Sudah hampir 2 tahun lamanya semenjak Sasuke meninggalkan desa untuk menebus dosa dosanya. Memang, sangat lama. Bahkan Naruto pun kini sudah menjadi hokage ke 7 menggantikan Kakashi. Tapi, yang lebih mengejutkan lagi, kini lelaki bermarga Uzumaki itu sudah membangun keluarga kecilnya.
Ya, Hinata kini sudah mengganti marganya menjadi Uzumaki. Pernikahan mereka gelar 8 bulan yang lalu. Ino pun tak menyangka gadis pendiam seperti Hinata malah sudah duluan menemukan pasangan hidupnya. Sedangkan dirinya? Gadis cerewet yang selalu bisa akrab dengan laki manapun bahkan belum bisa menemukan nya. Karena faktanya memang belum ada seorang pun yang bisa mengambil hatinya, kecuali Uchiha Sasuke. Namun apakah ia akan berharap pada lelaki yang bahkan tak pernah meliriknya barang sekalipun itu? Jangan bercanda.
Jika ditanya bagaimana perasaannya, jujur saat ini ia sangat iri, namun yah ini semua kan sudah ditentukan oleh takdir. Mungkin suatu saat nanti ia juga akan menemukannya. Ya, suatu saat nanti...
.
Ino menghela nafasnya, ia merasa bosan hari ini. Ia hanya duduk bagaikan orang yang kurang kerjaan. Tangannya ia gunakan untuk menopang dagunya. Menunggu pelanggan datang ke toko bunganya yang sepi itu. Membuatnya benar benar merasa sangat bosan. Beberapa kali ia menguap, hingga menimbulkan cairan bening melesat keluar dari sudut matanya.
"Ino? Kau tidak berangkat ke Konoha Hospital?" Mata aquamarine nya ia alihkan kepada ibunya yang sedang membawa pot orange besar. "Tidak. Ini bukan shift ku, jadi hari ini aku libur. Besok aku akan kembali bekerja." Ino membenarkan posisi duduknya.
"Oh begitu? Kalau begitu bantu ibu menjaga toko ya?" Ibunya terlihat masih sibuk menata pot pot agar terlihat rapi.
"Hai'" Jeda sejenak kemudian ia melanjutkan. "Nee~ okaa-san, aku penasaran bagaimana okaa-san bisa bertemu dengan Otou-san?" Pertanyaan Ino membuat ibunya berbalik menatapnya. "Eh? Bagaimana ya... Ah ibu malu menceritakan nya" Terlihat semburat warna merah menghiasi wajahnya.
"Lihat lihat! Wajah kaa-chan memerah. Jarang sekali aku melihat wajah kaa-chan seperti itu" Ino dengan antusias berdiri dari posisi duduknya.
"Sudahlah, jangan menggoda ibumu seperti ini terus Ino. Fufufu. Lagipula, kenapa kau tiba tiba menanyakan hal ini?"
"Hm? Kenapa ya... Aku hanya penasaran saja, bagaimana kisah cinta okaa-san dan Otou-san sampai kalian bisa menikah"
"Ahaha kau ini ada ada saja Ino. Ibu akan menceritakan nya suatu saat nanti saja ya?"
"Ahhh~ okaa-san ayolah ceritakan saja sekarang aku penasaran" Ino mulai menghentakkan kakinya kelantai. Seperti anak kecil saja.
Kemudian hanya tawa ibunya yang menghiasi toko bunganya itu. Sebelum sebuah bel berbunyi nyaring, menandakan seseorang sedang memasuki tokonya.
Dengan sekejap suara tawa yang tadi menyelimuti toko itu kembali memudar. 2 pasang mata berwarna aquamarine itu menatap pintu yang sempat berbunyi nyaring tersebut. Menampilkan seorang Shikamaru yang sedang berdiri di ambang pintu.
"Oh, Shikamaru? Silahkan masuk" Ino mendekat kearah lelaki berambut nanas tersebut.
"Ohayou, oba-san" Shikamaru membungkukan badanya kearah ibu Ino. "Ohayou mo, Shikamaru. Sudah lama ya kau tidak datang." Ibu Ino mulai bangkit berdiri mensejajarkan dirinya dengan Ino.
"Yah... Memang sudah sangat lama" Shikamaru memberikan senyum canggung nya.
"Jadi Shika, apa yang membawamu kemari?" Tanya Ino to the point.
"Aku mendapat perintah dari Naruto untuk membawamu ke gedung Hokage. Kau mendapat misi sekarang."
Seketika kedua mata indahnya membelalak kaget. Ia... Mendapat misi? Sudah sangat lama ia tidak menjalankan misi. Apakah ia masih bisa menjalankan misinya setelah sudah hampir 3 tahunan kemampuannya tidak diasah? Ia tidak yakin dengan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐞 「ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ 」
Teen Fiction"Tunggu, apa? kenapa harus aku yang menjalankan misi ini Naruto?" "Kau lah satu satunya ninja yang memiliki jurus telepati, Ino. Kau carilah informasi sebanyak-banyaknya dengan kemampuan mu itu" "ya, aku tau tapi kenapa harus bersama UCHIHA SASUKE...