Sayang...aku pergi mengantar Sophi latihan balet dan berbelanja dulu, ya!
Sup iga pedas manis, kan? Oke!
-BaekhyunChanyeol tersenyum melihat secarik note tertempel di bodi kulkas ketika ia baru saja bangun dari tidur panjangnya. Matahari sudah meninggi saat pria jangkung ini menenggak habis sebotol air dingin dan duduk termangu di kursi makan. Selagi melamun, pikirannya tiba-tiba melayang pada rupa cantik putrinya, Sophi. Mungkin karena sepuluh hari tak bertemu, ia benar-benar merasakan rindu pada buah hatinya itu. Apalagi semalam Chanyeol begitu mengantuk dan belum sempat menyapa Sophi di pagi hari. Dan karena terpicu oleh rasa rindunya sendiri inilah, Chanyeol memutuskan untuk memberi Sophi kejutan dengan datang menjemputnya ke tempat les. Pasti anak itu akan senang melihat ayahnya datang.
"Latihannya sudah selesai satu jam lalu?" pertanyaan itu terlontar tepat ketika Chanyeol sampai.
"Iya. Sophi juga sudah pulang dijemput-"
"Aaaah...kalau begitu, mungkin mereka sudah dirumah sekarang. Terima kasih, seonsaengnim!"
Tanpa mendengarkan guru muda itu, Chanyeol bergegas pergi lagi menelusuri jalan pulang. Kalau tidak mampir ke suatu tempat, mungkin istri dan anaknya sedang asik berbelanja. Chanyeol sudah mencoba menghubungi nomor Baekhyun, tapi tidak juga diangkat. Menit berikutnya ia menghubungi Luhan dan meminta tolong memeriksa apartemennya -barangkali Baekhyun sudah lebih dulu sampai.
Nihil. Luhan bilang tidak ada yang menyahut. Maka, dengan asumsi Baekhyun dan Sophi memang sedang sibuk berbelanja, Chanyeol tak lagi menghubungi nomor istrinya lagi. Ia memilih untuk kembali ke apartemen dan menunggu mereka pulang.
Selagi melangkah, ada sebuah taman kecil tak jauh dari tempat les Sophi yang kebetulan tengah Chanyeol lewati. Sekilas memperhatikan, taman itu tidak kosong. Disana berdiri seorang anak perempuan usia enam tahun kurang bersama satu laki-laki dewasa dan satu wanita. Si laki-laki menggendong anak perempuannya didepan wanita yang posisinya memunggungi mata Chanyeol.
Lama ia amati, matanya merasa telah menangkap sosok familiar beraura barat di wajah si pria dewasa disana. Dan mengikuti naluri, Chanyeol juga yakin ia mengenali siapa anak perempuan yang ada dalam gendongan lelaki itu dan siapa wanita mungil didepannya.
Itu Sophi dan Baekhyun -bersama Kris.Kaki Chanyeol berhenti melangkah. Ototnya mendadak kaku menatap lurus dalam jarak cukup jauh. Melalui lensa matanya, ia melihat Sophi tersenyum lebar ke arah Baekhyun dengan es krim loli di tangan. Sedangkan Kris tengah terpaku diam memperhatikan Baekhyun dalam ekspresi sendu. Lalu kemudian, masih dalam pengamatannya, Kris menurunkan Sophi dari gendongan, mencium puncak kepalanya, tersenyum manis, dan kembali menatap Baekhyun.
Entah apa yang lelaki itu katakan, Chanyeol tak bisa mendengar. Jaraknya terlalu jauh. Saat ini yang bisa ia lihat hanyalah gerak lambat Kris mengarah menuju Baekhyun yang terdiam, lalu berhenti tepat didepannya. Baekhyun mendongak dan sedetik kemudian Kris tersenyum manis sebelum meraih perempuan mantan kekasihnya itu kedalam pelukan erat. Rahang Chanyeol terkatup rapat tiba-tiba. Dua tangannya sudah mengepal kuat disisi tubuhnya. Tapi begitu ia hendak datang menghampiri, sebuah cengkeraman kuat menggelayut di lengan kirinya. Sontak menahan langkahnya untuk pergi.
"Dokter Huang!"
Zitao menggeleng pelan. "Kalau tujuanmu kesana untuk menghajarnya, aku terpaksa melarangmu." kata dia.
Chanyeol terlihat salah tingkah.
"Percayalah. Dia bukan Kris yang dulu. Dia tidak menyakiti Sophi, kan?"
Mata Chanyeol mengarah lagi kesana, ke arah Sophi yang masih asik sendiri menjilati es krimnya. Mulutnya sudah sangat belepotan cairan es krim tanpa peduli pada Kris atau Baekhyun yang saling berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Future Husband
Fanfiction🔞 Luhan gadis yang sangat terobsesi dengan sosok suami idaman, justru berteman akrab dengan Chanyeol, pria berkelakuan abstrak. Tak pernah ada rahasia diantara mereka berdua sampai Sehun datang dan membuat Luhan terpaksa merahasiakan satu hal dari...