Part 20

1.5K 285 22
                                    





" Koh? Ayo ke bawah. Mama papa udah nungguin."

Renjun melirik Junghwan sekilas sebelum kembali menenggelamkan kepalanya di bantal.

" Kapan pulang Ju? Junkyu gimana?"

Junghwan mengernyit, kenapa nada suara kakaknya itu terdengar aneh?

Junghwan mulai mendekat dan menaiki ranjang kakak satu-satunya itu.

" Mama papa kak Junkyu baru aja nyampe. Mereka mau bawa kak Junkyu ke-- entahlah namanya Juan ngga inget koh. Kak Junkyu minta Juan pulang buat istirahat. Ayo kita ke bawah koh. Mama papa udah nungguin."

Renjun tampak menggeleng.

" Kokoh ngga laper Ju. Kamu duluan aja."

Junghwan mengelus pundak sempit sang kakak.

" Kokoh kenapa?" Tanya Junghwan. Renjun menggeleng.

" Kokoh ngga papa. Gih sana, ntar mama papa kelamaan nunggu."

Junghwan menghela nafasnya pelan.

" Koh? Kokoh kenapa? Bilang sama Juan koh."

Renjun tiba-tiba membalikkan tubuhnya dan menatap Junghwan yang masih setia menatapnya.

" Kamu cemburu ngga sih liat pacarmu manja-manjaan gitu sama Jaemin?"

Junghwan menatap Renjun intens, lalu setelahnya menghela nafas berat.

" Banget koh. Pengen rasanya tadi pulang aja. Tapi ngga mungkin. Juan ngga boleh egois kan koh? Lagian Bang Jaemin sama kak Junkyu udah akrab dari dulu."

Renjun menatap adiknya yang tertunduk. Renjun merasa malu sekarang. Junghwan aja yang udah punya hubungan jelas dengan Junkyu masih bisa menahan dirinya. Lalu kenapa dia seperti ini? Memutuskan pulang karna tidak sanggup melihat kedekatan Jaemin dengan Junkyu. Jaemin bukan siapa-siapanya.

" Kamu kuat banget Ju. Seharusnya kamu aja yang jadi anak tertua keluarga Arjuna."

Junghwan melirik Renjun yang berwajah suram.

" Itu ngga bener koh. Juan ngga sekuat itu. Tapi kokoh kenapa?"


Renjun balas menatap Junghwan.


" Kokoh juga ngga tau. Tapi rasanya sesek aja liat mereka berdua tadi."


Junghwan nggak begitu kaget sebenernya. Dari dulu Junghwan juga tau kalau kokohnya ini menyimpan perasaan sama Jaemin. Cuma pengakuan Renjun tetep bikin dia sedikit kaget.

" Kokoh suka sama Bang Jaemin?" Walau bagaimana pun, itulah respon standar yang harus Junghwan lakukan.

Renjun mengangguk lalu menunduk.

" Susah banget nahan perasaan ini Ju. Rasanya kokoh udah nggak kuat."

Junghwan menghembuskan nafas pelan. Kalau begini ceritanya, Junghwan mesti apa coba?




" Masih disini ternyata. Papa udah nungguin loh dari tadi."

Renjun dan Junghwan serentak menoleh ke arah pintu, dimana mamanya kini sedang berdiri. Melihat Baekhyun, Renjun dengan malas-malasan bangkit duduk.


" Duluan aja ma. Juan lagi cerita sama kokoh." Ujar Junghwan. Baekhyun mengernyit.


" Cerita apa? Penting banget ampe nunda makan?"

R A I N | jaemren, Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang