Author POV
Setelah sekitar seminggu Romy dirawat dirumah sakit akhirnya ia diperbolehkan pulang. Tapi setelah ia diperbolehkan pulang ia harus rutin check up seminggu sekali ke dokter.
Seperti biasa, Anjani sudah membantu Romy berkemas sejak pagi tadi. Dia sangat antusias dengan kepulangan kekasihnya dari rumah sakit, karena ia lebih punya banyak waktu bersama nya seperti disekolah.
"Sayang, udah kan ini doang gaada lagi barang barang kamu yang ketinggalan" tanya Anjani sambil merapikan barang barang Romy.
"Kaya nya udah semua deh" jawab Romy.
"Oke udah selesai" Anjani menaruh tas di atas meja.
''Udah beres semua, ayo berangkat" ajak ayah kepada keluarga nya dan Anjani.
"Ayo, tapi jangan langsung kerumah ya yah. Kita makan makan dulu" ajak Jihan kepada ayahnya.
"Iyaiya apa sih yang engga buat anak ayah yang cantik ini" ayah sedikit mengacak acak rambut Jihan dengan lembut.
Kebersamaan keluarga mereka memang sangat terasa. Bahkan Anjani juga merasakan keharmonisan keluarga kekasih nya itu.
Anjani Pov
Sesampainya kami di sebuah restoran di pinggir jalan, aku langsung turun dan memasuki restoran. Suasana restoran masih terlihat sepi, hanya ada beberapa pengunjung. Mungkin karna restoran ini baru buka.
"Kalian mau makan apa?" Tanya ayah.
"Aku mau ayam bakar aja deh, kamu mau apa sayang?" Tanya Romy padaku.
"Aku sama aja deh kaya kamu" jawabku.
Sambil menunggu pesanan sampai, kami mengobrol. Sambil sesekali ayah bertanya padaku.
"Anjani, kamu tinggal dimana?" Tanya ayah.
"Aku tinggal di perumahan Permata" jawabku.
"Oohh disitu. Keluarga kamu? Kamu punya saudara?" Ayah kembali bertanya.
"Aku tinggal sama orangtua. Aku juga punya kakak laki laki, dia lagi kuliah" jawabku kembali.
"Orangtua kamu kerja?" Giliran ibu yang bertanya padaku.
"Iya, papah aku dokter di rumah sakit sambil buka klinik di daerah Mataram. Kalo ibu jadi apoteker di klinik papah. Kakak juga kuliah jurusan kedokteran" Aku menjawab dengan sopan.
Setelah aku menjawab, wajah mereka entah kenapa tiba tiba berubah. terlihat wajah seperti kaget dari raut wajah mereka. Aku menatap Romy, aku pikir ada yang salah dari omonganku. Romy hanya menjawab lewat angkatan bahu nya.
"Tuh makanan nya udah sampe" sahut Jihan.
"Ayo dimakan, nak Anjani silahkan" perintah ibu.
Setelah kami makan, kami langsung pulang menuju rumah Romy. Aku baru pertama kali kesini, rumah 2 lantai dengan halaman yang hijau.
"Ayo masuk" ajak Romy sambil menggandeng tanganku.
Sesampainya didalam, aku di persilahkan duduk. Aku melihat sekeliling, terlihat beberapa foto yang terpajang di dinding.
Ada foto keluarga, dan itu mungkin saat Romy dan Jihan sewaktu kecil.
"Kamar kamu dimana?" Tanya ku pada Romy.
"Kamarku diatas, diatas ada dua kamar satu kamarku dan satu lagi kamar Jihan. Kalo ibu sama ayah dibawah" jawab Romy.
Disela sela perbincangan kami. Terdengar suara motor dari depan, menurutku itu Dika yang datang.
"Assalamualaikum"
Benar kan dugaanku, itu Dika. Tapi dia mengajak siapa?.
Risa, iya itu memang dia.
"Eehh nak Dika, masuk masuk. Biar ibu bikinin minum dulu ke belakang" sahut ibu sambil berjalan kearah kami.
"Iya bu. Gimana rom, udah sehat?" Tanya Dika pada Romy.
"Alhamdulillah, lu sama Risa?" Jawab Romy.
"Iyaa pas gue bilang mau kesini dia langsung minta ikut. Kita juga udah tau kalo ada Anjani disini" sahut Dika.
"Pantes ya Jan, lu kalo pulang sekolah buru buru terus bilangnya ada urusan. Ternyata ada sesuatu. Kalian udah jadian kan? Ngaku, gue udah tau ko" ujar Risa.
Darimana dia tahu, aku kan belum bilang ke siapapun. Apa Romy yang bilang.
"Tau dari mana lu ris?" Tanyaku pada Risa.
"Tau laahh gue gitu loh. Gue bisa baca pikiran kalian hahaha" jawab Risa.
Aku dan Romy hanya saling menatap melihat kelakuan mereka berdua.. kayaknya kalau mereka jadian lucu juga kali ya haha..
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me, Please
RomanceDisaat sepasang kekasih yang saling menyayangi satu sama lain menjalin hubungan. Tetapi orangtua salah satu dari mereka melarang keras hubungan itu. apa yang harus mereka perbuat? Berjuang demi mempertahankan cinta mereka atau harus mengalah dengan...