Bab 2

6.1K 268 12
                                    

~ANNA~

Apa yang terjadi dengan Nate? Kenapa dia berubah menjadi bersikap jahat seperti ini padaku? Padahal, satu jam yang lalu dia baik-baik saja. Aku juga merasa bahwa aku tidak melakukan kesalahan apapun padanya.

Dan sekarang, aku sedang bersusah payah menyeret dua koper berukuran besar seperti apa yang diperintahkan oleh Nate padaku tadi. Aku membawa dua koper itu menuju ke kamar Nate yang ada di lantai atas.

"Kenapa kau membawa semua koper itu ke dalam kamarku?", Nate bertanya tajam padaku ketika aku baru masuk ke dalam kamarnya.

"Bukankah tadi kau yang menyuruhku membawa masuk semua koper yang ada di mobil ke dalam rumah?", aku balik bertanya padanya.

"Memang benar bahwa aku menyuruhmu membawa semua koper itu masuk ke dalam rumah. Tapi, tidak ke dalam kamarku. Kau hanya perlu membawa koperku saja yang masuk ke dalam kamar ini."

"Aku tidak mengerti.", aku berkata padanya.

"Dasar bodoh. Itu berarti kau hanya perlu membawa koperku saja masuk ke dalam kamar ini, tidak dengan kopermu.", Nate membentakku.

"Kenapa aku tidak boleh membawa koperku masuk ke dalam kamar ini? Bukankah ini adalah kamar kita? Aku juga akan tidur di kamar ini bersamamu. Aku membutuhkan barang-barang yang ada di koperku berada di kamar ini, Nate.", kataku.

Nate tertawa mengejekku.

"Siapa yang mengatakan bahwa kita akan tidur sekamar?", tanyanya.

Aku kembali bingung mendengar pertanyaan Nate.

"Kita adalah suami istri, Nate. Sudah sepantasnya kita tidur sekamar."

Nate berubah menatap tajam ke arahku.

"Kau memang perempuan yang sangat bodoh, Anna. Apa sampai sekarang kau masih tidak sadar bahwa aku tidak benar-benar mencintaimu? Selama ini, aku tidak pernah mencintaimu, Anna. Melainkan, aku sangat membencimu.", Nate berkata tajam dan serius padaku.

"Apa?", aku bertanya terkejut dan tidak percaya dengan ucapan Nate padaku.

"Dengar, Anna. Mari kita luruskan hubungan kita di sini. Sebenarnya, aku menikahimu bukan karena aku mencintaimu.", Nate berkata serius padaku.

Aku terkejut sekaligus emosi mendengar ucapannya.

"Lantas, kenapa kau menikahiku jika kau tidak mencintaiku?", aku bertanya dengan nada bicara yang sedikit meninggi.

"Alasan aku menikahimu adalah karena aku ingin membalas dendam pada ayahmu."

"Aku tidak mengerti. Kenapa kau ingin membalas dendam pada Daddy-ku?"

"Apa kau ingin tahu apa yang telah dilakukan oleh ayahmu pada keluargaku dulu, Anna? Lima belas tahun yang lalu, ayahmu telah membuat perusahaan ayahku bangkrut. Karena perbuatannya itu, ayahku harus menjual semua aset keluarga kami untuk melunasi hutang perusahaan yang sudah bangkrut. Sehingga, aku dan keluargaku harus hidup kekurangan dan menderita selama bertahun-tahun. Itu sebabnya, sekarang aku ingin membalas dendam atas perbuatan ayahmu itu pada keluargaku. Dan aku ingin membalasnya melalui dirimu.", Nate menjelaskan padaku. Dan dia tampak berapi-api.

"Tidak. Daddy tidak mungkin melakukan hal semacam itu. Kau bohong padaku, Nate. Daddy adalah orang yang baik. Dia tidak akan melakukan hal seperti itu pada ayahmu.", aku bersikeras menolak percaya pada ucapan Nate padaku.

Nate menamparku. Tamparannya sangat keras hingga membuat pipi kananku terasa panas bercampur perih.

Aku merintih sakit sambil memegangi pipiku yang baru saja ditampar oleh Nate dengan sebelah tanganku.

Revenge MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang