Happy reading guys💜
Maaf typo●~~~●~~~●~~~●
"Pah, Lea aja ya yang bawa mobil." Ucap Caramel yang sedang memakan nasi goreng buatan Devina.
"Papah aja." Ucap Defangga.
"Yahh Pah, Papah kan udah berumur jadi gak boleh bawa mobil jauh-jauh. Maka dari itu Lea aja yang bawa mobilnya."
"Emang kalo berumur gak boleh bawa mobil? Boleh kan Mah? Justru kamu yang gak boleh bawa mobil."
"Boleh kok, gak ada larangannya." Ucap Devina.
"Ish Papah mah gitu, Lea kan udah dewasa Pah. Lea udah punya KTP, SIM, STNK masa masih belun boleh bawa mobil jauh-jauh sih."
"Kamu emang udah dewasa tapi bagi Papah kamu tetep masih jadi putri kecilnya Papah." Ucap Defangga sambil mengelus rambut Caramel dengan lembut.
Caramel menatap Defangga, Papahnya yang dulu sibuk berkerja sampai melupakannya dan Elmanuel kini tengah duduk di sebelahnya. Sarapan bersama dan mengelus rambutnya.
Caramel memeluk Defangga erat, ia dulu sangat ingin suasana seperti ini. Di masa remajanya ia kehilang sosok orang tua yang harus nya membimbing dirinya beranjak dewasa.
"Lea sayang Papah." Ucap Caramel yang sudah menangis di dalam pelukan Defangga.
"Maaf kan Papah ya nak, Papah juga sayang sama Lea." Ucap Defangga.
"Mamah gak di sayang?" Tanya Devina yang terharu melihatnya.
Defangga menarik Devina, sehingga mereka berpelukan bertiga. Caramel lebih dulu melepaskan pelukan itu.
"Jadi? Lea boleh bawa mobil?" Tanya Caramel menatap dengan tatapan memohon kepada Defangga dan Devina.
"Engg--"
"Boleh, kamu boleh bawa mobil. Tapi hati-hati ya." Ucap Devina yang memotong ucapan Defangga.
"Yeyy, ayo kita berangkat sekarang aja." Ucap Caramel yang langsung meminum susunya dan pergi keluar rumah.
Defangga dan Devina yang melihat itu hanya menggelengkan kepala sambil saling tersenyum satu sama lain.
"Anak mu tuh Pah." Ucap Devina.
"Anak kamu juga, udah ayo. Nanti bisa bawel dia kalo kita lama." Ucap Defangga yang kini menarik tangan Devina keluar rumah menyusul Caramel.
"Mah, barang-barang semuanya udah dimasukin sama Bibi ke bagasi. Ayo kita pergi, keburu siang nanti macet." Ucap Caramel yang memasuki mobil disusul oleh Devina dan Defangga.
"Hati-hati bawa mobilnya Le." Ucap Defangga.
"Iya Pah, aman." Ucap Caramel yang menjalankan mobil pergi meninggalkan kawasan rumahnya.
●~~~●~~~●~~~●
Tok...tok...tok...
"Iya tunggu sebentar." Teriak seorang perempuan dari dalam sana.
Cklek
KAMU SEDANG MEMBACA
THE JOURNEY 2 [ON GOING]
Aléatoire"Because this is reality not a beautiful dream" Kisah kelanjutan THE JOURNEY 1 "Untuk meraih kesuksesan janganlah berharap pada mimpi indah, karena mimpi hanyalah kembang tidur. Keluarlah dari mimpi indah itu dan kejarlah impianmu." Itu lah prinsip...