"Kau harus pergi?" Gadis bermata hijau emerald itu menatap lelaki didepannya.
"Ya, aku butuh waktu untuk memahami perasaan ku"
Dengan malu malu gadis tersebut menatap mata onyx didepannya. "Bagaimana jika... Aku ikut bersamamu?"
Lelaki bermarga Uchiha itu menghela nafas, "segala dosa dosaku tak ada hubungannya denganmu"
Sakura yang mendengar jawaban itu hanya bisa menunduk. Ia sudah memprediksi apa yang akan Sasuke lontarkan.
"Tak ada... Hubungannya denganku ya?"
Disaat kepalanya menunduk ia merasakan langkah Sasuke mendekat ke arahnya. Membuat mau tak mau gadis bermarga Haruno itu kembali mendongak. Yang langsung dihadiahi ketukan singkat di dahinya. Membuat kedua pipinya seketika memerah.
"Lain kali ya. Terima kasih, Sakura"
Deg!
Jantungnya berdegup kencang. Membuat seluruh tubuhnya mematung ditempat, masih belum menyangka apa yang dikatakan rekan setimnya itu. Ini pertama kalinya Sasuke mengucapkan terima kasih padanya.
Disaat itu pula, Sasuke sudah berjalan menjauh dari depan gerbang Konoha. Meninggalkan sesosok Sakura dan Kakashi yang masih setia berdiri disana. Sakura tak mengalihkan pandangannya sedetikpun dari Sasuke.
"Heh... Ternyata aku sudah terlambat ya?" Suara seorang wanita berhasil mengembalikan kesadaran Sakura. Segera, ia menolehkan kepalanya ke arah seorang Yamanaka Ino, atau sahabatnya itu yang sudah berdiri di sebelahnya. Kedua mata aquamarine nya menatap punggung Sasuke yang mulai menjauh. Namun wajahnya masih datar.
Baru saja Sakura akan menanggapi ucapan Ino, namun sepertinya suara berat Kakashi sudah mendahului nya.
"Kau masih sempat Ino, masih ada Naruto di depan sana yang sedang menunggu Sasuke. Kau segeralah kesana juga."Ino yang mendapat jawaban dari gurunya itu pun hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar. "Walaupun aku sangat enggan kesana. Tapi yah... Mau bagaimana lagi ini perintah dari Tsunade-sama. Terima kasih Kakashi-sensei, Sakura!" Tanpa membuang waktu lagi, Ino segera meloncat menyusul ketempat Sasuke dan Naruto.
"Tu-tunggu, Ino!" Baru saja Sakura akan mencegah Ino namun segera dihadang oleh Kakashi. Membuatnya mau tak mau mengikuti kemauan si guru. Ia hanya bisa diam dan menatap kepergian Ino.
.
"Yo~ Sasuke" Suara khas Naruto berhasil didengar oleh Sasuke yang sudah berjalan mendekat kearahnya. Ia melihat Naruto yang sedang bersandar pada pohon dibelakangnya disertai kedua tangannya yang ia lipat didepan dada.
"Kau ternyata juga mengantar kepergian ku ya, Naruto"
"Yah, mau bagaimana lagi kau kan temanku."
Sasuke hanya mendengus mendengar ucapan rivalnya itu."Ini, bawalah ikat kepalamu"
Sasuke menerima pemberian Naruto. Menyimpannya dalam saku celananya yang tersembunyi dalam jubah hitamnya. "Terima kasih, Naruto"
"Hm, oh iya Sasuke, ada yang ingin kubicarakan padamu, aku-" Belum selesai Naruto menyelesaikan kalimatnya, kedatangan gadis berambut pirang membuat keduanya mengalihkan perhatiannya kepada gadis itu.
Ino turun dari pohon yang sempat dipijaknya tadi. Mendarat tepat didepan keduanya. Menyisakan rambut panjangnya yang ia gerai menjadi terbawa angin. Sangat cantik, apalagi baju ungunya yang memperlihatkan perutnya dan rok panjang sebatas mata kaki namun ditengahnya terbelah yang berwarna senada dengan bajunya, memperlihatkan tubuhnya yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐞 「ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ 」
Teen Fiction"Tunggu, apa? kenapa harus aku yang menjalankan misi ini Naruto?" "Kau lah satu satunya ninja yang memiliki jurus telepati, Ino. Kau carilah informasi sebanyak-banyaknya dengan kemampuan mu itu" "ya, aku tau tapi kenapa harus bersama UCHIHA SASUKE...