#06

1.1K 132 14
                                    

Sasuke melangkah kan kakinya keluar dari kamar barunya. Tangannya ia gunakan untuk mengusap rambutnya yang basah. Butiran butiran air dari rambutnya yang jatuh membuat dirinya lebih terlihat sexy. Apalagi bau khas Uchiha Sasuke yaitu bau mint yang sangat menyegarkan menambah pesona dirinya. Yamanaka Ino yang kebetulan sedang lewat depan kamar Sasuke terpaksa harus menghentikan langkahnya ketika melihat Sasuke berjalan keluar dari kamarnya. Melihat Sasuke yang sudah berpakaian seperti itu membuat jantung Ino sepertinya sudah abnormal.

Bahkan Ino hampir saja pingsan jika saja barang belanjaannya tidak ia jadikan pelampiasan. Tangannya ia eratkan tepat pada kedua lengan kantung plastiknya. Sasuke yang menyadari keanehan perilaku Ino hanya bisa memandang nya bingung.

"Kenapa?"

"Oh um, tidak kok maaf ya. Aku akan segera memasak untuk makan malam" Ino berjalan melewati Sasuke dengan cepat. Rambutnya yang tergerai panjang terbawa angin sampai kebelakang.

Merasa tak ada yang harus Sasuke lakukan, ia berjalan membuntuti Ino dari belakang. Ia mendudukkan dirinya di kursi meja makan. Mengamati dalam diam setiap gerakan yang Ino buat. Sedangkan kunoichi tersebut tidak sadar jika sedang diperhatikan, ia tetap sibuk dengan kegiatan di dapurnya.

Rambutnya yang panjang benar benar mengganggu aktivitas nya. Kesabarannya pun mulai hilang, dengan esmosi, Ino mengikat tinggi rambutnya yang indah menjadi ponytail. Menampilkan leher dan bagian belakang perutnya yang putih. "Apa sih dasar rambutku ini mengganggu saja, cih" Tanpa sadar Ino mengucapkan kalimat itu, walaupun lirih namun Sasuke dapat mendengar nya.

Sasuke hanya bisa tersenyum miring. 'Konyol'

.

25 menit berlalu

"Nah ini makan malamnya. Maaf harus menunggu lama dan makanannya tidak terlalu mewah" Ino mendudukkan dirinya tepat di depan Sasuke. Asap putih masih terlihat mengepul di atas hidangannya.
Ino mengambilkan nasi untuk Sasuke dan memberikan padanya. Dan diterima dengan senang hati oleh pemuda berambut raven itu. Kemudian tangannya bergerak lagi untuk mengambil nasi untuk dirinya sendiri.

Keduanya makan dalam diam. Dan inilah yang paling Ino benci. Gatal rasanya jika dia tidak secerewet biasanya. Ingin sekali ia mengajak ngobrol orang dingin didepannya itu. Namun ia urung kan niatnya itu. Lagi, karna ia sadar bahwa Sasuke pasti tidak akan menanggapi ucapannya.

Hanya membutuhkan waktu singkat untuk keduanya melewati makan malam dalam sunyi itu. Ino segera membereskan kembali piring piring kotor yang ada di atas meja. Ia berjalan menuju tempat cuci piring. Disana ia habiskan waktunya untuk memcuci semua piring dan peralatan masaknya.

Dan lagi, Sasuke hanya bisa mengamati nya dari belakang. Jika Ino sadar apa yang telah Sasuke lakukan, kuyakin pasti dia akan kejang ditempat.

Setelah selesai dengan kegiatan rumah tangganya, Ino berjalan lagi menuju Sasuke yang kini kedua onyx hitamnya sudah menatap jendela luar.

"Apa ada rencana untuk besok?" Sasuke menolehkan kepalanya menghadap Ino. Menatap asal sumber suara.

"Kita akan merencanakannya sekarang"

Ino mengangguk paham. Tangannya ia gunakan untuk melepas kucir rambutnya, sehingga rambut pirangnya kini kembali tergerai indah. Ino mendudukkan dirinya kembali di depan Sasuke.

"Apa yang kau rencanakan?"

Sasuke menutup matanya sebentar lalu terbuka lagi. "Kita akan mencari informasi besok. Kita akan berkeliling desa ini dan mencari informasi yang berguna"

𝐀 𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐞 「ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang