bagian 20.

1K 82 6
                                    


Happy Reading>////<

   "Aku ingin kau pergi menemani ibu mu untuk memilih gaun pernikahannya" Kata Madara.
"EHH!!? "Kaget Hinata. 

" Ada apa? Apa kau tidak mau? "Tanya Madara dengan menatapnya tajam.
" Bu-bukan begitu kakek"kata hinata panik. Dia melirik pada Sasuke dan berharap kalau daddy nya akan membantunya.

Hinata menunduk lesu saat daddy nya hanya diam saja tanpa menatap nya sedikit pun.
"Baiklah aku akan ikut" Pasrah Hinata.
"Bagus, kalau begitu cepatlah kalian berangkat. Kudengar ada butik baru yang cukup terkenal belakangan ini. Kurasa kau harus pergi kesana guren. Belilah semua gaun yang kau suka aku akan membelikan nya untuk mu" Kata Madara.

"Wahhh benarkah? Terimakasih banyak kakek. Tapi... Aku juga ingin membelikan beberapa gaun untuk Hinata" Kata guren.

Hinata langsung menatap guren dengan pandangan keheranan sedangkan madara langsung menatap Hinata tidak suka.
"Tidak perlu. Aku sudah membelikan banyak gaun untuk Hinata. Kau tidak perlu membelikan nya " Kata Sasuke.

"Kenapa? Dia kan akan segera menjadi putri ku. Apa salahnya jika aku membelikan nya beberapa gaun saja" Kata guren.
"Kalau kubilang tidak usah ya tidak usah! Kau paham tidak" Sinis Sasuke.

"Sasuke! " Tegur madara.
"Cih.. " Decih Sasuke.
"Guren pergilah dengan Hinata. Ran dan Kurenai akan ikut bersama kalian" Kata madara.
"Baiklah kalau begitu. Ayo Hinata" Ajak guren dengan tersenyum ramah.
"Hmm" Gumam Hinata.
.
.
.

  "Wahhh butik ini benar-benar besar dan keren. Pasti mereka mempunyai gaun gaun hebat dari perancang terkenal" Kata guren.

"Aku sudah tidak sabar untuk mencoba semua gaun terbaik yang mereka miliki.  Hey kalian berdua! Ayo cepat bantu aku mencari gaun gaun" Kata guren dengan menatap ran dan Kurenai.

  "Dan yah... Kau tunggu saja di sofa sana dan jangan kemana-mana. Aku ingin mencari gaun dulu, jangan menghilang atau Sasuke akan memarahi ku" Kata guren.

"Cih, dasar nenek lampir" Batin Hinata.
Dia duduk disofa yang sudah disediakan oleh butik itu. Dia cukup bosan menunggu wanita itu yang tak kunjung selesai memilih gaun.
"Dia itu terlalu plin-plan. Mencari gaun saja sampai harus mencoba semua gaun yang ada disini" Kesal Hinata.

  "Haa... Sebentar lagi Natal. Kakak dan ino sedang keluar kota untuk waktu yang cukup lama. Kuharap hari natal tahun ini akan terasa senang. Aku juga berharap daddy tidak mengundang wanita itu dalam pesta kami" Kata Hinata.

  "Nona. Maaf mengganggu, Anda terlihat bosan disini. Maukah Nona ikut berkeliling bersama saya? " Tawar seorang pegawai butik.

"Ehh? Hmm baiklah. Apakah aku tidak mengganggu pekerjaan mu? " Tanya Hinata.
"Tidak. Membuat pelanggan senang juga tugas kami sebagai seorang pegawai butik. Mari saya antar Anda untuk melihat lihat dilantai dua" Kata nya ramah.

"Hey, kuharap teman-teman mu tidak kewalahan dengan sikap wanita itu" Kata Hinata dengan melirik guren yang ada dilantai bawah.

"Ngomong ngomong Nona. Apa Anda menyukai gaun gaun yang ada di butik kami? " Tanya pegawai itu.
"Gaun? Ahh entah lah.. Aku tidak terlalu fokus pada gaun gaun yang ada disini" Kata Hinata.

"Tapi... Aku cukup suka dengan gaun itu" Kata Hinata dengan menunjuk sebuah gaun berwarna putih yang ada didalam lemari besar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUGAR DADDY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang