25 : confess

1K 230 121
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





















"gila gila, nggak nyangka masuk kedokteran seberat ini!"

haruto naruh buku nya ke meja dengan kasar. sean yang lagi ngobrol sama jihan cuma cekikikan.

"udah tau berat ngapain masuk fk sih?" tanya jihan.

"biar nggak belajar angka, pusing gua."

"belajar to, biar bisa jadi dokter hebat kayak om hanbin," celetuk sean.

haruto cuma berdecak. hanbin—ayahnya itu sebenernya salah satu alesan dia masuk fk.
biar makin dibilang kembar sih katanya. masalah paham atau nggak belakangan:D

"minggir."

mereka bertiga noleh kesumber suara itu berasal. itu niki yang baru aja berangkat.

"lo mau duduk sini nik?" tanya haruto sambil nunjuk bangku di sebelah nya.

"minggir."

"lewat aja nik, jalan masih le—"

"minggir bangsat."

sean sama haruto kaget. apalagi jihan yang barusan dibentak sama niki. akhirnya jihan narik kakinya biar niki bisa lewat.

"niki sensian amat anjir," celetuk jihan kesal.

"dulu waktu sekelas padahal nggak sensian gitu deh, iyakan to?" tanya sean ke haruto.

"iya bener, anak nya kalem kok.",

"dulu kalian sekelas sama niki?" tanya jihan yang dianggukin oleh haruto dan sean.

"tapi waktu mau naik kelas sebelas dia pindah," tambah sean.

dulu sebelum niki pindah, cowok itu emang agak aneh. dari yang kalem jadi sensian.

pindah juga nggak bilang-bilang dan berakhir niki lost contact sama anak-anak mipa tujuh.

eh setelah hampir tiga tahun lama nya malah ketemu lagi sama haruto dan sean di universitas yang sama, prodi yang sama, dan kelas yang sama pula.

"pagi adik-adik, hari ini saya mulai kuis ya."

anak-anak kelasan langsung pada duduk rapih begitu dosen mereka masuk. haruto noel-noel pundak sean yang duduk didepan nya.

"pssst! oce oce!"

sean noleh sedikit ke haruto,
"apaan?"

"lo sadar nggak sih, niki sering liatin lo diem-diem?"

sean ngelirik niki yang duduk di pojok belakang—pas banget niki lagi liatin sean pake tatapan datarnya. wait, niki kenapa?



























"aku mau main ke apart kak sunghoon sekarang, oke?"

"enggak—jangan ce."

sean berdecak mendengar jawaban sunghoon dari telfon. abis gimana ya, sean kesel banget sama sunghoon. masa mereka pacaran udah lama tapi sunghoon nggak ngebolehin sean main ke apartemennya? emang sih, kampus mereka jauh dari rumah sunghoon makannya sunghoon dibeliin apartemen sama ayah taehyung.

"IHH TERUS KAPAN DONG AKU MAIN KE APARTEMEN KAKAK???"

"nanti gue kabarin."

"yaudah deh nggak papa. kakak kan kayanya emang nggak sayang banget sama aku makannya aku nggak dibol—"

"gue jemput lo sekarang."


sean melebarkan senyumnya begitu sunghoon bilang mau jemput sean. setelah mematikan telfonnya, sean segera memasukan beberapa jurnal yang berserakan di meja ke tasnya lalu keluar dari perpus. maklum, semenjak jadi anak kedokteran sean sering nangkring di perpus.

sekarang jam udah nunjukkin pukul enam lebih lima belas sore.
sean menyusuri lorong kampus yang mulai gelap—walaupun ada lampu yang menyala.

"tumben banget sepi?" sean noleh ke beberapa ruangan yang memang masih dipakai untuk kelas.

grep

sean ngerasa ada yang ngikutin dia dan sean juga terlalu takut buat noleh.

sean cuma bisa jalan lebih cepet. takut siapa tau orang jahat.

"kaki nya nampak," gumam sean setelah ngelirik sedikit kebelakang.

bahaya, bukan hantu. tbh, sean lebih takut sama orang dibanding hantu.

sean jalan lebih cepet, orang yang ngikutin sean juga lebih cepet. sampe akhirnya sean noleh ke belakang dan—

"IH LO SIAPA SIH?!—loh kiki?"

kiki—nama plesetan yang sean kasih buat niki semasa sma dulu. cowok itu cuma diem sambil natap datar sean.

"kiki belom pulang?"

niki masih diem. sean nggaruk pipinya yang nggak gatel—ngerasa bingung harus gimana ngadepin niki.

"lo masih inget gue kan?" tanya sean—memastikan kalo niki masih inget dia atau nggak, secara udah hampir tiga tahun berlalu nggak kontakan.

"masih."

"oh, bagus deh bagus," sean ngangguk-nganggukkin kepala nya, "gue duluan ya ki, hehe."

sean ngelanjutin langkah nya keluar kampus. sean nggak sabar karena hari ini bakal dijemput sunghoon setelah dua minggu nggak ketemu.

tapi sean ngerasa niki ngikutin dia lagi. karena cewek itu udah jalan megak-megok niki tetep dibelakangnya.


"ki, lo ngikutin gue mulu kena—"

"gue suka sama lo."

"hAHHH????????"

"serius, gue suka sama lo."

sean senyum canggung sama niki. sementara niki masih natep dia tanpa ekspresi.

suka gimana dah maksudnya? mereka lost contact hampir tiga tahun dan apa tadi? suka?

"niki, kalo lo jatuh ke danau gue bisa nolongin lo. tapi kalo lo jatuh ke gue, sorry banget gue nggak bisa nolongin lo, hehe."



























ini lagi pacarnya mau diambil orangmalah goleransama selingkuhannya:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ini lagi pacarnya
mau diambil orang
malah goleran
sama selingkuhannya:(

btw guys,
sudahi kegemoyan
klian ke sunghoon-sean
karena mulai chapt
ini dan seterusnya
bakal konflik mulu,
AHAHAHA

ldr, sunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang