PARTY

1.7K 162 3
                                    

#Revisi

Seorang mahasiswa dengan kaos putih dibalut dengan jaket denim tengah berlari menyusuri koridor kampus. Hari ini, bagaimanapun caranya ia tidak boleh datang terlambat mengikuti kelas.

Ini sudah ketiga kalinya. Dan jika ia terlambat lagi maka dapat di pastikan ia akan mengulang kembali tahun depan.

"Good Morning" sapa sang dosen bertepatan dengan duduknya lelaki bernama Eden itu di bangku paling belakang. Ada perasaan lega,  meskipun ia hampir saja kehabisan nafas.

"Kau beruntung" bisik Ten, sahabat terkutuk yang kebetulan duduk di sampingnya. "Padahal aku datang lebih pagi untuk melihat momen kau di tendang dari kelas"

"Sat!!!"





###



Dua jam yang menyiksa. Akhirnya, perkuliahan pun selesai. Sebagian mahasiswa sudah pergi meninggal kelas, sedangkan sisanya masih terlihat mengobrol.

Dan Eden yang terlihat terus menguap selama pelajaran terlihat sedang membereskan barang-barangnya.

"Tadi Mark datang" kata Ten.

"Lalu?"

"Seperti biasa"

"Party?"

"Bingo..." sahut Ten antusias.

"Lupakan itu. Aku melewatkan sarapanku dan aku sangat lapar sekarang" adu Eden.

"Pergilah cari makanan sendiri" suruh Ten. Di hari yang cerah seperti ini, ia tidak ingin terjebak bersama sahabat yang selalu menempel padanya seperti lem.

"Ayo cepat..." tidak menerima penolakan, Eden menyeringai. Ia lalu melingkarkan tangan pada leher sahabatnya itu.

"Sarawat..." ronta Ten. Ia berusaha mendorong tubuh yang lebih besar itu darinya.

"Coba panggil aku seperti itu lagi" Eden malah semakin menekan kepala Ten lebih kuat dan menyeretnya keluar kelas. Di depan teman kampusnya Eden tidak suka di panggil dengan nama Sarawat. Nama aslinya.

Bruukk....

"Auuh..." ringis seseorang yang terjatuh akibat dorongan dari tubuh Eden dan Ten bersamaan.

"Tine?" Eden membulatkan kedua matanya tidak percaya. Takdir macam apa yang selalu mempertemukan mereka dengan cara bertubrukan?

"Bodoh lepaskan! Kau menabraknya, apa kau tidak berniat membantunya?" ronta Ten yang dengan hinanya masih diapit oleh ketiak sahabatnya itu.

"Ahh iya maaf..." akhirnya Ten terlepas. Dan mereka berdua membantu Tine untuk berdiri dan merapikan bukunya.

"Kau menghadiri kelas ini juga?" tanya Eden.

"Ya, tadi dia sudah memperkenalkan dirinya" sela Ten.

Sebelum dosen datang, Tine lebih dulu di minta oleh teman-teman di kelasnya untuk memperkenalkan diri.

"Kau kuliah disini juga?"

"Dia sudah ada di kelas kita jadi tentu saja dia berkuliah disini juga" sela Ten lagi.

THE HEIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang