bagian 16.

1.2K 81 2
                                        


  Author sudah memperingatkan ya!
Yang ngeyel tetep baca meskipun masihh dibawah umur_- dosanya ditanggung sendiri.

Jan lupa vote dan komennya ya😇

🖤_________________________________🖤

   Tubuh Hinata kaku dan wajahnya memucat saat merasakan sesuatu yang keras dan menonjol tepat di selangkangannya.
Dia masih shock.
(bener ga tulisan nya_-).

Hinata terlalu shock sampai-sampai ia tak sadar kalau Sasuke sudah melepaskan resleting dress tidurnya.
Sasuke memberikan tanda-tanda merah yang sangat jelas di leher dan dada Hinata.
Sasuke menurunkan dress tidur Hinata sampai memperlihatkan kedua dada nya yang cukup berisi.
Sasuke menenggelamkan wajahnya di belahan dada Hinata dan menghirupi aroma aroma yang sangat memabukkan baginya.
Tangan Sasuke susah payah melepaskan pengait bra yang ada dibelakang, Sasuke kehilangan kesabarannya dan dia langsung menarik pengait bra yang Hinata kenakan dengan kasar.

  "Daddy! Kumohon hikss.. Jangan.. Aku tidak mau melakukan nya hiks.. " Isak Hinata.
Mata Sasuke langsung membulat sempurna.
Dia langsung sadar dan kembali ke dirinya yang sebenarnya.
"Ma-maaf Hinata. A-aku" Panik Sasuke saat melihat Hinata menangis dengan gemetar ketakutan.
"Hiks.. Hiks.. Kak neji... Hiks... Kak neji hiks... " Tangis Hinata.

  Sasuke menutupi tubuh Hinata menggunakan kain putih yang entah ia dapat dari mana.
Dia memeluk Hinata erat dan membiarkan Hinata menangis di dadanya.
"Kak neji.... Hikss hiks.. " Isak Hinata.
"Hinata kumohon Maafkan aku" Kata Sasuke dengan wajah sedih dan merasa bersalah.
.
.

   Siang hari nya~~
Sasuke mendatangi Hinata di kamar nya dengan membawakan makanan.
Dia menduduk kan tubuhnya disamping Hinata yang tengah bergelung dengan selimut nya.
"Hinata" Panggil Sasuke pelan.
"Hinata bangunlah. Aku membawakan makanan untuk mu" Kata Sasuke dengan menepuk punggung Hinata pelan.

  Hinata membuka selimut nya dan menatap Sasuke dengan mata sembab.
"Hinata! Kau menangis seharian! Astaga Hinata kenapa kau selalu membuat ku khawatir huh! " Panik Sasuke dengan memegang kedua pipi Hinata.
"Aku tidak apa" Kata Hinata.
"apanya yang tidak apa huh! Lihat! Matamu sembab dan wajahmu sangat pucat" Kata Sasuke.
"Daddy aku tidak apa. Sudahlah lupakan saja" Kata Hinata.
"Makanlah" Kata Sasuke.
"Ha? Apa? " Kata Hinata tidak mengerti.
"Inilah akibatnya jika kau berteman dengan anaknya sai. Kau jadi ketularan bodohnya dia kan" Kata Sasuke.
"Daddy!! " Kesal Hinata dengan mengerucut kan bibirnya.
"Jangan memajukan bibir mu seperti itu jika tidak ingin kejadian tadi pagi terulang lagi" Kata Sasuke.

Hinata langsung gugup dan wajahnya kembali memerah.
"Buka mulut mu" Perintah Sasuke dengan menyodorkan sesendok makanan.
"Aku tidak mau makan paprika! Aku tidak suka" Kata Hinata dengan memalingkan wajahnya kearah lain.
"Haihhh.... Dasar manja"kata Sasuke.
Sasuke menyisihkan paprika itu di pinggir dan kembali menyuapi Hinata.

" Buka mulutmu"perintah nya lagi.
"Aku tidak mau! Masih ada beberapa biji paprika yang tersisa" Kata Hinata.
"Baiklah! Jika kau tidak mau makan biar aku yang akan memakan mu hidup-hidup" Kata Sasuke dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Hinata.
Hinata terdiam kaku dan menatap Sasuke takut, dia langsung memakan makanan yang sudah diberikan Sasuke.
"Aku sudah memakan nya kan" Kata Hinata dengan wajah yang terlihat dipaksakan.
"Tidak enak" Batin Hinata dalam hati.
''Jangan berbicara saat sedang makan Hinata "kata Sasuke dengan menyodorkan sesendok makanan lagi.

  " Sudah ya... "Kata Hinata memelas.
" Tidak! Kau harus menghabiskan makanan mu "kata Sasuke.
" Tapi daddy... Aku tidak suka paprika huhuhu.... "Rengek Hinata.
" Sedikit lagi ok"kata Sasuke.
"Huhuhu... Daddy menyebalkan sekali" Kata Hinata sambil merengek seperti anak kecil.
"Araa.... Sejak kapan tuan muda Uchiha yang terhormat ini bisa menjadi pengasuh anak? " Kata Guren yang tiba-tiba masuk ke kamar Hinata tanpa izin.

SUGAR DADDY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang