Chapter 25

16.4K 2.2K 54
                                    

di vote dankomennya dear!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

di vote dan
komennya dear!!

t h a n k s 25

Hari berganti hari, sudah memasuki hari ketiga saat kejadian itu. Dan tanda-tanda bangunnya Senja belum juga terlihat. Gadis itu terus terbaring, seperti layaknya putri tidur.

"Hai, ini gue, lagi" sapa Jeno. Meletakkan tas sekolahnya di atas nakas. Ryujin dan Haechan baru saja pulang setelah waktu jaganya habis. Selanjutnya Jeno, dan malam akan digantikan dengan Lula, tantenya. Karena siang Lula harus bekerja.

Jeno meraih tangan Senja, digenggamnya erat seolah tak membiarkan gadis itu untuk pergi.

"Udah tiga hari, masih betah untuk tidur, ya?" ucapnya, pelan. Mengelus kening gadis itu perlahan dengan gerakan lembut.

"Kapan bangun? Semalam temen-temen sekelas lo datang jenguk. Lo pasti kangen mereka, kan?" imbuhnya lagi. Berbicara sendirian seperti ini seolah menjadi kebiasaannya untuk menunggu gadis itu lekas terbangun.

"Lo juga pasti bakal ketawa kalau gue ceritain gimana jeleknya Ryujin waktu nangis kemarin. Bahkan Haechan sampe kewalahan nenanginnya"

"Disini semuanya sehat-sehat, kita terus berdoa supaya lo cepet bangun. Gue kangen lo, Senja. Gue kangen suara cempreng lo setiap manggilin nama gue. Gak bisa, ya, lo cepet-cepet bangun dan ngelakuin hal itu lagi ke gue?" Jeno terkekeh, menangis dalam diam. Wajah pucat dan bibir kering gadis itu benar-benar membuat hatinya serasa tergores dengan tajam.

"Alea udah di drop out. Video rekaman yang gue dapat hari itu jadi satu-satunya bukti kuat kejahatan Alea ke lo. So, lo gak usah cemas lagi. Alea udah dapat ganjarannya" kata Jeno. Setelah itu terdiam cukup lama.

Menghirup udara segar mungkin akan membuat sesak di dadanya sedikit berkurang. Karena pada dasarnya, hancur seperti ini takkan membuat Senja terbangun.

"Gue keluar sebentar, ya? Gue malu kalau nangis di depan lo" ucapnya, mulai menaikkan bokongnya untuk pergi dari sana. Namun saat ia ingin beranjak, suara lirih terdengar begitu jelas.

"Disini aja, nangis di depan gue"

Suara itu,

Suara Senja.

•••

"Hahahaha ngakak anjir, lo seharusnya liat komuknya si Jeno waktu tau lo sadar" gelak Haechan begitu keras. Masih tertawa dengan kencang saat mengingat bagaimana reaksi Jeno saat tau Senja sebenarnya sudah terbangun saat masih dijaga oleh Ryujin dan Haechan.

"Apa sih, Chan. Gak lucu" gerutu Jeno tak terima.

"Lagian lo, ngengada pake acara curhat-curhatan. Malunya sampe sekarang, kan?" senggol Ryujin, lalu meraih remot tv untuk meramaikan suasana.

Jadi sebenarnya tadi, Ryujin sama Haechan belum pulang. Dia sepakat- bersama Senja untuk mengerjai Jeno. Gapapa, kali-kali bikin dendamnya Ryujin berkurang sama tuh cowok.

Senja hanya terdiam, sesekali ikut tersenyum kecil saat kejadian aslinya ia juga hampir tertawa melihat reaksi Jeno tadi.

"Udah ah kalian sana pulang. Berisik" usir Jeno, mendorong tubuh pelaku utama untuk cepat-cepat pergi dari sana.

"Yee doi nya marah. Yaudah yaudah, kita pergi. Senja nya dijaga, jangan nangis terus" balas Haechan, tak berkesudahan. Setelah itu suaranya perlahan lenyap dari sana.

"Lo sekarang, gimana?" buka Jeno, setelah hening cukup lama.

"Hah?" ulang Senja, tak mengerti.

"Maksud gue, lo sekarang gimana? kepala lo masih sakit lagi, gak?" ralatnya, duduk sembari menatap Senja dengan tenang.

"Udah mendingan dari yang tadi, gak usah khawatir" balasnya, malu-malu. Karena sejujurnya, bohong rasanya jika mengaku sudah tak ada lagi rasa. Walau lima bulan bukanlah waktu yang cukup lama, namun, kalau sudah terlanjur sayang, Senja bisa apa?

"Mewakili Alea, gue minta maaf. Kalo bukan karena dia, lo pasti gak bakalan-"

"Ssstt. Gue udah gapapa, serius. Patah dikaki gue juga pasti bakal sembuh. Jadi, gak usah nyalahin diri lo atau meminta maaf atas nama Alea. Gue gak suka"

Puppy smile nya tercetak, cukup mengatakan bahwa Jeno lega atas jawaban yang diberi Senja.

"Jadi sekarang, kita teman, kan?"

"Hm, iya. Teman"

Walau sesungguhnya, gue bener-bener mau kita kembali seperti dulu, Senja.

tbc.

revisi: 14/06/2021

©imyourprincesssss

THANKS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang