~NATE~
Sudah seminggu Anna kembali ke rumahku. Dan selama itu, Anna masih saja sering kali menunjukkan rasa takutnya padaku. Padahal, aku selalu bersikap baik dan tidak pernah lagi marah atau bersikap dingin padanya.
Tapi, tidak apa-apa. Aku tidak menyalahkan Anna jika dia memang masih takut padaku. Wajar jika dia masih merasa takut karena dulu aku memang pernah bersikap sangat kejam padanya. Sekarang, tugasku adalah membuatnya yakin bahwa aku tidak akan pernah lagi bersikap buruk padanya. Aku harus membuatnya percaya bahwa aku memang sudah berubah.
Walaupun Anna masih merasa takut padaku, namun hubungan kami mengalami perkembangan. Kami menjadi lebih akrab, banyak berbicara, bergurau dan tertawa satu sama lain.
Serta, ada hal yang baru kusadari dalam diri Anna, yaitu sikap dan kecantikannya. Anna adalah wanita yang sangat manis dan cantik. Dia baik dan lemah lembut. Dia juga mudah sekali tersipu. Dan karena itu, sekarang aku jadi senang menggodanya. Aku senang saat melihat Anna tersipu dan tersenyum malu karena godaanku. Apalagi, rona yang selalu muncul pipi saat dia tersipu itu membuatnya semakin terlihat cantik.
Selain itu, Anna juga wanita yang rajin. Dulu, aku sempat menilainya sebagai wanita yang manja dan pemalas. Namun, semua penilaianku itu salah. Hal itu terbukti dari dia yang memintaku agar menyuruh asisten rumah tangga hanya datang ke rumah seminggu dua kali. Padahal, sebelumnya aku sudah menyiapkan asisten rumah tangga yang siap datang setiap hari untuk melakukan pekerjaan. Namun, Anna bersikeras ingin melakukan sebagian pekerjaan rumah. Jadi, dia tidak membutuhkan asisten rumah tangga yang bekerja setiap waktu. Dia beralasan bahwa dia membutuhkan kegiatan seperti memasak atau mencuci baju kami agar dia tidak merasa bosan saat di rumah.
Seperti yang sekarang dia lakukan. Anna sedang berada di dapur dan memasak makanan untuk makan malam kami. Sedangkan, aku tengah berada di dalam ruang kerja untuk menyiapkan segala sesuatu yang akan kubawa ke kantor besok. Benar, mulai besok aku akan kembali ke bekerja dan berangkat ke kantor. Setelah satu bulan lebih aku mengabaikan kantor, kini saatnya aku kembali. Begitu selesai menyiapkan berkas dan segala perlengkapan yang akan kubawa ke kantor, aku segera keluar dari ruang kerja dan langsung menuju ke dapur untuk menyusul Anna.
"Hmm... aromanya enak.", aku memuji aroma masakan Anna saat aku sudah berada di ruang makan dan berjalan menghampiri Anna yang berada di dapur.
Anna yang baru saja mengeluarkan loyang dari dalam oven kini berbalik menghadapku. Dia tersenyum padaku.
"Nate, kau sudah selesai menyiapkan keperluanmu untuk berangkat ke kantor?", tanyanya sambil berjalan ke arah meja pantry dan membawa loyang.
"Ya. Aku sudah selesai menyiapkan semua berkas yang akan kubawa ke kantor besok.", jawabku yang kini sudah berdiri di depannya. "Ngomong-ngomong, makanan apa yang kau masak ini? Aromanya sangat enak.", tanyaku ketika melihat Anna meletakkan loyang berisi makanan yang terbungkus alumunium foil ke atas meja pantry.
"Aku memasak meatloaf. Apa kau suka?", jawabnya sambil membuka bungkusan alumunium foil itu di depanku.
Aku membelalakkan mata senang.
"Meatloaf? Aku sangat menyukai meatloaf. Bagaimana kau bisa tahu bahwa aku menyukai meatloaf?", tanyaku penasaran.
Anna menolehku sekilas dan tersenyum.
"Aku bertanya pada Mommy. Karena besok kau akan mulai bekerja. Jadi, malam ini aku sengaja memasak makanan favoritmu. Agar kau bersemangat saat mulai bekerja besok.", jawabnya riang.
Lihatlah, betapa perhatiannya Anna padaku. Dan dulu, dengan bodohnya aku bersikap buruk dan menyia-nyiakannya.
"Terimakasih, Anna. Kau memang yang terbaik. Dan aku akan memakan meatloaf buatanmu ini sampai habis.", kataku seraya tersenyum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge Marriage
RomanceNathan (Nate) Hariss, pengusaha muda yang sangat sukses hingga membuat namanya masuk ke dalam daftar billionaire muda terkaya di Amerika. Lalu, secara tiba-tiba dia memutuskan untuk menikah dengan seorang gadis bernama Annastasia (Anna) Taylor. Buka...