Chapter 21

16.1K 2.4K 29
                                    

di vote dankomennya dear!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

di vote dan
komennya dear!!

t h a n k s 21

Senja terbangun pukul 2 dini hari. Dengan keadaan yang super kacau dan wajah yang udah tambah makin burik plus mata sembab. Senja gak tau udah nangisin manusia kayak Jeno itu berapa lama, tapi yang pasti sesak di dada Senja belum juga mereda.

Keringnya tenggorokan membuatnya mau tak mau untuk segera beranjak dan turun ke bawah. Menyegerakan diri untuk meminum segelas air.

Bohong rasanya jika Senja tak merasa kesepian. Omanya yang kini tak lagi ada, ditambah dengan ayahnya yang bekerja di luar kota. Membuat Senja jadi mengurungkan niat untuk kembali ke kamar dan memilih tidur di kamar Oma.

Kalo bisa dibilang, Senja masih suka dan kecewa sama Jeno dalam waktu yang bersamaan. Kali ini biarkan Senja melihat Jeno Arkasana merasakan sakit. Biarkan kali ini Jeno juga tau rasanya ditinggal seseorang.

Merenung sekejap. Padahal baru saja kemarin ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa atas perubahan Jeno yang menjadi baik padanya. Sedikit memberi rasa percaya, bahwa Jeno bisa. Tapi nyatanya, semua itu adalah peran yang Jeno bangun untuk menyenangkan si pengisi hari-harinya dulu; Alea.

Senja tersenyum miris, mengingat momen-momen saat Jeno berdekatan dengannya, bersikap manis padanya, selalu berada disisinya saat fakta menyebutkan bahwa itu hanyalah bagian dari sebuah dare yang Alea beri.

Senja sadar, kalau Jeno melakukan perannya dengan begitu baik.

•••

"Ja? Senja?" panggil Jisung, membuyarkan lamunan Senja. Pasalnya kelas dari sepuluh menit yang lalu sudah bubar, tapi gadis ini malah terus menetap di dalam kelas sambil termenung.

"Ya?" sadar Senja, lalu menatap Jisung dengan pikiran yang kembali utuh.

"Kelas udah kosong. Lo gamau pulang?" tanya Jisung── si  cowok yang sedang melaksanakan piket kelas hari ini.

"Hah? Serius?" Senja celingak-celinguk, mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Dan benar, disini hanya ada dirinya, Jisung dan keempat temannya yang lain. Selebih itu tidak ada.

"Wah iya. Sorry sorry, gue cabut sekarang". Dengan cepat tangannya berangsur memasukkan satu-satu buku ke dalam tas. Digandengnya dibahu kanan lalu berdiri cepat.

"Mau pulang sama gue aja gak?" tawar Jisung, menghentikan langkah Senja yang baru saja ingin keluar.

"Oh gapapa, ada ojol kok. Gue duluan ya"

Sebelum Senja berhasil keluar dari kelas. Dirinya samar-samar melihat sosok Jeno yang sedang berjalan menghampiri dirinya.

Senja malas, Senja malas karena harus bertemu dengan Jeno walau barang sedetikpun. Senja hanya belum cukup siap untuk bersikap seolah baik-baik aja atas semua yang sudah terjadi.

Tanpa pikir panjang, Senja lantas berlari, menjauhi Jeno yang juga belum menyadari keberadaannya. Karena saat ini, melupakan Jeno adalah tujuan utamanya sekarang.

Senja yakin. Perlahan-lahan pasti bisa.

tbc.

revisi: 26/05/2021

©imyourprincesssss

THANKS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang