Kembali pada Peraduannya
Mereka pulang ketika Ramadhan datang.
Menikmati bulan penuh berkah bersama-sama.
Hadir menemani di setiap saat dan waktu kami.
Mereka pulang kala Ramadhan datang.
Menyemarakkan Ramadhan bersama kami.Ramadhan telah kembali,
kini mereka pun kembali ke peraduannya.
Sejatinya, mereka tak pernah beranjak pergi.
Sejatinya hanya jasad yang terbaring di makam itu.
Nyatanya, mereka selalu hadir dan menemani.Tak perlu menunggu Ramadhan supaya mereka kembali.
Karena jiwa mereka selalu hidup.
Jiwa mereka tak pernah mati, selalu setia menempati sisi hati ini.
Dan tak pernah beranjak pergi.Ramadhan kali ketiga, tanpa beliau berdua.
Maaf jika masih ada air mata yang membasahi pipi.
Karena tetesan itu adalah bentuk kasih dan sayang kami.Bondowoso, 24 Mei 2020
Na_LinaKurniawati
KAMU SEDANG MEMBACA
Untaian Berkisah ✔
PoetryMerangkai kata, merajut sajak, membingkai kenang. Begitulah kisahku, tanpamu! Apakah hanya itu? Tidak! Kisah dan kenang yang beda pun turut terbingkai. Ada dan tiadanya dirimu sama saja. Karena kuyakin, kau tak pernah ke mana. Menetaplah selama...