S E M B I L A N B E L A S

18 7 1
                                    

Selamat Membaca 🍀

Jam menunjukkan sore hari. Galen duduk di kursi panjang yang berada di pinggir ruangan. Matanya tertuju pada kumpulan orang yang tidak jauh dari posisinya.

Galen berdiri saat orang yang ia tunggu, berjalan mengahmpirinya.

"Udah selesai, Sey?" tanyanya ketika gadis itu sudah berada di depannya.

Seyna mengangguk. Ia mengambil handuk yang berada di atas tasnya. Tas ranselnya kembali ia letakkan di kursi panjang tempat tadi Galen duduk.

Seyna mengelap keringat di wajah kemudian lehernya.

"Yang lolos siapa aja?" Galen bertanya antusias. "Lo lolos engga?"

Seyna mengangkat bahunya. "Belum dikasih tau, katanya besok diumumin."

Sore ini di hari senin, Seyna latihan karate bersama yang lainnya. Latihan ini dilakukan untuk menentukan siapa saja yang akan ikut seleksi nantinya.

Galen membulatkan mulutnya. Ia menyodorkan botol air mineral yang sedari tadi di tangannya. "Buat lo,"

Tangan Seyna terulur untuk mengambilnya. "Maka--" Seyna tidak melanjutkan ucapannya saat tiba-tiba botol air mineral tersebut direbut.

Galen dan Seyna kompak menoleh. Melihat orang yang mengambil minum untuk Seyna.

"Keyra!" seru Galen kesal.

Keyra nyengir, seteleh ia meneguk air mineral itu hingga tersisa setengah. "Makasih, Len,"

"Itu bukan buat lo," gerutu Galen.

"Gue tau, tapi kan gue haus. Air gue udah habis tadi." Keyra terlihat tidak merasa bersalah.

Seyna diam. Membiarkan Galen dan Keyra adu mulut. Seyna memasukkan handuknya ke dalam tas, lalu mengenakan tas ranselnya itu.

"Nih,"

Seyna mendongak. Ia menyinggungkan senyum. "Makasih, kak Arkan,"

Galen langsung menoleh saat mendengar suara Seyna. Ia menghentikan aksi protesnya terhadap Keyra.

"Sama-sama," Arkan menepuk singkat kepala Seyna.

Seyna meneguk air mineral dingin yang diberikan oleh Arkan.

Kali ini, Galen yang terdiam melihat Arkan dan Seyna.

"Mau pulang engga?" tawar Arkan.

"Em---"

"Seyna pulang gue,"

Mendengar itu, Seyna langsung menoleh ke arah Galen.

"Eh, kok gitu sij? Bukannya lo ngajakin gue pulang bareng, ya?" Manik Seyna bergulir menatap Keyra yang berujar.

Galen mendelik kepada Keyra. "Kapan gue ngajak lo?"

Keyra menggaruk pipi kirinya. "Ya, lo engga ngajakin emang. Tapi, gue mau pulang bareng lo," lugasnya.

Seyna menerjap. "Kalau gitu, yaudah. Lo berdua pulang bareng aja. Gue balik sama kak Arkan,"

Seyna menatap Arkan, tidak memperdulikan tatapan tajam yang dilayangkan oleh Galen. "Ayo kak,"

Arkan mengangguk.

Baru juga Seyna ingin melangkah, tapi lengannya dicekal oleh Galen. "Lo pulang sama gue,"

"Ih! Terus gue gimana?" sela Keyra.

"Lo pulang sama dia aja. Gue ada urusan sama Seyna," Galen melirik Arkan.

"Eh! Tapi, Len!"

"Galen!"

Galen berjalan meninggalkan ruangan karate dengan tangan yang masih memegang lengan Seyna.

Perfect Stranger (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang