Jalan Panjang Menulis Love Scenario

200 22 1
                                    


Halo, Semua ...!

Seneng banget, nih, bisa berbagi cerita behind the scene penulisan novel Love Scenario. Terus terang, ide cerita romantis Love Scenario ini muncul waktu gue nonton salah satu film Indonesia yang keren banget. Tokoh cewek di film itu punya karakter yang sangat lugu dan polos. Pesona karakter itu makin kuat karena didukung dengan penampilan pemerannya yang cantik. Seorang artis remaja dengan rambut panjang hitam terurai, wajah oval, dan mata lebar. Ih, jadi gemes dan bikin gue bener-bener jatuh hati, deh, sama karakter itu. Jarang banget, 'kan, ada cewek yang cantik dan polos seperti itu di dunia nyata?

Supaya ceritanya makin gereget, maka sebagai lawan mainnya dibuatlah karakter cowok yang angkuh, dengan rasa percaya diri kelewat besar. Asyik pastinya kalau cewek lugu dan cantik bertemu dan berpasangan dengan cowok yang cuek dan arogan. Cocok.

Pemilihan nama untuk dua karakter menarik ini muncul begitu saja. Adisti adalah nama klasik yang gue ambil dari nama panggilan artis tahun '90-an (jadul banget, yak?). Ares diambil dari nama dewa perang dalam mitologi. Nama yang sesuai dengan kepribadian Ares yang sering kayak mau ngajak berantem lawan bicaranya.

Karakter sudah dapat. Urusan nama kelar. Sekarang pastinya harus cari konflik biar Adisti dan Ares bisa berinteraksi dengan seru dan romantis di dalam novel. Nah, ide konflik ini datang menyambar pada tengah malam, saat sedang berselancar di dunia maya. Karena asyik ngelihat akun-akun selebritas dan baca status sana sini, jadi sering baca soal prank dan pansos. Dua kata yang sedang ngetren. Ada berita artis A pacaran bohongan dengan aktor B. Terbaca juga kabar selebgram C sedang bertengkar dengan penyanyi D. Konflik yang bikin nama-nama pelakunya makin populer. Netizen pun ramai berkomentar. Pihak yang pro dan kontra sama banyaknya. Dan, semuanya berujung pada satu kata: klarifikasi. Penjelasan panjang dikali lebar yang kesimpulannya semua masalah itu tidak benar. Kebohongan yang dilakukan untuk pansos alias panjat sosial. Istilah baru yang sering ditujukan untuk orang-orang yang ingin menjadi populer dalam waktu singkat dengan mengandalkan sensasi.

Wah, pansos sepertinya oke banget, nih, jadi masalah utama Adisi dan Ares. Mereka dijadikan pasangan dengan tujuan pansos. Awalnya, sih, pansos, tapi lama-lama, hampir setiap hari bertemu, kerja bareng, piknik bersama, apa yang akan terjadi? Masih bisa bertahan dekat cuma untuk pansos, atau bakalan meningkat jadi ehem-ehem? Itulah awal mula ide cerita yang tadinya berjudul Pacar Pansos ini. Kenapa berubah jadi Love Scenario? Lanjut baca, yah 😊

Saat ini, isu perselingkuhan juga menjadi cerita yang digemari. Mungkin karena sering terjadi di dunia nyata. Makanya hubungan Adisti dan Ares juga diganggu isu perselingkuhan. Jreng ... jreng ... muncul, deh, Isabel, mantan pacar Ares yang masih merasa pacar (rumit, 'kan?). Isabel yang merupakan model internasional dengan kecantikan paripurna datang mengadang hubungan Ares dan Adisti. Jelas Adisti ngeri-ngeri sedap kalau sudah berhadapan dengan Isabel.

Konflik sudah makin lengkap, nih, ditambah kehadiran Jon dan Nafa, dua sahabat Adisti yang gayanya kocak. Jon dan Nafa jadi penyemangat Adisti dalam menghadapi setiap masalah. Langsung, deh, tulis-tulis-tulis, ketik-ketik-ketik. Terus, selesai jadi novel? Ho-ho-ho, tentu tidak.

Proses menulis Love Scenario tidak selancar itu. Ide ini sempat mengendap tak tersentuh selama berbulan-bulan. Kisah romantis Adisti dan Ares, seperti ide-ide novel gue lainnya, bakalan cuma jadi outline dan karakter yang tercatat di dalam hati dan kepala. Tidak ada yang akan membaca tentang Adisti dan Ares, sampai berita tentang lomba yang diadakan Noura Books lewat di timeline. Enggak sengaja gue baca status seorang teman di Facebook tentang lomba Campus Couple yang diadakan Noura Books. Langsung karakter Ares dan Adisti berlompatan dalam ingatan. Kayaknya pas, nih, Ares dan Adisti jadi campus couple. Pasti so sweet sekali.

Sayang, waktunya mepet banget. Tiga hari lagi pendaftaran lomba ditutup. Langsung, deh, gerak cepat plus nekat. Gue ngebut nulis tiga bab awal sebagai persyaratan untuk ikut lomba yang selesai pada menit-menit terakhir penutupan pendaftaran. Untungnya, Internet lagi lancar jaya. File calon novel terkirim. Selanjutnya tinggal berdoa plus dag-dig-dug menunggu pengumuman.

Dan ... taraaa .... Adisti dan Ares terpilih menjadi salah satu cerita yang akan diterbitkan Noura Books. Duh, rasanya happy banget. Enggak lama lagi Adisti dan Ares bakal bisa menghibur teman-teman seluruh jagat maya dan nyata. Supaya lebih manis dan romantis, berdasarkan diskusi dengan Kakak Editor yang baik hati, maka judul Pacar Pansos diganti menjadi Love Scenario. Judul manis untuk cerita cinta Adisti dan Ares.

Perjuangan baru dimulai. Kisah romantis Adisti dan Ares akan dimuat secara berkala di akun Wattpad Noura. Berarti proses menulis dimulai, melanjutkan tiga bab yang sudah ditulis. Mewujudkan berbagai karakter dan konflik yang sudah dirancang. Menulis bab demi bab tentang Adisti dan Ares. Menggambarkan perjuangan keras Adisti untuk meraih kesuksesan di dunia hiburan. Menceritakan ribetnya Isabel yang mengganggu hubungan Adisti dan Ares.

Menulis cerita mereka jadi perjuangan yang menyenangkan. Melewati deadline demi deadline. Menghadapi persoalan klasik seperti ide mentok, mood hilang, inspirasi terbang. Mengatasi rasa malas yang bikin semangat menulis hanya menggebu-gebu pada awal proses lalu melempem di tengah jalan. Biasanya, boro-boro sampai akhir cerita alias menuliskan kata tamat dengan gegap gempita, sampai di tengah cerita saja gue udah kehabisan ide. Ini modus yang sering gue alami waktu menulis novel. Ide cerita sih banyaaak ..., tapi enggak ada yang tamat.

Untungnya, ikutan seri Campus Couple ini gue seperti mendapat bimbingan dari Noura. Gue dapat banyak pengalaman baru yang mengasah kemampuan menulis. Ada kakak editor yang rajin ngingetin setoran bab setiap minggu. Beliau juga bersedia menjawab macam-macam pertanyaan yang muncul.

Noura memang oke banget, deh. Senang sekali bisa menjadi bagian keluarga Noura. Lebih happy lagi kalau lomba-lomba seperti ini sering diadakan. Supaya lebih banyak lagi penulis-penulis yang bisa ikutan.

Love you, Noura!


Dewi Muliyawan

[CAMPUS COUPLE] Dewi Muliyawan - Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang