Kisah 10.1 ~ Buruh

8 2 0
                                    

Berkeringat Darah

Peluh bersimbah membuat bajunya lepek.
Sepanjang jalan harga dalam diri sudah tergadaikan.
Mengabaikan mereka yang menutup hidung karena bau kecut.
Mengabaikan kotor yang menempel di setiap jengkal tubuhnya.

Ingin mengadu, tapi percuma!
Hanya dianggap tukang adu.
Ingin menangis, tapi percuma.
Hanya dianggap pengemis.

Duhai Bapak yang berdasi, baju licin rambut klimis!
Tengok ..., tengok rupa kami!
Endus bau tubuh kami!
Raba tangan-tangan kasar kami!
Usap keringat-keringat kami yang sudah berubah menjadi merah.

Ingatlah kami, pekerja dibawah pekerja.
Pekerja yang bekerja pada pekerja lainnya.
Pekerja pada lapis terbawah!
Pekerja yang engkau sebut buruh!

Bondowoso, 09 Oktober 2020
Na_LinaKurniawati

Untaian Berkisah ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang