Bukan, bukan pisau lipatnya sebelumnya.
Melainkan sebuah benda kecil yang memiliki tombol di permukaannya, yang ia angkat di samping wajahnya.
Seolah, tatapannya, menyiratkan seluruh dendam bercampur sakitnya, yang menemukan sebuah jalan akhir.
"Kutekan ini, lehermu meledak." Heejin tersenyum kemudian, setelah sejak tadi menghilang tak ditemukan. "Sekarang katakan, di mana Olivia dan Lisa, Choi Yeonjun?"
//
Suspension; 18
The Dead Inside Us
- Sacred Valley -
//
Yeonjun hampir melupakan fakta bahwa Heejin itu cerdik.
Begitu ia ingat, mereka berdua adalah dua murid paling nakal di kelas dan senang membolos. Juga sulit untuk belajar tetapi beruntungnya nilai mereka baik.
Itu karena betapa cerdiknya Heejin untuk menyembunyikan jawaban di berbagai tempat, bahkan tubuhnya sendiri. Juga betapa hebatnya ia memanipulasi siswa lain, untuk memberikannya jawaban. Dan setelahnya? Heejin akan memberikannya pada Yeonjun.
Juga Heejin juga pintar berdalih.
Itu mengapa, ia sering menginap di rumah Yeonjun, dan mereka akan menghabiskan waktu berdua. Ya, terlalu intim untuk berdua sampai-sampai mereka tidur bersama.
Itu sama-sama kali pertama mereka dan begitu berbekas, sepertinya, bagi Heejin. Karena bagi Yeonjun, ia merasa bahwa keingintahuannya terpuaskan. Masa pubertasnya terbayarkan dengan nyata, bukan hanya dengan mimpi basah, menonton video porno, berhayal, atau bermain tangan sendiri.
Heejin itu memiliki kesan tersendiri, Yeonjun akui itu. Setelah selanjutnya, dia tak menjalin hubungan percintaan lagi.
Hanya beberapa kali tidur dengan kakak kelasnya, yang mencoba mengejarnya.
Yeonjun pun tersenyum, membalas Heejin yang menatapnya dengan tajam. Lalu Yeonjun mengetukkan jemarinya perlahan pada logam yang melingkari lehernya tersebut.
"Aku bertaruh, bukan kau yang membuatnya."
"Dan aku bertaruh, bom sialan yang kau taruh di dekat bebatuan itu adalah buatanmu." jawab Heejin, sembari menggertak, akan benda kecil di tangannya. "Sekarang katakan di mana mereka?!"
Yeonjun terkekeh pelan, membuatnya menunduk sesaat, sebelum mengangkat wajahnya kembali. "Ah... aku sudah susah payah membuatnya. Sepertinya kau membuangnya, ya?"
"Berhenti bicara omong kosong dan katakan di ma—"
Heejin menghentikan kalimatnya sendiri.
Karena Heejin melihat sendiri, bagaimana tatapan Yeonjun menjadi nyalang, ketika ia bergerak sigap untuk menerjangnya. Tetapi Heejin lebih dahulu, membanting tubuhnya sendiri ke samping, lalu menunduk bersamaan dengan Yeonjun melayangkan tangannya untuk menepis benda kecil tersebut.
Hanya saja, Yeonjun tak tahu, bahwa Heejin berlatih sendirian selama enam bulan ini untuk menjadikan dirinya lebih tanggap dan lincah. Demi, sebuah keinginan terpendamnya selama bertahan hidup bersama di Silver Lake.
Heejin pun segera menyembunyikan tombol tersebut di balik tubuhnya, sebelum menatap Yeonjun dengan satu alis terangkat. Walau memang matanya masih sembab saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ THE DEAD INSIDE US 4 - BAGIAN 1 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONA)
Fiksi RemajaSEASON 4 - BAGIAN 1 BTS x BLACKPINK x (G)I-DLE x iKON x LOONA x TXT SURVIVAL-ACTION STORY! Diculiknya Lisa dan Olivia oleh sekelompok orang tak dikenal, membuat yang lainnya kalut. Terlebih dengan perubahan cuaca yang semakin ekstrim akibat rusaknya...