Wound
"WOI BULUK!!"
"AHAHAHA RASAIN LO!!"
"DASAR PEMBANTU!! JELEK!! DEKIL!! KUSAM!! MISKIN!! MATI AJA LO!! LO GA PANTES HIDUP!!"
"MAKAN TUH BATU, BWAHAHAHAHA!!!"
"PASTI LO KALO MALEM BUKANNYA TIDUR MALAH KE CLUB, IYA KAN?! CIH DASAR SIMPENAN OM OM!!"
"JALANG!!"
"PELACUR!!"
"MURAHAN!!"
Cukup, sudah. Aku tidak tahan. Aku lelah dengan hinaan dan cacian ini. Bahkan mereka menghina seenaknya tanpa mengetahui kenyataannya.
Aku lelah, aku lelah dengan siksaan ini. Aku sudah bosan selalu di pandang remeh, selalu di pandang sebelah mata, aku bosan!
Aku ingin mati! Ya, pukuli lah aku semau mu, siksa lah aku semaumu. Bunuhlah aku! Aku sudah benar benar tidak tahan.
Aku... menyerah.
"WOI BANGSAT NGAPAIN KALIAN?! BUBAR ANJING!!!"
Ah, sialan. Kenapa? Kenapa Tuhan selalu tidak mengizinkan aku mati? Kenapa? Apa Tuhan tidak sayang padaku?
Mama... tolong bilang lah pada Tuhan, izinkan aku ikut dengan mama. Menyusul mama pulang ke pangkuan-Nya.
Wound
Rubyara Jennie
Renjun Alhendry
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] wound, kjn & hrj
Random[ COMPLETED ] Ini adalah sepenggal kisah tentang Rubyara Jennie, gadis dengan seribu luka dihidupnya. ©purplebluef