Kisah 28.1 ~ Langit

9 1 0
                                    

Jangan Bersikap Langit Jika Tinggal di Bumi

Di mana kau memijakkan kaki?
Di mana kau menjalani hidup?
Di mana kau menikmati segala berkah dari-Nya?
Di bumi! Semua itu kau lakukan di bumi.

Ingatkah kau bagaimana bumi menyambutmu?
Ingat pula bahwa nanti bumi juga yang kan memelukmu.
Ingatkah kau bagaimana kau memperlakukan bumi?
Bersiaplah, semoga bumi tak membalasmu.

Kau itu siapa? Tinggal di bumi, tapi berani bersifat langit!
Kau itu siapa? Berbuat seenaknya, tapi masih mendongak meminta banyak.
Jangan bersifat langit saat kau masih memijak tanah.
Jangan bersifat langit saat kau masih bergantung pada sesama.

Sadarilah, langit biru itu sulit kau buru secara langsung.
Langit mungkin sulit kau gapai, tapi bisa kau taklukkan dengan ketulusan.
Namun, langit bisa kau tembus dengan kerendahan hati saat meminta.
Langit mungkin tidak bisa melihatmu karena kau hanyat seukuran debu,
Namun, langit itu peka, bisa mendengar segala jerit hatimu.

Rendahkanlah dirimu, untuk bisa menembus yang tinggi.
Jangan bersikap tinggi untuk meraih yang lebih tinggi.
Sebab, di atas langit masih ada langit.


Bondowoso, 27 Oktober 2020
Na_LinaKurniawati

Untaian Berkisah ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang