- Sebenarnya apa arti dari sebuah hubungan dan ikatan yang terjalin? Saling berkomunikasi kah?-- Kita terlalu sibuk dengan persepsi kita, Masih tidak mau disebut jika manusia sebagai makhluk paling rumit?-
Apartemen Namjoon,
02.00 A.M
" Aku tahu kau tidak tidur, bangunlah ada sesuatu yang ingin aku tanyakan!" ujar Namjoon selaku pemilik apartemen berusaha mengusap pelan rambut laki-laki yang jauh lebih muda darinya.
Laki-laki itu tidak lain adalah Taehyung, adik laki-laki dari pengacara terkenal sekaligus pengacara pribadi dari Kim Jisoo yaitu Kim Namjoon. Saat ini, dia terpaksa berada di apartemen Namjoon, jika bukan karena dia yang terciduk beberapa hari yang lalu, saat berada di Apartemen Lisa dia tidak akan mau berada sedekat ini dengan hyungnya. Dia tidak menduga jika Lisa juga menghubungi Namjoon dan Jennie perihal Jisoo dan Jungkook aman di rumahnya. Namjoon dan Jennie bahkan mendengar seluruh percakapan Jungkook mengenai bahwa dialah yang mengutus paparazi untuk membuat skandal antara mereka bertiga, Jungkook, Jisoo juga Eunwoo.
Selama ini, Lisa yang dia tahu adalah gadis yang pernah ada di hidup Seokjin juga Jungkook, hanya saja tiba-tiba gadis itu pergi serta membuat Seokjin enggan menerima gadis itu dengan mudah. Namun berbeda dengan Jungkook, adik atasannya itu sangat menerima sekali kehadiran Lisa dengan alasan bahwa dia sudah menganggap Lisa sebagai kakaknya yang lain. Tapi, satu hal yang baru disadar oleh dirinya ataupun Jungkook, yaitu Lisa ternyata memiliki peran lain sebagai kakak perempuan yang merangkap sebagai psikiater pribadi Jisoo.
Taehyung sedikit menurunkan selimutnya hingga menampilkan wajahnya " Bertanyalah, aku sedang malas membuka mataku. Yang ada jika aku membuka mata, aku akan sulit untuk berbicara denganmu. Kepalaku pusing, semua orang di sekitarku ternyata saling mengenal dengan latar belakang yang berbeda." jawab Taehyung semakin lirih di akhir kalimatnya, terselip sedikit keluhan di setiap lontaran perkataannya sembari dia menarik sedikit selimutnya lagi, untuk menghalau udara dingin yang masuk lewat jendela yang dia biarkan terbuka.
Mendengar ucapan Taehyung, Namjoon hanya tertawa kecil " kau sedang mengeluh kepadaku ya? Ada yang mau kau ceritakan?"
" Tadi kan kau yang ingin bertanya hyung!! Bukan aku yang bercerita!" jawab Taehyung masih dengan nada malasnya, karena dipikir-pikir tidak ada orang normal yang berbicara pukul dua pagi.
Saat ini keduanya kembali hanya terdiam membiarkan suara dentingan jarum jam serta suara daun-daun yang bergesekan tertiup angin.
Namjoon hanya tetap memandang adiknya sembari mengusap kepala adiknya dengan penuh sayang. Kemudian terdengar helaan nafas panjang dari dalam selimut
" Aishhhh!! Kau menang!! Kau memang selalu seperti itu aku benci padamu!!" Omel Taehyung sembari melemparkan selimutnya asal kemudian bersandar di kepala ranjang dengan ekspresi yang terlihat bersungut-sungut.
Namjoon yang melihat semuanya hanya tersenyum, mengakibatkan matanya sedikit menunjukkan eyes smile dan lesung pipinya sedikit muncul ke permukaan.
" Semua ini salahmu hyung!! Jika saja kau tidak selalu memberiku nasihat seperti itu, aku yakin mulutku tidak akan mengeluarkan kata-kata itu," gerutu Taehyung sembari bersedekap dan memandang tajam Namjoon.
Namjoon sedikit menaikkan alisnya mencoba menebak saran apa yang dia lontarkan hingga adiknya menjadi begitu sebal.
Bukk!! Taehyung melempar wajah sok polos hyungnya dengan bantal " Setiap orang berhak menghibur dirinya sendiri dengan cara apa pun selama itu bisa melupakan kesedihannya. Jangan sok lupa kau hyung!! Sebencinya aku terhadapmu, tapi kau tahu bahwa aku menyukai setiap saran yang kau berikan!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Truth and Choice (END)
Fiksi PenggemarHidup kita berjalan terkadang hanya karena kebenaran yang ingin kita dengar dan memilih sebuah pilihan yang wajib kita pilih sampai mengabaikan apa yang sesungguhnya ingin kita raih