05 | Fuse

3.2K 946 441
                                    

[cus update sambil nunggu LSG kkk~]

[btw, setiap ada note baik di atas atau di akhir, baca ya :' sering banget udah jelasin sesuatu tapi di lewat gitu aja, nanti malah nanya lagi huhu~ budayakan membaca, kan kalian membaca cerita kkk~]






//

Fuse; 05

The Dead Inside Us

- Sacred Valley -

//





Dua hari kemudian, mereka mampu bernapas dengan lega—walau tak selega itu jika dibandingkan dengan masalah lainnya.

Badai salju telah berhenti, setelah menggila selama tiga hari lebih. Suhu kini sudah lebih naik daripada sebelumnya, walau masih cukup dingin dengan berada di minus satu derajat celcius. Setidaknya itu sudah lebih baik dan tidak membuat mereka kedinginan sampai mati untuk keluar dari ruang guru tersebut.

Untuk membuka pintunya, bahkan membutuhkan bantuan api dari kayu, untuk melelehkan es-es yang mengkristal di sela pintu.

Setidaknya, pagi itu, mereka semua merasa lebih baik. Hanya perlu menunggu salju dan es mencair lagi, seiringan cuaca akan kembali menghangat seperti biasa. Juga setidaknya, dalam beberapa hari ini, jalanan akan aman dari Blood Mist yang tak memungkinkan mampu berada diantara salju mencair.

Mereka memulai pagi dengan meminum teh dari bunga dandelion yang dibuat oleh Rosé. Membuatnya demi menghangatkan tubuh, selain untuk memberikan mereka rasa lain setelah berhari-hari terjebak dan memakan makanan kalengan dingin.

Lalu setelahnya, beberapa mulai membersihkan beberapa ruangan yang tak sempat mereka tutup saat salju turun. Membersihkannya dari salju, membawanya keluar agar tak banjir. Yang pasti, begitu banyak list pekerjaan yang harus dilakukan.

Tetapi beberapa dari mereka mulai mengatur strategi, dalam misi pencarian yang harus cepat dilakukan, memanfaatkan salju di sekitar.

Walau tentu...

"Kita harus berjalan kaki."

Ucapan dari Yunhyeong membuat perhatian dari beberapa selain penjarah yang ikut berkumpul—yaitu Namjoon dan Hanbin—menatapanya.

Sementara Heejin hanya berdiri diam bersama Jinsoul. Dan juga Taehyung yang memilih untuk tak mengatakan apapun, di lapangan tengah, atas salju, di mana mereka berembuk.

Bobby, di posisinya sendiri, menggaruk tengkuknya, lalu menggeleng. "Dengan motor saja, kita menempuh waktu selama empat jam."

"Itu benar." ucap Heejin, lalu teringat akan mobil off-road yang mereka miliki di tempat tersebut. "Ah, dengan mobil?"

"Tentu bisa, tapi tak mungkin kita berlima yang pergi." ucap Bobby kembali. "Walau ada dua mobil, tapi berisiko, yo."

Yunhyeong tampak berpikir sejenak, mencari ada benarnya. "Ah, kita tak bisa mengendap untuk dua mobil."

"Kalau begitu hanya tiga yang bisa pergi." jawab Hanbin kemudian. "Aku salah satunya."

"Kau serius?" tanya Bobby kemudian, lalu menggeleng cepat. "Oh, tidak, kau tak boleh ikut."

Hanbin melirik Bobby, meminta alasannya.

Namun Bobby hanya mengacak rambutnya sendiri dengan asal, sebelum menimpalinya. "Kau dan aku akan berdebat sepanjang jalan dan—"

✔️ THE DEAD INSIDE US 4 - BAGIAN 1 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang