bagian 17.

1K 95 3
                                    

  Oh iya sebelum author melanjutkan chapter ini author punya sedikit pengumuman pada para readers semua.

  Author mau ngucapin maaf buat para readers semua.
Author tidak bisa mengupdate beberapa cerita sekaligus.
Khususnya untuk yang nunggu kelanjutan kakasaku, author minta maaf karena tidak bisa melanjutkan cerita itu untuk sekarang.
Tapi setelah cerita 'sugar daddy' ini tamat author akan berusaha untuk melanjutkan kembali cerita cerita lain yang sempat tertunda.

Dan yahh.. Author juga mau ngucapin makasih buat para readers yang sudah memberikan vote buat author. Author akan berusaha keras untuk menyenangkan kalian dengan cerita author ini.
Jadi mohon dukungannya readers 😇

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

   Hinata pergi kekamar nya saat daddy nya menolak untuk makan  malam bersama dengan alasan terlalu sibuk dengan dokumen pekerjaan nya.
Dia duduk di kursi panjang dengan menatap derasnya hujan salju dari jendela kamarnya.
"Daddy.... " Gumam Hinata.
"Daddy... " Gumamnya dengan suara lirih.

Hinata mengingat kembali saat adegan ciuman panas yang terjadi diantar dia dan daddy nya.
Dia senang karena daddy nya mencium nya seperti itu tapi disisi lain  ia juga merasa takut dan kecewa.
Dia takut karena daddy nya sangat kasar dan terlalu memaksa tapi ia juga merasa kecewa karena ciuman itu berakhir begitu saja.

Hinata mungkin bisa berkata tidak didepan Sasuke tapi jauh dalam Lubuk hatinya dia sangat sangat ingin memiliki ayah nya itu.
Ini memang perasaan yang tidak seharusnya Hinata miliki pada ayahnya. Tapi mau bagaimana lagi semuanya sudah terjadi begitu saja.
Ia sudah terlanjur terjerumus dalam perasaan sesat ini.
Dia ingin mengatakan perasaan nya pada Sasuke tapi ia sangat takut, terlebih Ayah nya sekarang sudah memiliki calon tunangan.
Tapi jika dia tetap nekat melakukannya bagaimana perasaan Ayah nya nanti?
Bagaimana kalau dia ditolak?
Atau yang lebih parah lagi dia akan kehilangan sosok ayahnya yang ia kenal.

  Hinata menghela nafas panjang.
Dia mengambil baju tidur dari lemari dan pergi ke kamar mandi.
Tak lama kemudian dia keluar mengenakan gaun tidur berwarna pink.

  Hinata pergi dengan bertelanjang kaki menuju ruang kerja ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  Hinata pergi dengan bertelanjang kaki menuju ruang kerja ayahnya.
Tepat saat ia sudah berada di depan pintu ruang kerja Sasuke dia menoleh kebelakang untuk memastikan kalau tidak ada orang disini selain dia dan ayahnya.
"Aku sudah memutuskan nya. Aku akan melakukannya sekarang" Kata Hinata.

  Dia membuka pintu itu dengan pelan dan menguncinya.
"Hinata ada apa? Kenapa kau datang kemari? " Tanya Sasuke tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer.
"Daddy.... Dia benar-benar tampan saat mengenakan kacamata itu" Batin Hinata terpesona.
"Hinata!? " Panggil Sasuke sekali lagi karena tidak mendapatkan respon dari nya.

  "Daddy menatap ku dengan pandangan biasa? Pa-padahal aku sudah memakai baju seperti ini dan berdandan didepan nya. Kenapa dia tak tergoda? " Batin Hinata.
"Daddy! A-aku ingin membicarakan sesuatu dengan mu" Kata Hinata.
"Hmm apa? " Tanya Sasuke tanpa memalingkan wajahnya dari komputer nya.
"A-aku.... Aku" Gugup Hinata.
Hinata melirik ke arah Sasuke dengan gugup.
Dia memberanikan diri untuk melangkah mendekati Sasuke.

SUGAR DADDY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang