✔️ THE DEAD INSIDE US 4 - BAGIAN 1 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONA)

36 | Past and Present Ties

[mau ngeabsen yang benci yeonjun di tdiu? cung~!]

[cuma aku aja yang sayang dia kayanya huwoooo~]

Di lantai dua tersebut, Jisoo membuka perlahan kamar yang menjadi milik Landon juga kekasihnya. Tetapi beruntung, tak ada Landon di sekitar, karena mereka—Landon, Ricky dan Elias selalu berada di kamar Kakek Yoo untuk menemani Mason. Karena saat itu, Jisoo yang masih berlinang airmata, hanya membutuhkan jawaban.

Ketika Jisoo menutup pintunya setelah masuk, Noah yang duduk menumpu dahi dengan posisi lengan bertumpu pada pahanya sendiri, mengangkat wajah.

Lalu mereka saling bertatapan dalam diam, dengan dua ekspresi berbeda.

Satu sisi menunjukkan ketakutan.

Sisi lainnya menunjukkan kekecewaan.

//

Past and Present Ties; 36

The Dead Inside Us

- Sacred Valley -

//

"Jisoo..."

Noah berbisik, diantara posisinya yang ragu untuk bangkit atau tidak.

Ketika Jisoo berjalan perlahan ke arahnya, dengan airmata yang masih membasahi wajahnya. Dengan bagaimana ia menginginkan jawaban, karena tak ingin menerka apapun. Karena sudah begitu jelas baginya, akan apa yang terjadi, akan apa yang sebenarnya terjadi walau masih terasa berantakan.

Noah pun menelan ludahnya susah payah, tepat ketika gadis itu menghentikan langkah, berdiri di hadapannya.

"Jisoo..." panggil Noah kembali, lalu berusaha menyentuh tangannya yang menggantung tetapi Jisoo sontak menepisnya. "Jisoo, kumohon..."

"Apa yang terjadi, Noah?" tanya Jisoo perlahan, tak sampai satu detik, airmatanya jatuh kembali. 

Noah tahu bahwa rasanya lehernya nyeri, menuju telinganya. Melihat bagaimana sosok gadis yang ia cintai, sosok yang selalu ia lindungi, berakhir dengan menangis, bertanya padanya tanpa ada sorot bahagia lagi.

Seolah kepercayaannya memudar. Luntur bersama airmatanya.

"Apa yang terjadi...?" tanya Jisoo kembali, kali ini agak berbisik dari rapuhnya suara. "Bukankah sudah jelas...? Heejin dan Jinsoul... mengenal teman-temanku... dan dua orang yang mereka cari... salah satunya adalah..."

"Jisoo! Jisoo..." Noah berusaha meraih tangannya dan menggenggamnya erat, walau pergerakkan tiba-tiba itu menyakiti punggungnya yang terluka. "Jisoo... ini semua tidak seper—"

"Tidak seperti apa?!" bentak Jisoo kemudian, membuat dadanya menjadi naik turun. "Yeonjun dan Lisa datang terluka! Masing-masing dengan luka tembak di bahu! Heejin dan Yeonjun bahkan mengenakan sebuah kalung logam yang... mereka katakan itu kalung bom!! Jika kau ingin mengatakan tak ada apapun yang terjadi antara mereka, lantas bagaimana kau menjelaskan semua ini?!"

Noah menggenggam tangan Jisoo cukup erat, tak ingin membiarkannya menarik diri. "Jisoo... dengar... a-aku dan Yeonjun... aku dan—"

"Jinsoul sudah mengatakan bahwa Yeonjun menculik dua teman mereka!" seru Jisoo lagi, lalu dengan memaksa menarik tangannya dari Noah. "Dan Yeonjun takkan mungkin melakukan semua hal sendiri!! Bagaimana dengan dua motor yang kalian bawa?! Bagaimana kau menjelaskan kedatangan Lisa di sini?!!!"