✔️ THE DEAD INSIDE US 4 - BAGIAN 1 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONA)

26 | The Proof

yang baca tapi gak ngevote maunya apa ya :' udah season 4, mau sampe kapan?

gausah malu, gaakan aku ciriin usernamenya astaga kkk~

//

The Proof; 26

The Dead Inside Us

- Sacred Valley -

//

"Boleh kutahu... apa Malam Agung itu?"

Berada berdua, di sebuah ruangan yang sangat luas itu menambah ketegangan diantara mereka. Ah, tidak. Mungkin hanya di sisi Lisa, karena sosok yang memperkenalkan diri sebagai Azura itu terlihat tenang dan tak tertekan apapun sama sekali.

Masih bersamanya, Lisa mencoba memanfaatkan untuk mengorek informasi sebanyak mungkin.

Tetapi...

"Sudah kukatakan, tak ada yang bisa kau ketahui lebih banyak sebelum kau disucikan."

Lisa menelan ludahnya, dengan posisinya yang kini kembali di dudukkan. Sementara sosok Azura itu tetap berdiri di hadapannya, lalu kini mulai menyusuri jemari lentik nan lembutnya menyusuri pipi Lisa.

"Dan bagaimana caraku untuk disucikan?" tanya Lisa kembali.

Azura tampak memerhatikan wajahnya dengan teliti, sebelum ia menjawabnya dengan suara lembutnya. "Kita akan melakukan upacaranya esok hari."

"Setelah itu?"

"Kau bersumpah..." Azura tersenyum, lalu mengangkat dagu Lisa, untuk menatap dari posisinya. "untuk setia padaku."

Lisa menelan ludahnya tak kentara, memerhatikan bahwa tatapan mata indah itu masih sama, masih lembut seperti sebelumnya. Tetapi di sini, sekarang, rasanya berbeda.

Ada yang menghilang.

Ada sebuah perbedaan sendiri.

Seperti sebuah dinding...

"Miyeon... kau tak ingat... saat terakhir kita...?"

Azura sedikit memiringkan wajahnya sebelum menarik jemarinya, untuk menyentuh bandul kalung yang Lisa kenakan kembali. "Aku tahu kau butuh disucikan dengan cepat. Karena masa lalu sangat membebanimu."

"Tapi aku Lisa, Miyeon." Lisa menguatkan diri untuk mengatakannya. "Dan... dan Olivia. Sahabatmu? Kau ingat?"

"Manusia dilahirkan seperti kain putih yang bersih, tak bernoda." jawab Azura kemudian, masih menatap kalung tersebut. "Kain itu bisa bernoda, bisa rusak. Tapi berbeda denganku, Lisa. Kainku... takkan pernah bernoda."

Lisa menggelengkan kepalanya lagi. "Kau sadar akan omong kosong yang kau bicarakan?"

"Dunia ini indah saat manusia mulai mengabdi." lanjut Azura, lalu meluruskan posisi berdirinya yang sebelumnya agak merendah. Azura pun menatap Lisa kembali di matanya. "Tuhan tidak akan murka, menurunkan segala bencana ini, jika para manusia mau mengabdi pada Para Anak Tuhan."

"A-anak—omong kosong apalagi ini, Miyeon?" tanya Lisa kembali. "Kau tak serius mengatakan semua hal ini, bukan? Apa yang terjadi padamu?"

Azura menatap Lisa dengan iba, tetapi masih dengan penuh kelembutan. "Sebentar lagi, sebentar lagi Cahaya akan menerangimu."