Akibat yg ta diketahui

1.5K 130 33
                                    

Gambaran sapa dah cantik bener👆 eh iya w lupa gambaran dari instagram @aqila_21 w ngefans kali sama dia. gambarannya aku banget. kenapa? yaiyalah kan gambarannya tentara :v aku rekomendasikan kalian buat cek akun instagramnya ya. ok jan curhat mulu dah>:v

Cerita tidak bermaksud menyinggung siapapun atau negara manapun

Ini hanya fiksi jangan dianggap serius

Mohon maaf bila ada persamaan nama, tokoh, karakter, alur, dll

Alur cerita milik Author

13+

Enjoy yah guys happy reading

______________________________________

TNI POV

Hari yg kami tetapkan sudah tiba. aku dan PKI bersiap siap melakukan rencana. ruangan khusus sudah dipersiapkan. barang barang seperti bunga Melati berujung kuning juga sudah disiapkan. dan yg paling penting sekarang adalah aku dan PKI. kenapa? karena hanya yg memiliki tenaga kuat dan besar serta saudara tertua saja yg bisa melakukannya.

Aku dan PKI adalah yg tertua, jadi kamilah yg akan melaksanakan tugas itu. namun kami juga khawatir dan ragu. ilmu kami belum sempurna. apa ini bisa berhasil?

Sekarang aku sedang duduk didepan cermin besar peninggalan Ibu. biasanya cermin ini ku gunakan untuk menjaga penampilan. tentu saja namanya saja cermin. aku memandangi diriku dicermin. sama seperti dulu. hanya saja berbeda pada posisi baret.

//ceklek//

Pintu terbuka. spontan aku menoleh kearah pintu kamarku. sosok gadis dgn pakaian adat jawa berwarna merah dan pernak pernik khas Keraton lainnya. ya dia adalah Tara. saudara perempuanku. penampilannya sama saja seperti dulu lagi. menatapku lamat lamat dari atas sampai bawah.

Tara : *sign*...bang TNI cepatlah.. mereka sudah datang

Aku menganggukkan kepala sambil tersenyum. dia menutup pintu lalu pergi. bisa kudengar suara mobil Ambulance yg nyaring diluar Keraton. ku perbaiki latak Baret dan scraft ku lalu berjalan menuju pintu. tapi saat selangkah lagi, sebuah buku tiba tiba jatuh dari meja kerjaku. spontan aku menoleh. rupanya sebuah buku peninggalan ibu.

Aku memalingkan langkahku menuju buku itu. tanganku terulur mengambil sebuah benda dgn ratusan halaman itu. terlihat jelas dari sampulnya yg sudah sangat berdebu buku ini sudah lama tak dibaca. halaman pertama isinya adalah satu ajian. ya ajian yg akan kami gunakan. kubuka halaman ke dua dan ketiga. sama saja keterangan mengenai ajian itu.

Sampai pada halaman ke 27 gambar bunga melati berujung kuning itu ditampakkan. mirip dan persis dgn yg kami gunakan. halaman ke 28 adalah peringatan peringatan yg ada untuk mencegah dampak buruk dari Ajian ini. well kami sudah tau itu.

Halaman ke 29 adalah beberapa hal hal yg tidak kami ketahui sebelumnya. mataku tertarik pada satu paragraf disitu. akibat dari ajian yg belum sempurna. aku terkejut. resikonya belum pernah diberitahukan ibu sama sekali. aku pun lebih fokus dalam bagian itu.

"... jika ajian ini belum sempurna maka subjek belum bisa bangun langsung setelah proses. namun harus menunggu 7 hari agar dapat mengumpulkan jiwanya. juga menyatukan jiwa miliknya dgn tenaga dari pengirim. dan jika ada masalah medis saat masa menunggu, maka ajian ini tak bisa menjamin keselamatan subjek"

Aku membelalakkan mataku. butuh 7 hari? dan jika terjadi masalah ajian itu tak bisa menyelamatkan dia? bagaimana ini?

TNI POV end

Author POV

TNI segera mengambil pulpen dan kertas di mejanya. karena waktu yg semakin sempit, dia berusaha menyalin kata-kata itu dgn cepat. setengah paragraf sudah tersalin. setengah paragraf lagi. suara sirine Ambulance semakin senyap tanda bahwa mereka sudah tiba. cahaya pintu aula utama sudah nampak dipandangnya.

Tara POV

Aku beranjak dari kamar kakak keduaku TNI. salah satu dari 2 saudara kami yg akan melaksanakan tugas itu. aku menuju aula Keraton. di sana sudah nampak beberapa country yg turut mengiringi mobil Ambulance itu.

Dari tengah tengah para country yg saling berinteraksi dan menyesuaikan diri dgn musim disini, aku bisa melihat seorang gadis berjilbab dan memakai cadar. warna dasar benderanya hijau. kalimat yg sangat dikenal kaum muslim dan pedang dibawahnya. tak salah lagi. dia pasti KSA. atau Indo lebih suka memanggilnya Arsa.

Aku mendekatinya. ternyata dia sudah menjadi guru disekolah dari minggu lalu. itu terlihat dari tanda pengenalnya. aku menepuk pundaknya, dia menoleh. walau terhalang cadar hitam, aku bisa melihat lengkungan dikedua pipinya. dia pasti tersenyum.

KSA : oh Tara kan?
Tara : ya ini aku kamu pasti KSA ya?
KSA : iya kamu tau darimana?
Tara : Indo Sering cerita padaku tentang dirimu
KSA : oh pantas saja
Tara : ngomong ngomong apa kamu bisa membantu kami?
KSA : membantu apa?
Tara : jika orang yg menyakiti Indo bisa ditangkap aku ingin kau menjadi saksi bahwa Indo tak bersalah. kau ada di taman waktu kejadian bukan?
KSA : ok baiklah

Kami mengobrol sebentar. bang TNI masih belum datang. bang PKI mungkin sudah ada di ruangan. aku meminta izin pada KSA sebelum akhirnya berjalan menuju kamar kakak keduaku. namun dari kejauhan aku bisa melihatnya berlari tergesa gesa menuju aula Keraton. kebetulan sekali, lalu aku segera mendekatinya.

Tara POV end

Tara : bang TNI?
TNI : Tara ada akibat dari ajian yg belum sempurna!
Tara : akibat? apa akibatnya?
TNI : ini
Tara : *membaca kertas* apa?! tapi kenapa? bagaimana ini?!
TNI : psstt kita coba saja dulu kalau tetap terjadi masalah maka...
Tara : ...s-sudahlah sekarang yg penting harus melakukan itu!
PKI : hei kalian! sudah ditunggu!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung~

______________________________________

Hae hae minna! gimana kabarnya? moga baik baik aja ya. dan gimana chapter kali ini? moga suka. maaf kalo Author lambat up. otak lagi buntu + tangan males nulis. jadi maaf juga kalo ceritanya hambar ya. maaf banget. waktu juga ngga mendukung jadi mungkin chapter nya pendek hehe. maaf ya. vote, kritik, saran, dan komen ditunggu ya! bye bye minna! love you semua!💕💕

Indonesia [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang