Bab 27

4.9K 208 12
                                    

~NATE~

Lebih dari seminggu yang lalu, aku di rawat di rumah sakit. Saat di rumah sakit, aku kembali berbicara dan memohon pada Anna agar dia membatalkan rencana perceraian kami dan bersedia menerimaku kembali. Dan Anna setuju. Aku sangat bersyukur bahwa Anna mengabulkan permohonanku dan mau bersama lagi denganku. Kemudian, aku dan Anna membicarakan rencana kami untuk kembali bersama tersebut kepada para orang tua kami. Baik orang tuaku atau orang tua Anna sangat senang akan rencana kami. Mereka sangat setuju dengan rencana bahwa aku dan Anna akan kembali melanjutkan rumah tangga kami.

Dua hari setelah keluar dari rumah sakit, aku mengajak orang tuaku datang ke rumah Anna untuk berbicara dengan orang tuanya. Aku datang untuk menyampaikan niatku yang ingin mengajak Anna kembali ke rumahku. Aku memang sengaja mengajak orang tuaku saat berbicara dengan orang tua Anna karena aku ingin menunjukkan pada Anna dan orang tuanya bahwa aku bersungguh-sungguh ingin mengubah sikapku menjadi lebih baik dan aku benar-benar menginginkan Anna kembali menjadi istriku.

Sekarang, di sini lah aku. Aku sedang berada di rumah Anna untuk menjemput dan membantunya berkemas. Hari ini, Anna akan kembali ke rumahku. Dan aku sangat bahagia akan hal itu.

"Hanya ini barang-barang yang akan kau bawa ke rumah kita?", aku bertanya pada Anna.

Kami baru saja selesai berkemas setelah memasukkan baju dan barang-barang Anna ke dalam sebuah koper berukuran besar.

"Ya. Aku hanya akan membawa ini.", jawabnya.

"Baiklah. Kalau begitu, kita turun sekarang?"

Anna mengangguk.

Ketika Anna memegang handle koper dan hendak menyeretnya keluar dari kamar, aku menahannya.

"Biarkan aku saja yang membawanya.", kataku lalu mengambil alih handle koper yang sebelumnya dia pegang.

"Terimakasih.", ucapnya dengan tersenyum manis.

Aku mengangguk dan balas tersenyum.

Kemudian, kami berjalan keluar kamar lalu turun ke lantai satu. Di lantai satu, sudah ada orang tua Anna yang menunggu kami di ruang tamu.

"Kalian sudah selesai berkemas?", ayau Anna bertanya padaku.

"Sudah, Dad. Kami sudah selesai berkemas.", Anna yang menjawab.

Orang tua Anna mengangguk.

"Kami akan berangkat sekarang, Mom, Dad.", kali ini aku yang berbicara pada orang tua Anna.

Benar, sejak menemui orang tua Anna beberapa hari yang lalu untuk mengutarakan niatku yang ingin memperbaiki rumah tangga dengan Anna, aku memang menjadi lebih dekat dengan orang tua Anna. Dan aku kembali memanggil mereka dengan sebutan 'dad' dan 'mom'. Sekarang, aku bersungguh-sungguh menganggap mereka sebagai mertuaku. Aku akan menyayangi dan menghormati mereka seperti orang tuaku sendiri.

"Baiklah. Berhati-hatilah saat mengemudi.", ibu Anna berpesan padaku.

"Ya, Mom. Aku akan berhati-hati.", balasku seraya mengangguk.

Kemudian, aku dan Anna memeluk mereka secara bergantian.

"Sampai nanti, Mom, Dad.", kataku dan Anna hampir bersamaan.

"Sampai nanti.", balas orang tua Anna.

Setelah itu, aku dan Anna berjalan keluar rumah lalu masuk ke dalam mobil.

***

Aku dan Anna sudah sampai di rumah. Setelah keluar dari mobil, aku melihat Anna berjalan ke arah bagasi mobil lalu membukanya. Sepertinya, dia ingin mengeluarkan koper. Namun, aku buru-buru menyusulnya dan lebih dulu mengeluarkan koper miliknya dari dalam bagasi.

Revenge MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang