Romy POV
Selagi aku asyik bermain monopoli bersama adikku, tiba tiba seperti ada yg mengetuk ngetuk pintu..
Tok..tok..tok
"Assalamualaikum" suara dibalik pintu itu sontak membuat adikku berlari ke arah pintu.
"Waalaikumsalam, ibu.. yeyeye ibu pulang" adikku mencium tangan dan memeluk erat ibuku. Aku yg melihat hanya tersenyum melihat tinggah laku menggemaskan adikku itu.
Aku pun ikut bangkit dan mencium tangan ibu."Kalian sudah makan? Nih ibu bawain kue buat kalian" ibu sambil memberi bungkusan yg ada di tangan nya.
"Udah kok bu tadi" kataku.
"Tapi Jihan masih laper bu, sini deh kue nya kita makan bareng bareng yuk. Ayooo" ucap adikku sambil mengambil bungkus yg dipegang ibu ku dan menarik tanganku dan tangan ibuku."Dek, ibu kan baru pulang. Biar ibu istirahat dulu kasihan tuh ibu cape" kataku sambil mengelus lembut rambut adikku.
"Iyaa ibu mandi dulu ya, sebentar lagi ayah juga pulang. Nanti kita makan bareng bareng deh ya sama ayah juga, okeh cantik" ibuku sambil mencium puncak kepala adikku.
"Hmm yaudah deh, ibu mandi sana cepet" adikku sambil mendorong punggung ibuku.
"Iyaiya, ibunya jangan di dorong dong nanti kalau ibu nyungsep gimana?"kata ku setengah tertawa. Ibu hanya terseyum melihat kelakuan adikku ini."Heehhe sorry deh bu" adikku tersenyum
"Yaudah ibu mandi dulu, nanti keburu ayah pulang"15 menit kemudian
Tok..tok..tok
"Assalamualaikum ayah pulang" terdengar suara ayah dari balik pintu.
"Waalaikum salam, ayaahhhh" Jihan berlari dan membuka pintu lalu langsung memeluk ayah."Aduuhh kaya nya si cantik ini kangen berat sama ayah yaa" ucap ayah sambil mencium kedua pipi adikku.
Aku dan ibuku hanya tertawa melihat kelakuan adikku ini."Ayah bawa apa tuh" adikku merampas bungkusan yg dipegang ayahku. "Waahhh ayah bawa martabak kak, bu. Makan besar nih kita malem ini hihhi, yaudah ayah mandi cepet nanti kita makan bareng bareng, cepet yah sana iihh" adikku mendorong badan ayahku.
"Iyaiya, semangat banget nih kaya nya. Iya ayah mandi dulu, tunggu yahh sebentar kok" ayah mengacak acak rambut adikku lalu masuk ke kamar mandi.
Aku senang sekali melihat kehangatan dalam keluargaku ini. Kami bercanda bersama dan itu sangat membuat hatiku sejuk, tapi ada sedikit hal yang mengganjal dalam diriku ini.
Aahhh andai saja aku tidak berpenyakit seperti ini, pasti aku akan lebih bahagia dari ini. Ya Allah berilah kesembuhan padaku ini.
Disaat kami bersenda gurau tiba tiba."Wuueekkk" aku merasa sangat mual, aku berlali ke kamar mandi sambil terbatuk batuk dan diikuti oleh ibuku. Ibuku membantu memijit mijit leher belakangku.
"Keluarin nak keluarin semuanya" setelah mualku mereda aku berhenti. Aku merasa pusing badanku dingin, sangat dingin."YaAllah, mas mas wajah Romy pucat banget mas cepet kesini" ibu sedikit teriak memanggil ayah.
"Masyaallah nak, ayo bu kita bawa ke rumah sakit" ayah membopongku ke dalam mobil. Aku tidak bisa melihat apa apa, pandanganku gelap.
Aku hanya bisa mendengar suara tangis adikku."Kak, kakak kenapa, bangun kak bangun.. kak Romy, kaakkk"adikku menangis.
Author POV
Orangtua Romy yg berada di ruang dokter nampak sangat serius mendengarkan penjelasan dokter.
"Penyakit Romy ini masih bisa dibilang agak ringan dibandingkan dengan yg lain, meskipun begitu bapak tahu sendiri penyakit ini belum ada obatnya dan sangat kecil kemungkinan untuk sembuh. Jadi saran saya, nak Romy tidak boleh capek dan jangan sampai dia telat makan" ucap Dokter.
Ayah dan ibu tidak bisa berkata apa apa. Setelah mendapat penjelasan dari dokter mereka langsung menuju ruangan dimana Romy dirawat, disana sudah ada Jihan yg setia menemani kakak nya itu.
Romy POV
"Apa kata dokter yah?" Tanyaku penasaran.
"Kata dokter kamu jangan sampai telat makan dan jangan terlalu capek" jawab ibu. Aku melihat wajah ayah yg melihat ku juga dengan senyum paksaan."Kakak cepet sembuh yaa, sakitnya jangan lama lama. Jihan mau main bareng kakak lagi" ucap Jihan sambil memelukku.
"Iyaa kakak sebentar lagi juga sembuh kok" aku mencium puncak kepala adikku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me, Please
RomansaDisaat sepasang kekasih yang saling menyayangi satu sama lain menjalin hubungan. Tetapi orangtua salah satu dari mereka melarang keras hubungan itu. apa yang harus mereka perbuat? Berjuang demi mempertahankan cinta mereka atau harus mengalah dengan...