"KRIS!"
Ponsel Kris berdering tiba-tiba. Sebuah nomor asing tak ia kenali terpampang dilayar. Tanpa menggubris Baekhyun yang sudah bercucuran air mata, pria ini fokus ke sambungan teleponnya.
"Terbanglah ke Korea! Aku punya kabar buruk dan kabar baik untukmu." sapa suara itu tanpa basa-basi.
Kening Kris berkerut dan rahangnya tegas. Ia kenal suara ini. "Kau?"
"Hm. Aku. Mau pura-pura lupa? Kau pasti tahu alasanku menghubungimu, kan?"
Kris diam.
"Betul sekali, Kris. Aku sudah berhasil membalaskan dendamu. Itu kabar baiknya! Kabar buruknya, kau harus segera mempersiapkan apa yang kau janjikan padaku."
"Aku perlu bukti. Bukan omong kosong belaka." balas Kris.
"Hahaha...aku tahu. Bukti memang belum aku pegang, aku menghubungimu hanya agar hatimu lega kalau aku benar-benar berhasil mengabulkan apa yang kau minta. Percaya ucapanku. Buktinya akan kubuat secepat mungkin. Saat itu baru akan kuperlihatkan padamu kalau ini bukan omong kosong belaka."
"Bukti. Itu saja. Tak usah bertele-tele."
"Baiklah, baiklah! Akan kuhubungi lagi nanti. Bersiaplah untuk penuhi janjimu."
Kris diam lagi.
"Sampai jumpa! Senang berbisnis denganmu."
Sampai sambungan telepon terputus, pria itu tidak mengatakan sepatah katapun.
"Kris...ini anakmu! Dia butuh tanggung jawabmu!" suara Baekhyun yang merengek semakin membuat hatinya berkecamuk marah.
"Lenyapkan bayi itu, baru temui aku! Jika tidak, jangan pernah kau berani menghubungiku lagi. Paham?!"
"Kris! KRIS!" Baekhyun menarik-narik paksa sebelah tangan Kris yang berlalu dari hadapannya.
Tapi satu hardikan keras itu tak ayal membuat tungkai kakinya melemas seketika.
"Kau kira aku bodoh?! Dengar. Ini bukan yang pertama untukku. Banyak model-model dan wanita lain diluaran sana yang memakai alasan tak bermutu seperti ini untuk meraup keuntungan dariku! Kau juga salah satunya, kan? Hah?! Mengatakan kalau kau hamil anakku? Berniat menghancurkan karirku dan mengambil semua hartaku?!"
Baekhyun tak sanggup berkata-kata. Air matanya mengalir deras mengaburkan jarak pandangnya ke wajah Kris yang murka.
"Mungkin sudah banyak lelaki yang tidur denganmu!"
PLAK!
Tangan mungil Baekhyun memerah seketika saat mendarat di pipi kiri Kris begitu keras. Nafasnya memburu dengan wajah berkilat basah.
"Jaga ucapanmu." desisnya menahan marah.
Dengan rahang mengeras sempurna, Kris menggenggam satu pergelangan tangan Baekhyun sangat erat seolah ingin menghentikan denyut nadi disana. Baekhyun meringis.
"Berani kau keluarkan berita ini ke media, aku akan menjamin hidupmu jauh lebih menyakitkan dari neraka. Dengar itu baik-baik, jalang!"
Kris menghempaskan tangan mungil itu cukup keras sampai membuat Baekhyun yang sudah melemas bergerak mundur beberapa langkah dan limbung hingga kakinya menyerah. Tangisnya kembali pecah tanpa suara. Hatinya sudah terlalu tersayat dalam mengetahui respon lelaki yang beberapa tahun ini hidup bersama dengannya, berbagi cinta dan nafsu itu nyatanya tak mau mengakui janin yang tengah ia kandung. Malah dirinya disebut jalang. Ungkapan yang begitu hina bagi seorang wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Future Husband
Fanfiction🔞 Luhan gadis yang sangat terobsesi dengan sosok suami idaman, justru berteman akrab dengan Chanyeol, pria berkelakuan abstrak. Tak pernah ada rahasia diantara mereka berdua sampai Sehun datang dan membuat Luhan terpaksa merahasiakan satu hal dari...