TAC 11

212 34 4
                                    

­- Setiap orang mempunyai masa lalu dan kita tidak berhak untuk mengatakan itu benar atau salah, yang bisa kita lakukan hanyalah berada di sisinya, mengantisipasi apa pun yang akan terjadi -

Hannam The Hill

Kamar bernuansa coklat muda itu begitu hening hanya terdengar suara jarum jam yang bergerak menunjukkan pukul enam sore. Di samping ranjang juga masih terlihat sesosok laki-laki yang masih setia menggegam tangan seraya mengusap tangan gadis yang masih saja belum mau membuka matanya. Setelah diberikan suntikan penenang oleh dokter Kang, mengingat bagaimana gadis itu tampak sangat gelisah dalam tidurnya hingga secara tidak sadar mata yang terpejam itu mengalirkan air matanya. Laki-laki itu menolehkan kepalanya saat mendengar langkah kaki mendekat kepadanya.

" Apa Jisoo sebegitu tidak maunya melihatku? Hingga saat aku pulang dia lebih memilih tidur seperti ini?" ujar Eunwoo lemah. Jennie yang mendengar suara yang sarat akan kekhawatiran hanya bisa memberikan usapan pelan pada punggung laki-laki itu.

" Tidak, dia juga sangat merindukanmu. Kau tahu bagaimana cerewetnya dia saat kau jarang membalas pesan ataupun saat dia tidak tahu jika kau meneleponnya, telingaku dan Namjoon sangat sakit mendengarnya," ucap Jennie berusaha memberikan ketenangan pada Eunwoo yang terlihat seperti orang yang akan divonis masuk penjara selamanya.

" Kepribadian dia benar-benar berubah. Padahal dia dulu anak yang sangat pemalu tapi lihatlah sekarang, wajahnya bahkan selalu ada di mana pun. Sikap dan perkataannya juga sangat berkebalikan dengan dulu. Jisoo ku yang manis berubah menjadi Jisoo yang semakin lama tidak ku kenal." ujar Eunwoo seraya dia mengusapi wajah dan leher Jisoo dengan handuk basah sekedar untuk membuat gadis itu bersih.

" Di dunia ini tidak ada yang pasti Eunwoo~yaa. Besi saja bisa berkarat dengan berlalunya waktu, apalagi kita. Kita adalah makhluk yang paling rentan untuk bisa berubah, karena kita tidak pernah bisa mengendalikan perasaan ataupun pikiran. Jangankan untuk mengendalikan terkadang untuk sekedar memahami apa yang kita alami saja kita masih bisa salah."

Eunwoo yang mendengar perkataan Jennie hanya bisa tersenyum, dia tidak salah jika menitipkan adik kesayangannya ini pada Jennie. Jennie selain baik dia juga mempunyai sifat yang tegas sehingga bisa menyamai karakter dari Jisoo.

" Kau lapar tidak? Aku ingin ke kantor agensi sebentar untuk memberitahu kondisi Jisoo. Manajernya tidak bisa dihubungi, jadi aku akan menemui asisten Presdir saja," ujar Jennie sambil menekan-nekan ponselnya, sepertinya dia sedang sibuk mengirim pesan.

" Tidak, nanti saja jika aku lapar aku akan memesan makanan, kau selesaikan dulu saja urusanmu." jawab Eunwoo singkat. Setelah itu Jennie keluar dari kamar Jisoo dan hanya meninggalkan mereka berdua dalam keheningan. Eunwoo menatap Jisoo dengan pandangan yang memancarkan kasih sayang yang begitu tulus

" Mianhae..seharusnya aku dulu langsung menyadarinya saat kita berada di taman belakang" lirih Eunwoo.

tiga belas tahun yang lalu

" Soo~ya, soo~ya!!! Kau di mana?" suara Eunwoo yang sedang sibuk mencari keberadaan seorang gadis yang menjabat sebagai adik tirinya selama satu tahun ini. Eunwoo mengitari taman belakang di rumahnya, dia mencari sambil terus menggerutu. Bayangannya tadi adalah sepulang dari studi wisatanya dia bisa menemui adiknya yang manis dan cantik tapi nyatanya, dia hanya mendapati kamar adiknya kosong.

" Hiks..hikss..appa kau di mana ini sakit sekali."

Gadis itu ternyata sedang duduk disekitar kursi yang dikelilingi bunga matahari di taman belakang rumahnya, bunga matahari itu tumbuh besar dan bermekaran cantik dengan warna kuning yang terlihat begitu ceria, tapi pemandangan itu tidak mampu membuat gadis itu menghentikan tangisannya. Gadis itu bahkan semakin sesenggukan mengingat keadaanya sekarang, dia sama sekali tidak diperbolehkan keluar dari rumah dia layaknya bunga di taman ini. Bunga di taman ini hidup begitu cantik namun hanya ada di dalam rumah kaca.

Truth and Choice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang