Setelah mobilnya diparkir di depan rumah Mbah, Jaehyun natap Miyeon yang juga lagi menatap ke arahnya.
"Ayo, turun?" Miyeon ngangguk.
Pintu mobil ngebuka, keduanya langsung melangkah ke dalam rumah Mbah.
Keluarganya berkumpul, Miyeon menghela nafasnya.
Mengingat kata-kata Jaehyun saat mereka di Sweet Cantina tadi,
"Kamu harus berani,"
"Menjelaskan apa yang gak kamu lakukan."
"Aku gak menyuruh kamu untuk melawan, tapi pertahanan diri jelas harus kamu milikin, Yu"
Suasana rumah Mbah yang tadinya rame mendadak hening, semua pasang mata tertuju ke arah Miyeon dan Jaehyun di daun pintu.
"Sini kamu, duduk!" hanya suara Mbah yang terdengar, Jaehyun mengusap punggung Miyeon sesaat sebelum pacarnya itu melangkah ke depan, duduk didepan Mbah.
Jaehyun duduk di samping Heejin. Disana gak ada Mama dan Papanya Miyeon. Karena dilarang oleh Heejin untuk datang.
"Bener kamu kaya gitu Yu? Mbah gak nyangka kamu ngembat suami orang lain, dimana harga diri kamu?!" bentak Mbah yang ngebuat Miyeon nundukin kepala, sambil memejamkan matanya.
Suara bisik-bisik Yerin dan Mamanya juga terdengar, ngebuat Krystal harus melototin mereka dulu baru mau berhenti.
"Persis kamu tuh! Persis bapak kamu yang godain punya orang lain!" Miyeon langsung tegakin wajahnya, Tiffany ngusap bahu Mbah.
"Bu, udah ah kok jadi merambat ke masalah- "
"Gak apa-apa Tante, barangkali Mbah belum puas permalukan aku. Silahkan, Mbah." Miyeon menatap Mbahnya dengan sendu.
"Inget kan kamu Tiff, Seohyun digodain sama Yonghwa waktu Seohyun statusnya tunangan sama Kyuhyun. Nurun nih ke anaknya! Begini jadinya!" bentak Mbah dengan suara keras, Heejin langsung nyubit lengan Jaehyun.
Berharap Jaehyun menyelamatkan kakaknya, tapi Jaehyun gak bergeming.
"Bu udah udah, Yu.. jelasin coba kenapa kamu kok sampe gitu? Padahal kamu punya pacar, kan?" ujar Yoona.
Miyeon natap Mbahnya,
"Pertama, aku gak tau Mbah kalau kak Hongseok udah nikah. Sejak aku ngajar disana pun semua orang gak ada yang tau."
"Aku dengan bebas terima ajakan dia buat makan, jalan, aku gak tau kalau ternyata dia udah punya istri dan anak." Miyeon mulai nangis, tapi dengan cepat usap air matanya.
"Aku udah beresin semua sama istrinya. Bareng Jaehyun, tadi kita ke rumahnya buat selesaikan itu."
"Aku diem selama ini kalau Mbah marahin. Kata-kata Mbah yang gak enak pun aku telan sendirian. Tapi Mbah, kenapa masalah gini aja jadi ribut sampe ngundang semua keluarga?"
Mbah terdiam, Krystal langsung nyamperin Miyeon dan ngusap bahu sepupunya itu.
"Aku tau Mbah benci sama aku dan Heejin, karena Papa. Kerjaan aku, prestasi aku dari dulu pun gak pernah Mbah apresiasi padahal aku bekerja keras untuk diakuin sama Mbah. Aku mau kayak yang lain, yang waktu itu ranking satu di sekolah Mbah puji-puji. Ketika itu terjadi sama aku, Mbah seolah ga tau apa-apa."
Miyeon nangis sejadi-jadinya, mengingat perlakuan Mbah yang selalu membedakan dirinya dan Heejin dibanding sepupu-sepupunya, sakit.
"Dibedain tapi kita gak pernah sampe gak ngehormatin Mbah, karena siapa? Karena Papa dan Mama yang meminta kita untuk terus sayang dan menghormati Mbah,"