai mereka malah ikutan kena tonjok juga.



" Jangan sok jadi pahlawan anjing!" Seru pemuda itu lagi sembari melayangkan kembali tinjunya membuat Renjun berseru tertahan.


Renjun tidak terlalu khawatir dengan apa yang terjadi kepada Jaemin. Yang Renjun khawatirkan malah si pemuda yang seragam putihnya telah berwarna hijau itu. Renjun takut pemuda itu bakalan di hajar habis-habisan oleh teman sebangkunya itu. Jaemin kan kuat banget, Junghwan aja yang jago banget beladiri ampe ngefans ama Jaemin. Itu lah isi fikiran Renjun.

Kembali lagi ke pertarungan Jaemin dan pemuda toxic tadi.



Benar saja, pukulan pemuda itu tak bisa mampu lagi menjamah wajah Jaemin di karnakan Jaemin telah menangkap kepalan tinju pemuda itu dengan telapak tangannya dan membungkus tinju si pemuda dengan kepalan tangan Jaemin yang jauh lebih besar.


R A I N | jaemren, Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang